Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mahasiswa Undip penyebar poster 'Garuda Ku Kafir' terancam DO

Mahasiswa Undip penyebar poster 'Garuda Ku Kafir' terancam DO Konpers penyebar poster Garuda Ku Kafir di Undip. ©2017 Merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Rektor Univeristas Diponegoro (Undip) Semarang Prof Yos Johan Utama memastikan, penyebar poster dan pemasang spanduk bertuliskan 'Garuda Ku Kafir' adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fisip) Undip berinisial AMM.

Pihak kampus akan menjatuhkan sanksi jika sudah diketahui tingkat kesalahan AMM. Sanksi ringan berupa skorsing beberapa semester, sementara sanksi terberat berupa droup out (DO) atau pemecatan.

"Di Undip kesalahan tertinggi DO, dikeluarkan. Tapi bisa juga skorsing, tindakan lain. Saya semalam sudah berusaha kumpulkan sanksi yang mendidik (untuk) dia. Ini jadi satu kesepakatan. Tidak ada lagi ketidahtahuan, kesalahan persepsi," kata Yos Johan saat menggelar jumpa pers di Ruang Sidang Rektor Gedung Widya Puraya Lantai 2, kompleks Kampus Undip, Kawasan Tembalang, Kota Semarang, Jateng, Senin (22/5).

Selain sebagai mahasiswa, AMM merupakan aktivis kampus yang merupakan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fisip Undip.

Kepastian nama AMM, menurut Yos diperoleh usai Rektorat Undip Semarang memanggil lima mahasiswa yang merupakan aktivis BEM Fisip Undip. Pada pemeriksaan itu, awalnya muncul lima nama mahasiswa dan akhirnya mengerucut ke AMM.

"Lima orang, empat orang laki dan satu perempuan. Kita hormati hak-hak terperiksa. Pada saatnya sanksi sudah jatuh, umpama sampai pidana saya kira tidak masalah. Pengumpulan bahan dan keterangan salah satunya namanya AMM. Jadi kami mau antara kita dan wartawan tidak ada dusta di antara kita," terang Yos.

Yos menyatakan kasus penyebaran poster dan pemasangan spanduk 'Garuda Ku Kafir' ini merupakan persoalan serius. Sehingga pihaknya menargetkan, bulan depan akan diperoleh kepastian apa sanksi yang akan diberikan kepada AMM.

"Undip memandang ini sebagai pelanggaran dan akan menegakkan pelanggaran. Insya Allah bulan depan akan melakukan penegakan. Terduga boleh didampingi penasihat hukum. Prinsip kita tetap berlanjut dan proses," ujarnya.

Yos berkeyaninan, seluruh segenap Civitas Akademika Undip termasuk mahasiswa menjaga marwah dasar dan empat pilar bangsa; Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

"Saya yakin, insan Undip itu Pancasila, NKRI Bhineka Tunggal Ika dan UUD 45. Maka kami tidak ada pembedaan apapun. Terbukti rekan-rekan kita kalau milih seperti apa. Hasilnya seperti apa. Sepanjang mereka memenuhi syarat, masalah beda silahkan. Kepercayaan itu masing-masing," pungkasnya.

Di lokasi sama, Kasat Intelkam Polrestabes Semarang AKBP Ventie Bernard Musak menyatakan sampai saat ini penyidik masih memintai keterangan saksi-saksi.

"Lebih lengkapnya ke Pak Kapolres saja. Tapi kita masih pemeriksaan saksi-saksi," tegas Ventie Bernard Musa.

Ventie menjelaskan jika nanti cukup bukti maka besar kemungkinan mahasiswa berinisial AMM akan dinaikkan statusnya dari terperiksa menjadi tersangka.

Sampai kini, Ventie menambahkan penyidik Polrestabes Semarang masih memeriksa mahasiswa berinisial AMM dan beberapa petugas Polsek Tembalang dalam kapasitasnya sebagai saksi.

"Kemarin saksi insial A bersama dari anggota Polsek-anggota Polsek," pungkasnya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus dr Aulia, Rektor Undip Minta Civitas Akademik Tahan Diri: Jangan Sampai Masalah jadi Keruh & Bola Liar
Kasus dr Aulia, Rektor Undip Minta Civitas Akademik Tahan Diri: Jangan Sampai Masalah jadi Keruh & Bola Liar

Rektor meminta Civitas setop memberikan komentar dan tak terpancing karena masalah ini sedang ditangani polisi.

