Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mahasiswi UNS ciptakan alat canggih, bisa luruskan tulang bengkok dan patah

Mahasiswi UNS ciptakan alat canggih, bisa luruskan tulang bengkok dan patah Mahasiswi UNS ciptakan alat canggih. ©2018 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Terobosan terbaru dilakukan mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS), belum lama ini. Salah satu mahasiswi Teknik Industri bernama Durkes Herlina Apriani (23) berhasil menciptakan sebuah alat yang berfungsi untuk meluruskan tulang. Alat canggih tersebut diberi nama Fiksator Eksternal.

Selama setahun terakhir, Durkes di bawah bimbingan dosen Teknik Industri, Ilham Priadythama menciptakan alat canggih tersebut. Dilihat secara fisik, alat tersebut berbentuk seperti lingkaran dilengkapi dengan beberapa lubang. Lubang tersebut berfungsi untuk menanamkan pen di dalam tulang.

Mahasiswi UNS ciptakan alat canggih . Menurut Durkes, alat ini nantinya dipasang pada tulang yang mengalami pembengkokan atau patah karena kecelakaan.

Durkes menerangkan, alat ini akan membantu merekonstruksi tulang serta memperbaiki tulang yang mengalami kerusakan.

"Dengan menggunakan alat ini, kerusakan tulang yang parah, baik tulang bengkok maupun patah, akan bisa diperbaiki," jelas Durkes, saat ditemui wartawan, Senin (8/4).

Bahkan, imbuh dia, alat ini juga bisa digunakan untuk memperpanjang tulang. Setelah alat ini dipasang, maka tulang akan bisa lurus kembali dalam beberapa bulan. Ia menjelaskan, alat semacam ini sebenarnya sudah banyak dijual di pasaran, terutama di mancanegara, namun harganya sangat mahal.

"Kalau ciptaan kita ini harganya jauh lebih murah. Harga fiksator yang ada saat ini rata-rata di atas Rp 150 juta," jelas sarjana yang barus saja lulus dari jurusan Teknik Industri ini.

Ia menambahkan, saat ini, fiksator eksternal buatannya masih dalam bentuk prototipe. Kendati demikian, alat tersebut sudah diterapkan pada dua pasien,dan berhasil bekerja dengan sempurna. Kedua pasien tersebut yang pertama mengalami pembengkokan tulang cukup parah dan satunya pasien yang mengalami penghentian pertumbuhan tulang.

"Kami masih menerapkan pada tulang kaki, tapi itu juga bisa digunakan untuk meluruskan tulang jangan juga. Alat ini masih akan dikembangkan lebih lanjut. Masih ada sejumlah kendala, terutama masalah keleluasaan alat dalam bergerak. Kedepan alat ini juga akan bekerja menggunakan sistem software. Sehingga lebih akurat dalam mengukur perubahan tulang yang diinginkan," pungkas dia.

Menurut dia, perlu pengembangan dua hingga tiga kali, sehingga baru bisa sempurna. Untuk pengembangan kedepan, dirinya akan melibatkan dua orang lagi. Termasuk untuk pembuatan software, karena di Indonesia belum ada.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Salut, Penyandang Disabilitas di Temanggung Ciptakan Tongkat Penuntun dengan Fitur Keren
Salut, Penyandang Disabilitas di Temanggung Ciptakan Tongkat Penuntun dengan Fitur Keren

Alat ini dirakit langsung oleh tim yang merupakan penyandang disabilitas. Tim ini berada di bawah naungan Sentra Terpadu Kartini di Temanggung.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Yakin Meniru Cara Kerja Tong Setan Bantu Astronot Jaga Kebugaran saat di Bulan
Ilmuwan Yakin Meniru Cara Kerja Tong Setan Bantu Astronot Jaga Kebugaran saat di Bulan

Ilmuwan sudah melakukan uji coba dan hasilnya mampu menjaga kebugaran astronot.

Baca Selengkapnya
Keren! Mahasiswa UB Rancang Alat Reduksi Polutan Limbah Pengolahan Porang, Ini Cara Kerjanya
Keren! Mahasiswa UB Rancang Alat Reduksi Polutan Limbah Pengolahan Porang, Ini Cara Kerjanya

Amorpho Coagulation Tech berhasil lolos Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta dari Kementerian Pendidikan Kebudayan dan Pendidikan Tinggi pada 2023.

Baca Selengkapnya
Pisau dari Gigi Hewan Berusia 7.000 Tahun Ini Ditemukan di Indonesia, Dipakai untuk Perang dan Ritual
Pisau dari Gigi Hewan Berusia 7.000 Tahun Ini Ditemukan di Indonesia, Dipakai untuk Perang dan Ritual

Dilaporkan dalam jurnal Antiquity, temuan itu merupakan salah satu bukti arkeologi paling awal di dunia mengenai penggunaan senjata dari gigi hewan.

Baca Selengkapnya
Prajurit TNI AL Ini Memiliki Lengan 'Robot' Biotik, Pernah Kehilangan Tangan Karena Granat
Prajurit TNI AL Ini Memiliki Lengan 'Robot' Biotik, Pernah Kehilangan Tangan Karena Granat

Potret prajurit TNI Al bertangan 'robot' bionic yang bisa digerakkan dengan sensor dari otak.

Baca Selengkapnya
Ini Rahasia Dibalik Kostum Melayang, Cara Pembuatanya Bikin Melongo
Ini Rahasia Dibalik Kostum Melayang, Cara Pembuatanya Bikin Melongo

Trik menciptakan ilusi duduk melayang ternyata bisa dibuat menggunakan bahan-bahan sederhana.

Baca Selengkapnya
Melihat Alat Deteksi Longsor Karya Siswa SMK di Purwakarta, Bermanfaat Bagi Warga Sambut Musim Hujan
Melihat Alat Deteksi Longsor Karya Siswa SMK di Purwakarta, Bermanfaat Bagi Warga Sambut Musim Hujan

Alat itu telah digunakan oleh pemerintah Kecamatan Sukatani yang juga daerah rawan longsor

Baca Selengkapnya
Robotik Rehabilitasi Jadi Gacoan RS Grha Kedoya untuk Atasi Masalah Saraf dan Tulang
Robotik Rehabilitasi Jadi Gacoan RS Grha Kedoya untuk Atasi Masalah Saraf dan Tulang

RS Grha Kedoya miliki layanan rehabilitas medis berupa alat robotik bernama LEXO dan DIEGO. Kedua alat ini membantu pemulihan masalah saraf & tulang.

Baca Selengkapnya
Banyak yang Dibiarkan Menumpuk di Sembarang Tempat, Mahasiswa UGM Berhasil Sulap Sampah Plastik Jadi Produk Meja dan Kursi
Banyak yang Dibiarkan Menumpuk di Sembarang Tempat, Mahasiswa UGM Berhasil Sulap Sampah Plastik Jadi Produk Meja dan Kursi

Selain sampah plastik, bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat inovasi itu antara lain semen, pasir, dan oli.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Ciptakan Spageti Tertipis di Dunia Tapi Tak Bisa Dimakan, 200 Kali Lebih Tipis dari Rambut Manusia
Ilmuwan Ciptakan Spageti Tertipis di Dunia Tapi Tak Bisa Dimakan, 200 Kali Lebih Tipis dari Rambut Manusia

Temuan ini berhasil menjadi terobosan baru dalam bidang kedokteran.

Baca Selengkapnya