Kivlan Zen diminta rasional karena takut PKI bangkit
Merdeka.com - Politikus PKB Maman Imanulhaq meminta agar Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein dan Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri mendalami ulang sejarah Indonesia. Hal tersebut lantaran kedua pensiunan jenderal itu menggelar simposium anti-PKI dan menebar provokasi.
"Seharusnya jenderal seperti Kiki dan Kivlan bersifat rasional harus membaca sejarah. PKI secara partai enggak ada, secara ideologi sudah enggak laku. Walaupun China berideologi komunis tapi dagang kapitalis sebab itu kita yang muda lahir pasca-PKI, tolong jangan membangkitkan ketakutan dengan memberikan hantu yang tidak ada," kata Maman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/6).
Anggota komisi VIII ini menilai dua pensiunan jenderal tersebut aneh. Sebab terkesan memiliki keterbatasan intelektual soal PKI. Padahal negara ini sudah berdaulat dan memiliki hari lahir Pancasila.
-
Siapa yang memimpin Biro Chusus PKI? Sjam Kamaruzaman Memimpin Sebuah Organ Rahasia di Tubuh Partai Komunis Indonesia (PKI): Biro Chusus
-
Siapa yang memimpin Sidang PPKI? Sidang bersejarah itu dipimpin oleh Soekarno.
-
Siapa yang memimpin PPKI? Sejak kekelahan Jepang atas Sekutu, ia menjadi anggota dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) bersama Ahmad Subarjo, Kasman Singodimedjo, dan tokoh-tokoh penting lainnya.
-
Kapan pembantaian PKI terjadi? Saat peristiwa pembantaian para anggota PKI yang terjadi pada kurun waktu tahun 1965-1967, Pak Darmadi masih duduk di kelas 4 SD.
-
Dimana kejadian tokoh PKI kebal peluru itu terjadi? Komandan Batalyon Kala Hitam Mayor Kemal Idris dan seorang perwira peninjau dari Australia melihat langsung ada tokoh PKI tak mempan ditembak.
"Kami yakin ketakutan yang disebar tanpa alasan menjadi bahan tertawaan. Tetapi juga semacam gambaran kualitas orangtua kita," tuturnya.
Justru menurut Maman, yang perlu diantisipasi ialah lahirnya gerakan yang membawa-bawa nama Islam namun radikal. "Yang kita takuti satu kelompok transnasional, mereka yang mengusung ideologi khilafah, kita NKRI," ungkapnya.
Hal tersebut lantaran kebanyakan organisasi gerakan tersebut memunculkan rasisme dan konflik horizontal. Dia juga curiga siapa yang membiayai gerakan fundamental tersebut.
"Yang lebih diwaspadai kemiskinan, ketidakmampuan negara melindungi kelompok minoritas, timbulnya konflik berdasarkan agama yang didukung pemerintah," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soekarno yang mendengar isu Dewan Jenderal ini lantas berniat untuk menghadirkan para jenderal ke Istana.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan ucapan Indonesia dalam ancaman bahaya bila pasangan AMIN kalah seharusnya hanya di forum internal PKB.
Baca SelengkapnyaPDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaCak Imin pun meminta kepada seluruh kader agar menjadi kader NU yang tidak pengecut.
Baca SelengkapnyaCak Imin menyindir sosok kiai yang suka gelut alias ribut sampai menyebut moralnya hilang
Baca SelengkapnyaHal ini pasca aksi serentak mahasiswa di 899 Kampus
Baca SelengkapnyaGerindra goda Demokrat dukung Prabowo lewat pantun.
Baca SelengkapnyaPerlawanan yang dilakukan kaum PKI terhadap pemerintah Hindia Belanda ini pecah di Minangkabau atau tepatnya di daerah Silungkang dekat tambang Sawahlunto.
Baca SelengkapnyaOrganisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaDua orang itu terindikasi melakukan pidana perusakan hingga menganiaya sekuriti hotel.
Baca SelengkapnyaPerlu diwaspadai isu Palestina menjadi pintu gerbang kelompok intoleran mendapatkan panggung dan perhatian publik.
Baca Selengkapnya