Kerap Rewel, Bayi 1,5 Tahun Diinjak Ayah Tiri Hingga Tewas
Merdeka.com - Harisman (30) yang merupakan warga Marpoyan Damai, Pekanbaru tega menganiaya hingga tewas bayi perempuan berusia 1,5 tahun. Pelaku beralasan, korban yang merupakan anak tirinya itu kerap menangis dan rewel.
"Pelaku (Harisman) sudah ditangkap. Pelaku juga kita beri tindakan tegas (tembakan terukur di kaki) karena melawan saat ditangkap," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya, Kamis (4/6).
Dia menyebutkan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (3/6) kemarin di rumah pelaku yang terletak di Jalan Sidodadi, Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
"Pelaku juga menganiaya dan mengancam istrinya, Re (20) agar tidak membeberkan kepada tetangga dan kerabatnya atas kejadian itu," jelasnya.
Awalnya, korban rewel dan menangis di dalam rumah. Saat itulah, pelaku yang tidak suka dengan rewelnya korban, kemudian menggendong korban ke kamar mandi lalu memandikan korban.
Namun korban tetap saja menangis sehingga pelaku pun emosi dan membenamkan kepala korban ke dalam bak mandi.
Tak sampai di situ, pelaku kemudian membawa korban ke kamar tidur, tapi karena korban terus saja menangis, pelaku semakin emosi lalu membenturkan kepala korban ke dinding kamar. Bahkan pelaku juga memelintir tangan korban dan menginjak dada korban sampai korban terdiam.
"Istri pelaku atau ibu si korban sempat menghalangi pelaku, tapi pelaku justru menganiaya istrinya tersebut. Ibu korban pun menjadi ketakutan tak bisa melawan karena diancam juga oleh pelaku," ujarnya.
Setelah mengalami berbagai penganiayaan itu, anak perempuan malang tersebut menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa pukul 18.30 WIB kemarin.
"Ibu korban pun melaporkannya ke ketua RT setempat dan ke Polsek Bukit Raya sampai akhirnya pelaku berhasil kita tangkap," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaSelama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.
Baca SelengkapnyaIbu yang menenggelamkan anaknya ke dalam ember didiagnosa alami gangguan jiwa
Baca SelengkapnyaBapak Tega Lempar Anak Berusia 1,5 Bulan Hingga Tewas
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara dicekik pelaku hingga meninggal dunia dan jasadnya langsung dibuang ke sawah yang ada di sekitar rumah tinggal pelaku dan korban.
Baca SelengkapnyaUsai melakukan mencekik korban di dalam kamar, pelaku sempat keluar rumah dan merokok.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca Selengkapnya