Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Getok kepala istri, kakek 80 tahun kesal lantaran tak dikasih makan

Getok kepala istri, kakek 80 tahun kesal lantaran tak dikasih makan borgol. shutterstock

Merdeka.com - F (80) hanya tertunduk lesu ketika berada di Polresta Depok. Kakek paruh baya itu mengaku menyesali perbuatannya menganiaya Kartini (70) istrinya hingga tewas.

F Mengaku perbuatannya itu dilakukan lantaran khilaf dan sakit hati. Sang kakek mengatakan kesal karena sang istri tidak memberinya makan.

"Saya sakit hati. Berat badan saya yang awalnya 66 kg jadi 53 kg. Ini sama saja istri mau bunuh saya dengan cara pelan-pelan," katanya di Polresta Depok, Senin (29/1).

Kekesalannya memuncak pada Rabu (24/1) pagi. Saat itu F hendak minum obat dan meminta agar diberi makan oleh korban. Saat itu korban dan pelaku sedang ada di rumahnya di Jalan H Muslih Kelurahan Beji Kecamatan Beji sekitar pukul 07.00 WIB.

"Ketika itu saya mau minum obat, tetapi enggak ada makanan. Pagi hari itu saya cuma lihat ada piring kecil di atasnya nasi saja. Setelah diperiksa ternyata istri saya simpan makanan di kamar. Saya di situ sudah kesal," ungkapnya.

Sesaat sebelum istrinya pergi, lanjutnya, pelaku gelap mata dan mengambil palu yang ada di dekatnya. Pelaku nekat menghantam kepala korban menggunakan palu.

Korban yang tidak berdaya langsung pingsan dan dilarikan ke RS GPI. Karena luka kepala yang sangat parah, korban dirujuk ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun nahas, usai empat hari dirawat intensif Kartini akhirnya tewas.

Sementara itu Kapolsek Beji Kompol Yenny Anggraeni mengatakan motif pelaku nekat menghantam kepala sang istri lantaran pelaku kesal karena korban telat memberinya makan. "Berdasarkan pengakuan anaknya korban, keduanya sering cekcok. Pelaku memang temperamen," katanya.

Ia menambahkan pelaku juga mengalami depresi. Hingga saat ini baik pihak keluarga maupun kepolisian belum memberi tahu bahwa sang istri telah meninggal dunia.

"Kami melihat kondisi pelaku yang saat ini depresi dan tidak stabil. Jadi tidak diberi tahu, biar pihak keluarga saya yang nanti menyampaikan," tambahnya.

Atas perbuatannya pelaku terancam dalam pasal 44 UU RI no 23 tahun 2004 tentang PKDRT dan Pasal 351 KUHP dengan hukuman enam tahun penjara.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Ada Lauk dan Tidak Diberi Uang, Pria di Lubuklinggau Tega Aniaya Istri hingga Babak Belur
Tak Ada Lauk dan Tidak Diberi Uang, Pria di Lubuklinggau Tega Aniaya Istri hingga Babak Belur

Tersangka menganiaya istri karena tidak diberi uang dan tidak punya lauk saat mau makan

Baca Selengkapnya
Kesaksian Tetangga Detik-Detik Suami Bunuh Istri di Kebagusan
Kesaksian Tetangga Detik-Detik Suami Bunuh Istri di Kebagusan

Ahmad mengaku tidak mendengar adanya cek-cok atau ribut antara korban dengan terduga pelaku tersebut.

Baca Selengkapnya
Pria di Kubu Raya Tega Bunuh Mantan Istrinya Karena Sakit Hati dengan Ucapan Korban
Pria di Kubu Raya Tega Bunuh Mantan Istrinya Karena Sakit Hati dengan Ucapan Korban

"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan

Baca Selengkapnya
Pria ini Bertemu Ibu-Ibu Beli Obat Maag di Mini Market, Bukan Karena Sakit Ternyata Alasannya Bikin Nangis
Pria ini Bertemu Ibu-Ibu Beli Obat Maag di Mini Market, Bukan Karena Sakit Ternyata Alasannya Bikin Nangis

Berikut kisah seorang pria yang bertemu dengan Ibu-Ibu yang membeli obat maag namun bukan karena sakit.

Baca Selengkapnya
Durhaka! Pemuda di Makassar Aniaya Ibu Kandung Lagi Tidur dan Ancam Pakai Gergaji
Durhaka! Pemuda di Makassar Aniaya Ibu Kandung Lagi Tidur dan Ancam Pakai Gergaji

Saat melakukan tindakan tak terpujinya, F dalam keadaan mabuk.

Baca Selengkapnya
Perkara Tak Dapat Gratisan, Preman Abal-Abal Tusuk Pemuda Hingga Tewas
Perkara Tak Dapat Gratisan, Preman Abal-Abal Tusuk Pemuda Hingga Tewas

Pelaku ditangkap pada Jumat (28/7) dini hari di sebuah rumah di kecamatan Batujaya setelah pelariannya selama 10 hari.

Baca Selengkapnya
Emosi karena Disuruh Cari Kerja, Pria Pengangguran di Palembang Siram Istri dengan Air Mendidih
Emosi karena Disuruh Cari Kerja, Pria Pengangguran di Palembang Siram Istri dengan Air Mendidih

Emosi karena Disuruh Cari Kerja, Pria Pengangguran di Palembang Siram Istri dengan Air Mendidih

Baca Selengkapnya