Kena DBD, 2 siswa di Jember UN di rumah sakit
Merdeka.com - Dua siswa sekolah menengah pertama di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengerjakan soal Ujian Nasional 2014 hari pertama di Rumah Sakit Bina Sehat, Senin.
Sekretaris Panitia Sub Rayon penyelenggara UN yang menaungi sekolah dua siswa yang sakit tersebut, Sujono, mengatakan kedua siswa itu bernama Mahdi'nil Haq dari SMP Negeri 4 Tanggul dan Okta Ferian Akbar Pradana dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) Maarif Ambulu.
Menurut dia, kedua peserta baru mengerjakan soal UN sekitar pukul 08.05 WIB karena panitia harus mengambil naskah soal di Sub Rayon SMP Negeri 3 Tanggul.
-
Bagaimana cara Uniga memberikan perlindungan kepada mahasiswa KKN? Khusus KKN tahun ini, Uniga menggandeng BP Jamsostek dengan mendaftarkan seluruh mahasiswa KKN agar mendapatkan perlindungan selama turun ke lapangan dan bertemu masyarakat,“ terangnya saat melepas mahasiswa dalam kegiatan KKN tahun ini, Selasa (25/7), mengutip ANTARA.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Apa yang siswa SMP itu lakukan? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Dimana siswi SMP disekap? Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap. Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Dimana tes kesehatan dilaksanakan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
"Kami harus mengambil soal di SMP Negeri 3 Tanggul untuk dua siswa yang sakit di RS Bina Sehat, kemudian lembar jawaban kedua siswa akan diambil oleh panitia sub rayon dan dikumpulkan dalam satu amplop bersama lembar jawaban siswa lainnya dalam satu sub rayon," tutur Sujono seperti dikutip dari Antara, Senin (5/5).
Meski mengikuti UN di rumah sakit, lanjut dia, kedua siswa tersebut juga diawasi oleh pengawas dan aparat kepolisian sehingga tidak ada perbedaan dengan peserta UN lainnya di sejumlah sekolah.
"Hari ini mata pelajarannya Bahasa Indonesia sebanyak 50 soal dan kedua siswa juga mendapatkan waktu yang sama seperti peserta UN lainnya," katanya.
Sementara itu Ayah Okta, Agus Sumantri mengatakan anaknya masuk RS Bina Sehat pada Sabtu (3/5) sore karena menderita demam berdarah (DB), namun dia tetap semangat untuk mengikuti UN.
Menurut dia, mengikuti UN di rumah sakit merupakan keinginan anaknya sendiri dan tidak ada paksaan baik dari orang tua maupun pihak sekolah.
"Sebenarnya saya kasihan melihat kondisi anak saya yang masih sakit, namun keinginannya sangat kuat untuk tetap bisa mengikuti UN, sehingga saya hanya memberikan motivasi dan dorongan untuk tetap semangat dalam mengerjakan ujian," tuturnya.
Dia berharap anaknya bisa mengerjakan UN dengan baik dan mendapatkan nilai yang memuaskan, sehingga bisa lulus dan melanjutkan ke jenjang sekolah menengah atas (SMA) sesuai dengan keinginannya.
Selain Okta, Mahdinil Haq juga menderita sakit demam berdarah dan menjalani rawat inap di RS Bina Sehat sehingga keduanya ditempatkan di ruangan yang sama agar memudahkan dalam pengawasan ujian nasional.
Data di Dinas Pendidikan Jember tercatat sebanyak 32.267 siswa SMP dan sederajat di kabupaten setempat mengikuti ujian nasional secara serentak sejak Senin hingga Kamis (8/5). (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa tersebut terjadi saat mahasiswa baru Sekolah Vokasi Undip mengikuti kegiatan pengenalan di kampus.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan itu terjadi pada Agustus 2024 setelah orangtua korban melihat gelagat aneh anaknya.
Baca SelengkapnyaPihak Unpad juga sedang memproses pemberian sanksi berat kepada seorang dosen pelaku bullying.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa peserta PPDS UNDIP ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya. Ia diduga bunuh diri. Sebuah buku catatan harian ditemukan di kamar korban.
Baca SelengkapnyaLomba 17-an tak hanya untuk orang yang sehat. Belum lama ini, warganet dibuat heran dengan lomba makan kerupuk untuk pasien cuci darah.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman video yang beredar, terlihat dua siswi berinisial K dan N dihajar oleh pelajar dari sekolah lain.
Baca SelengkapnyaPara pelajar itu mengikuti ajakan untuk bergabung di gedung DPR RI dari mulut ke mulut dan sosmed.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.
Baca SelengkapnyaBudi mengatakan, pengaturan jam kerja akan dilakukan lewat kerja sama formal antara rumah sakit di bawah kementerian dan fakultas kedokteran.
Baca SelengkapnyaDari informasi yang dihimpun ada belasan mahasiswa Undip yang mengalami keracunan setelah memakan katering saat orientasi studi dan pengenalan kampus.
Baca SelengkapnyaDekan FK Undip Yan Wisnu Prajoko diberhentikan sementara dari aktivitasnya di RS Kariadi Semarang. Keputusan ini memunculkan protes dari sivitas akademika Undip
Baca Selengkapnya