Kronologi Mahasiswa UNS Jatuh di Goa Braholo Gunungkidul
Merdeka.com - Seorang mahasiswa UNS bernama Noval Bachrul Ulum jatuh saat melakukan kegiatan di luweng Goa Braholo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Korban ditemukan meninggal dunia pada Minggu (26/3).
Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto mengatakan, pihaknya dan relawan dari berbagai elemen lainnya melakukan evakuasi pada korban yang dilaporkan jatuh ke dalam Goa Braholo pada Minggu (26/3) pagi. Korban berhasil dievakuasi pada pukul 16.30 WIB dalam keadaan meninggal dunia.
"Tim SAR gabungan melakukan evakuasi memakai peralatan vertikal rescue ke dalam Goa Braholo sedalam 37 meter. Korban ditemukan di dasar gua dengan kondisi MD (meninggal dunia)," katanya dalam keterangannya, Minggu (26/3).
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suranto menceritakan awal mula terjadinya kecelakaan pada korban. Suranto menerangkan korban yang merupakan anggota Mapala PMPA Vagus UNS bersama lima rekannya datang ke Goa Braholo pada Minggu (26/3) sekitar pukul 09.00 WIB.
Dia membeberkan saat itu korban dan rekannya sedang memasang tali untuk menuruni Goa Braholo. Saat memasang tali tersebut, korban tergelincir dan jatuh ke dalam Goa Braholo.
"Korban dan rekannya mencari titik ancor untuk memasang tali karmantel. Tujuannya akan dipakai untuk menuruni Goa Braholo. Korban saat itu menemukan titik untuk ancor dan kemudian ditalikan pada batu talinya," ungkap Suranto.
"Korban yang sedang memasang bantalan tali tiba-tiba tergelincir dan jatuh. Korban sempat berteriak dan tertahan oleh tali safety. Batu yang dipakai untuk mengikat tali safety ternyata tidak kuat menahan dan hancur. Korban kemudian terjatuh hingga dasar goa," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejauh ini, dari pemeriksaan luar tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan.
Baca SelengkapnyaMustari menjelaskan kejadian berawal saat korban bersama delapan rekannya melakukan pendakian ke Gunung Sibayak melalui jalur wisata pada pukul 19.25 WIB
Baca SelengkapnyaPendaki asal Padang itu diduga mengalami hipotermia.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan pun segera melakukan pengecekan dan mengevakuasi jenazah.
Baca SelengkapnyaPenyebab pasti dan kronologi dugaan bunuh diri ini masih dalam penyelidikan.
Baca SelengkapnyaAda empat orang Mahasiswa UIR yang berada di Gunung Marapi saat erupsi. Satu mahasiswa selamat.
Baca SelengkapnyaKorban dilaporkan hilang pada Rabu (27/12) pukul 11.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPengetatan prosedur ini bercermin dari kejadian atas Yodeka Kopaba yang belakangan diketahui ternyata baru pertama kali mendaki.
Baca SelengkapnyaKorban saat berenang di Pantai Ciantir tiba-tiba terseret ombak besar hingga ke tengah laut
Baca SelengkapnyaSaat dievakuasi kondisi korban masih sadar namun tak tertolong saat tiba di Puskesmas
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif dari korban yang menjatuhkan diri lantai enam gedung kampus itu.
Baca SelengkapnyaOrang yang melakukan sparring dengan korban sudah menyerahkan diri ke Polresta Sleman.
Baca Selengkapnya