Getok kepala istri, kakek 80 tahun kesal lantaran tak dikasih makan
Merdeka.com - F (80) hanya tertunduk lesu ketika berada di Polresta Depok. Kakek paruh baya itu mengaku menyesali perbuatannya menganiaya Kartini (70) istrinya hingga tewas.
F Mengaku perbuatannya itu dilakukan lantaran khilaf dan sakit hati. Sang kakek mengatakan kesal karena sang istri tidak memberinya makan.
"Saya sakit hati. Berat badan saya yang awalnya 66 kg jadi 53 kg. Ini sama saja istri mau bunuh saya dengan cara pelan-pelan," katanya di Polresta Depok, Senin (29/1).
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan istri pria itu? Namun, tiba-tiba istri pria tersebut langsung menempeleng sopir ambulans.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
Kekesalannya memuncak pada Rabu (24/1) pagi. Saat itu F hendak minum obat dan meminta agar diberi makan oleh korban. Saat itu korban dan pelaku sedang ada di rumahnya di Jalan H Muslih Kelurahan Beji Kecamatan Beji sekitar pukul 07.00 WIB.
"Ketika itu saya mau minum obat, tetapi enggak ada makanan. Pagi hari itu saya cuma lihat ada piring kecil di atasnya nasi saja. Setelah diperiksa ternyata istri saya simpan makanan di kamar. Saya di situ sudah kesal," ungkapnya.
Sesaat sebelum istrinya pergi, lanjutnya, pelaku gelap mata dan mengambil palu yang ada di dekatnya. Pelaku nekat menghantam kepala korban menggunakan palu.
Korban yang tidak berdaya langsung pingsan dan dilarikan ke RS GPI. Karena luka kepala yang sangat parah, korban dirujuk ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun nahas, usai empat hari dirawat intensif Kartini akhirnya tewas.
Sementara itu Kapolsek Beji Kompol Yenny Anggraeni mengatakan motif pelaku nekat menghantam kepala sang istri lantaran pelaku kesal karena korban telat memberinya makan. "Berdasarkan pengakuan anaknya korban, keduanya sering cekcok. Pelaku memang temperamen," katanya.
Ia menambahkan pelaku juga mengalami depresi. Hingga saat ini baik pihak keluarga maupun kepolisian belum memberi tahu bahwa sang istri telah meninggal dunia.
"Kami melihat kondisi pelaku yang saat ini depresi dan tidak stabil. Jadi tidak diberi tahu, biar pihak keluarga saya yang nanti menyampaikan," tambahnya.
Atas perbuatannya pelaku terancam dalam pasal 44 UU RI no 23 tahun 2004 tentang PKDRT dan Pasal 351 KUHP dengan hukuman enam tahun penjara.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka menganiaya istri karena tidak diberi uang dan tidak punya lauk saat mau makan
Baca SelengkapnyaAhmad mengaku tidak mendengar adanya cek-cok atau ribut antara korban dengan terduga pelaku tersebut.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaBerikut kisah seorang pria yang bertemu dengan Ibu-Ibu yang membeli obat maag namun bukan karena sakit.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan tindakan tak terpujinya, F dalam keadaan mabuk.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap pada Jumat (28/7) dini hari di sebuah rumah di kecamatan Batujaya setelah pelariannya selama 10 hari.
Baca SelengkapnyaEmosi karena Disuruh Cari Kerja, Pria Pengangguran di Palembang Siram Istri dengan Air Mendidih
Baca Selengkapnya