Kejar layangan putus, bocah SD diserang 6 anjing liar hingga tewas
Merdeka.com - Kasus serangan anjing liar yang menyebabkan korbannya tewas kembali terjadi di Palembang. Kali ini dialami bocah SD bernama Arkat (11), nyawanya tak tertolong akibat diserang enam ekor anjing liar.
Informasi dihimpun, korban saat itu tengah asyik mengejar layang-layang yang putus di sekitar rumahnya, Jalan Nilakandi, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati, Palembang, Rabu (4/1) siang. Dia tak menyadari ada banyak anjing liar di dekatnya.
Sontak saja, enam ekor anjing liar tersebut mengejar hingga membuat korban terjatuh. Saat itulah, anjing-anjing itu mencabik-cabik tubuh korban dengan ganas.
-
Siapa yang paling sering diserang anjing? Banyak dari serangan tersebut dilakukan oleh anjing tanpa pemilik, sedangkan beberapa lainnya dilakukan oleh kawanan anjing liar.
-
Kenapa kucing liar di Semarang disiksa? Agustin mengaku banyak menemukan kucing yang mengalami berbagai bentuk tindak kekerasan.'Ada yang ditembak, disiram air panas, dipukul, sampai dilumuri lem di tubuhnya,' kata Agustin dikutip dari ANTARA pada Jumat (26/7).
-
Kenapa anjing liar dipilih? Para ilmuwan memilih anjing liar ini karena dianggap cukup kuat dan memiliki ketahanan yang diperlukan untuk bertahan hidup dalam kondisi ekstrem.
-
Kenapa Lelut memberi makan anjing liar? Kecintaan Lelut juga terlihat saat ia juga memberi makan kepada anjing-anjing liar yang ia temui di jalan.
-
Kenapa anak SD di Jombang tega menganiaya temannya? Diduga korban takut karena di lokasi kejadian ada teman pelaku.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
Mendengar teriakan korban, warga menolong dan membuat segerombolan anjing itu kabur. Sayang, korban terlanjur mengalami luka parah akibat gigitan dan cabikan. Setelah beberapa jam dirawat di Rumah Sakit Bari Palembang, nyawa korban tak bisa diselamatkan.
"Kami baru tahu pas anak itu (korban) teriak-teriak. Badannya luka semua, kami antar ke rumah sakit, sekarang sudah meninggal," ungkap Kailan (46), tetangga korban.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Maruly Pardede mengatakan, dari keterangan warga setempat, kasus serang anjing liar di daerah itu telah terjadi dua kali, yakni pada pertengahan Desember 2016 lalu. Kejadiannya juga sama, korban diterkam gerombolan anjing liar saat mengejar layang-layang putus.
"Akan kita koordinasikan dengan pihak setempat untuk mengatasi masalah ini. Sebab, anjing liar membahayakan jiwa anak-anak saat bermain," tukasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Yohanes Sadipun, awalnya korban yang merupakan siswa sekolah dasar itu dicakar anjing rabies bersama dua temannya.
Baca SelengkapnyaKorban pun tak berdaya digigit di bagian kepalanya.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia enam tahun berinisial AN tewas pasca-digigit anjing rabies di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca SelengkapnyaBocah laki-laki itu digigit anjing pada Selasa, 6 Februari sekitar pukul 15.00 WITA.
Baca SelengkapnyaPelaku utama hanya satu inisial AS (22) dan saat ini sudah diamankan.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih agar korban menjalani rawat jalan sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaAkibat digigit anjing tersebut, mata bocah harus mendapatkan perawatan serius.
Baca SelengkapnyaKorban yang berusia 13 tahun itu terakhir kali terlihat berdiri dikerumuni polisi memegang rotan. Dia kemudian ditemukan tewas di bawah jembatan.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja perempuan berinisial N (12), warga Ciputat, Tangsel, viral mengalami tindak penganiayaan yang diduga pelaku anak-anak yang tidak dikenali.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan bermula ketika korban mengunggah video di WhatsApp miliknya dengan mengenakan atribut salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban pulang sekolah berjalan kaki seorang diri di kawasan Sematang Borang, Palembang,
Baca SelengkapnyaHanya satu tersangka yang dipenjara di lapas anak dengan waktu separuh masa hukuman orang dewasa.
Baca Selengkapnya