Kejahatan di Depok meningkat akibat berubahnya kebiasaan warga
Merdeka.com - Beberapa hari ke belakang Depok menjadi mencekam. Masyarakat dibuat resah karena ulah begal motor. Mereka tak segan-segan melukai korban jika melawan.
Para pelaku begal sudah ditangkap polisi Selasa (27/1). Satu dari empat tersangka harus didor sampai tewas karena melawan polisi saat akan mau ditangkap. Sedangkan dua pelaku CRV ugal-ugalan sudah ditangkap polisi Kamis (29/1) malam. Dua pelaku itu sudah positif narkoba dan diduga juga melakukan pencurian.
Fenomena baru semacam itu justru membuat masyarakat heran kenapa di Depok dianggap tak lagi nyaman dan aman. Kasus begal sadis dan pengemudi mobil ugal-ugalan sudah tentu sudah sangat meresahkan masyarakat.
-
Kenapa pelaku membakar di Depok? Diduga pelaku membakar saat sedang lewat di depan rumahnya.'Iseng kayaknya, orang lewat, enggak tahu tujuannya. Jam 4 kurang, dia (pelaku) jalan sendirian. Saya ngga ngerti modusnya,' akunya.
-
Apa yang terjadi di Demak? Pada Sabtu (24/2) kemarin, pemilu susulan digelar di lokasi terdampak banjir besar Demak.
-
Dimana mobil tabrakan di jalan tol? Mobil tabrakan di jalan tol, yang turun apanya dulu? Jawab: Speedometer.
-
Bagaimana polisi mengancam pemobil tersebut? Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
-
Dimana kejadian pemobil wanita itu dibegal? Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
-
Apa yang dibakar pelaku di Depok? Pada Jumat (8/12) dinihari sekitar pukul 03.30 WIB, seorang pria tak dikenal membakar empat titik di Kp Tipar. Pria tersebut membakar bendera Merah Putih, mobil dan warung warga.
Psikolog Forensik dari Universitas Bina Nusantara (Binus), Reza Indragiri Amriel, menilai kasus-kasus semacam itu bisa terjadi di Depok karena dari faktor masyarakat dan polisinya.
"Kalau saya lihat itu memang dari sisi polisi dan masyarakatnya. Dari sisi polisi memang mungkin masih sangat terbatas untuk mengcover seluruh permasalahan. Saat-saat sekarang, kejahatan seperti itu tak mendapat prioritas yang tinggi. Dari sisi kejahatan sebenarnya tidak luar biasa, kejahatan konvensional," kata Reza kepada merdeka.com, Jumat (30/1).
Reza juga mengutarakan bahwa fenomena begal dan sopir ugal-ugalan di Depok itu juga tak lepas dari teori sosial masyarakat zaman sekarang. "Ada sebuah efek untuk pejalan kaki, bahwa semakin banyak orang di lokasi tingkat menolong malah semakin rendah. Jadi jangan sangka semakin banyak orang jadi lebih berani menolong orang yang mengalami kesusahan atau kejahatan. Justru semakin turun kecenderungan untuk menolong."
Menurut Reza teori itu bukan tanpa sebab. Alasannya, sekarang ini memang kondisi kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan kawasan polisi rendah.
"Saya yakin yang itu yang berhasil dalam tanda petik, yang sudah bisa dibaca pelaku kejahatan sekarang. Ya saya mohon maaf kepada keluarga korban, bukannya berarti polisi tidak peduli, tapi kalau ini merupakan fenomena yang sudah mencemaskan, saya yakin seharusnya pasti akan naik level ke Polda bukan lagi Polres," imbuh Reza. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelemparan batu di Jalan Margonda ini sudah sangat meresahkan warga. Karena dikhawatirkan bisa menimpa pengendara lain yang sedang melintas.
Baca SelengkapnyaKemunculan 'pocong' di Jalan Margonda Raya membuat resah warga Depok.
Baca SelengkapnyaPemuda ini malamnya gagah perkasa. Saat ditemui anggota polri, dia langsung berubah jadi Ultramen.
Baca SelengkapnyaSaat ini, keempat orang yang diamankan sedang dalam proses pendataan, klarifikasi serta mengamankan barang bukti.
Baca SelengkapnyaMomen meresahkan si badut ini terjadi di pintu keluar tol Sawangan, Depok.
Baca SelengkapnyaJumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaKota Depok selalu bisa memberikan kejutan setiap tahunnya. Mulai dari keberadaan babi ngepet, hingga lampu merah menyanyi.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Gunung Soputan, depan Balai Pertemuan Bhumiku, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, Bali pada Rabu (17/1) dini hari.
Baca SelengkapnyaMomen para pengendara mobil arogan yang viral di media sosial memang sering membuat publik geleng-geleng kepala
Baca SelengkapnyaPemuda di Bekas Dibegal Usai Nongkrong, Motor Milik Orang Tuanya Raib Digondol Pelaku
Baca SelengkapnyaTerlihat, dua mobil unit putih dan satu unit mobil hitam memutar arah. Kendaraan pun bergerak berlawanan arah dari semestinya.
Baca SelengkapnyaAkibat bacokan tersebut, korban terluka di bagian pipi, lengan dan punggung.
Baca Selengkapnya