Baca Selengkapnya
Viral Mahasiswi Universitas Megarezky Makassar Diduga Lakukan Rasisme, Pelaku Sudah Ditangkap
Viral Mahasiswi Universitas Megarezky Makassar Diduga Lakukan Rasisme, Pelaku Sudah Ditangkap

Rektor Universitas Megarezky Makassar Prof Anwar Ramli mengaku sudah mengambil tindakan terhadap SD.

Baca Selengkapnya
Rektor Universitas Udayana Bali Ditahan di Lapas Kerobokan Terkait Korupsi
Rektor Universitas Udayana Bali Ditahan di Lapas Kerobokan Terkait Korupsi

Rektor Universitas Udayana diduga terlihat korupsi Dana Sumbangan Institusi mahasiswa baru seleksi Jalur Mandiri tahun 2018 sampai 2022.

Baca Selengkapnya
Undip Sebut Dirut RS Kariadi Dapat Tekanan dari Kemenkes soal Aktivitas Klinis Dekan FK
Undip Sebut Dirut RS Kariadi Dapat Tekanan dari Kemenkes soal Aktivitas Klinis Dekan FK

Penghentian aktivitas klinis Yan Wisnu Prajoko untuk memperlancar proses investigasi kematian mahasiswi Program Studi Dokter Spesialis (PPDS) Undip Aulia Risma.

Baca Selengkapnya
Rektor Universitas Udayana Ditahan dalam Sel Berisi Belasan Orang, Disatukan dengan Pelaku Kriminal dan Narkoba
Rektor Universitas Udayana Ditahan dalam Sel Berisi Belasan Orang, Disatukan dengan Pelaku Kriminal dan Narkoba

I Nyoman Gde Antara dan tiga tersangka lain ditempatkan dalam kamar masa perkenalan lingkungan (mapenaling).

Baca Selengkapnya
Dekan FH Universitas Muhammadiyah Palembang Dipolisikan karena Diduga Cekik dan Ancam Mahasiswa
Dekan FH Universitas Muhammadiyah Palembang Dipolisikan karena Diduga Cekik dan Ancam Mahasiswa

Peristiwa itu bermula saat pelapor menemui terlapor di kampus beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya
Kontroversi Pembekuan BEM Unair Buntut Karangan Bunga Sindir Prabowo-Gibran
Kontroversi Pembekuan BEM Unair Buntut Karangan Bunga Sindir Prabowo-Gibran

BEM FISIP Unair sempat dibekukan pihak Dekanat imbas karangan bunga bernada satire ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Viral Pengakuan Mahasiswi UIKA Dilecehkan Dosen Pembimbing, Terduga Pelaku Membantah & Pilih Mundur
Viral Pengakuan Mahasiswi UIKA Dilecehkan Dosen Pembimbing, Terduga Pelaku Membantah & Pilih Mundur

MDR mengaku tidak mengenal wanita tersebut dan telah menyerahkan daftar nama mahasiswa dan mahasiswi bimbingannya kepada pihak kampus untuk dimintai keterangan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Proses Hukum Kematian Dokter Aulia Tetap Jalan Meski Dekan FK Undip Minta Maaf
Kemenkes Tegaskan Proses Hukum Kematian Dokter Aulia Tetap Jalan Meski Dekan FK Undip Minta Maaf

Syahril menegaskan, pihaknya tak bisa mengintervensi kepolisian terkait pengusutan kasus dr Aulia Risma.

Baca Selengkapnya
BEM Fisip Unair Sempat Dibekukan, Mendiktisaintek Sentil Rektor soal Kebebasan Akademik
BEM Fisip Unair Sempat Dibekukan, Mendiktisaintek Sentil Rektor soal Kebebasan Akademik

Mendiktisaintek mengingatkan bahwa kebebasan berpendapat dan berekspresi sebagai bagian dari kebebasan akademik

Baca Selengkapnya
Aktivitas Klinis Dekan FK Dihentikan Sementara Buntut Kematian Dokter PPDS, Begini Reaksi Undip
Aktivitas Klinis Dekan FK Dihentikan Sementara Buntut Kematian Dokter PPDS, Begini Reaksi Undip

Undip menyayangkan penghentian sementara praktik Dekan FK Undip tersebut.

Baca Selengkapnya
Update Kasus Kematian Dokter Aulia: Dua Petinggi FK Undip Diperiksa, Segera Ada Tersangka
Update Kasus Kematian Dokter Aulia: Dua Petinggi FK Undip Diperiksa, Segera Ada Tersangka

Kasus bunuh diri mahasiswi kedokteran PPDS Anestesi, Aulia Risma Lestari di Undip masih terus diselidiki polisi.

Baca Selengkapnya