Keluarga pria keterbelakangan mental: Adik saya dianiaya seperti binatang
Merdeka.com - Pria keterbelakangan mental berinisial AAF diduga menjadi korban penganiayaan petugas Satpol PP DKI Jakarta. Keluarga sudah melaporkan peristiwa ini kepada pihak kepolisian.
Kakak korban yakni Sari menuturkan, adiknya diduga dipukuli petugas yang menjaga acara di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Usai pemukulan, AAF menderita luka lebam di seluruh wajah, serta luka bekas sundutan rokok di tubuhnya.
"Adik saya habis dianiaya seperti binatang oleh petugas. Wajahnya lebam, sundutan di seluruh tubuh. Bahkan waktu saya ke sana masih ada tembakau," ujar Sari saat ditemui di Polres Jakarta Pusat, Senin (20/8).
-
Apa yang terjadi pada korban? Sebuah kecelakaan maut melibatkan seorang mahasiswi yang baru pulang ‘dugem’ terjadi pada Sabtu (3/8) di Jalan Tuanku Tambusai jalur Selatan tepatnya di depan Penginapan Linda, Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru. Ia memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga menabrak seorang ibu hingga tewas.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
Sari menceritakan, kejadian bermula saat AAF pergi dari rumah pada Jumat (17/8) pagi. Biasanya, dia pergi tanpa pamit dan pada sore hari pulang kembali ke rumah di Jalan Cempaka Putih Utara. Namun, hingga Jumat malam AAF belum juga pulang. Keluarga cemas lalu mencarinya ke sejumlah lokasi. Termasuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Namun, hingga Jumat malam AAF tak ditemukan.
Keesokan harinya keluarga melanjutkan pencarian hingga ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya, Jalan Kembangan Raya, Jakarta Barat. Saat tiba di panti, petugas panti menyatakan bahwa AAF berada bersama mereka. Namun, sebelum AAF dipertemukan dengan keluarga, petugas menanyakan kondisi saat pergi dari rumah.
"Saya kan enggak lagi tinggal di rumah, saya tanyakan ke orang rumah. Badannya bersih kok. Tiba-tiba dikirim ke saya foto badan AAF, saya terkejut badannya habis dipukuli, disundut rokok. Wajahnya bengkak, mata ada darahnya. Dan tangannya habis diborgol," ujar Sari.
Pihak panti menerima AAF dengan kondisi seperti itu dari petugas pengamanan di Lapangan Banteng. "Saya terkejut. Dia langsung merangkul saya, dia takut," ucap Sari.
Sari menambahkan, dari keterangan AAF, dia dipukuli karena diduga mencuri. Petugas mendapati uang Rp 2,4 juta dari kantong AAF.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Oran tua korban sudah diperiksa. Tetapi setiap kali ditanya perkembangannya hanya diminta menunggu.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memiliki anak yang cerdas dan pandai berbicara sejak usia kecil merupakan harapan banyak orangtua. Ketahui Cara mendidik anak yang pandai berbicara ini.
Baca SelengkapnyaSang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaMomen ini seakan menjadi pengingat tentang pentingnya keluarga dan betapa berharga setiap momen yang kita miliki bersama orang-orang tercinta.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaPegi Setiawan dijenguk orang tuanya, Rudi Setiawan dan Kartini bersama pengacaranya di Mapolda Jabar, Selasa (4/6).
Baca Selengkapnya