Kawanan curanmor 'tali pocong' di Depok punya syarat saat beraksi
Merdeka.com - Kawanan pencuri bermotor di Depok selalu membawa jimat tali pocong saat beraksi mempunyai pantangan tertentu. Mereka hanya beroperasi pada hari-hari khusus dan menargetkan kuda besi tertentu.
Kawanan ini kerap beraksi pada hari dianggap keramat, misalnya Senin dan Jumat. Kedua hari itu dianggap sakral oleh mereka karena selalu berhasil menggasak banyak motor jika beraksi pada hari itu.
"Bisa empat motor paling sedikit. Paling banyak tujuh motor sekali ngambil di satu tempat," kata Alan, salah satu pelaku di Polresta Depok, Jumat (17/6).
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Kenapa pelaku membakar di Depok? Diduga pelaku membakar saat sedang lewat di depan rumahnya.'Iseng kayaknya, orang lewat, enggak tahu tujuannya. Jam 4 kurang, dia (pelaku) jalan sendirian. Saya ngga ngerti modusnya,' akunya.
-
Siapa yang Delia targetkan? Yang bedanya sih paling, kita tetap jadi diri kita sendiri, bedanya paling kita pengin menarik perhatian generasi yang baru, gen Z,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Tali pocong itu juga dianggap keramat karena bisa menghipnotis orang. Menurut para pelaku, tali pocong itu berguna membuat korban tertidur, sehingga saat mereka menggondol motor tidak terpergok.
Sebelum beraksi, biasanya mereka melakukan ritual rutin. Mereka berkumpul dan diberi pengarahan oleh Amir, sang ketua komplotan. Di situ, Amir yang hanya membawa tali pocong memberi arahan dan tugas masing-masing anggota.
"Kalau jalan ramai-ramai. Sampai delapan orang setiap jalan," kata Alan.
Setiap anggota punya tugas masing-masing. Ada yang menjadi joki mengantar eksekutor ke lokasi, ada yang bertugas memantau, dan ada yang melihat situasi. Setelah mendapatkan hasil, motor curian itu dijual ke penadah di wilayah Bogor. Dari setiap sepeda motor, Alan mendapat bayaran Rp 150 ribu. Kawanan ini juga tidak sembarangan mengambil motor.
"Kalau ada 'syir'-nya baru diambil. Kalau ada barang tapi enggak 'syir' ya enggak jadi," ucap Alan.
Kini, kawanan ini harus mendekam di penjara atas perbuatannya. Mereka dikenakan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman 15 tahun penjara.
"Jadi masyarakat harus lebih waspada lagi," kata Kapolresta Depok, AKBP Harry Kurniawan.
Dari beberapa kawanan ini, beberapa di antaranya sudah masuk ke tahap selanjutnya di kejaksaan. Tujuh lainnya masih diproses di kepolisian.
"Yang sudah masuk tahap dua di kejaksaan itu pelakunya masih di bawah umur," ucap Harry. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satpol PP Depok menyisir sepanjang jalan Raya Margonda untuk mencari 'pocong' yang berkeliaran di Depok
Baca SelengkapnyaPelaku selalu membawa tajam saat keluar dari rumah.
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaLatif mengatakan, pihaknya telah menyiapkan titik-titik penyekatan untuk menjaga masyarakat supaya tidak melakukan arak-arakan.
Baca SelengkapnyaDengan suara knalpot bising menyulut emosi masyarakat sekitar, termasuk prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaTawuran ini sempat viral di media sosial, karena memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaNamun belum diketahui kelompok yang melakukan perusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaOrang tak dikenal melemparkan batu ke arah anggota yang bertugas. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini.
Baca SelengkapnyaKepastian itu berdasarkan penyelidikan Kompolnas dan Polres Bekasi Kota terkait kematian tujuh remaja di kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini sedang dilakukan pemeriksaan internal di PN Depok. Pemeriksaan diketuai oleh Wakil Ketua PN Depok
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan korban tawuran DDS yang tangannya putus di Flyover Pasar Rebo merupakan pelaku tawuran.
Baca Selengkapnya