Menengok 'kampung toleransi' Islam & Budha di gang sempit Bandung
Merdeka.com - Toleransi di Gang Ruhana, Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, mungkin salah satu keberagaman yang patut dicontoh.
Di gang sempit itu berdiri Vihara Girimetta sejak 1946 silam. Vihara itu milik Wong Yung Lin yang kini dilanjutkan generasi ketujuhnya, Koh Ahoy (62). Di depan tempat beribadah umat Budha itu, berdiri Masjid Al Amanah. Masjid tersebut sebenarnya sudah direncanakan tahun 1980-an, namun baru bisa terealisasi 2014 lalu.
-
Kenapa memakmurkan masjid tanda orang beriman? Orang yang memakmurkan masjid tentu memiliki nilai plus dalam agama. Aktif memakmurkan masjid disebut sebagai tanda orang beriman. Allah Ta’ala berfirman:{مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَنْ يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللَّهِ شَاهِدِينَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِ أُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَفِي النَّارِ هُمْ خَالِدُونَ. إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ} 'Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu mendapat petunjuk (dari Allah Ta’ala)' (QS At-Taubah: 18).
-
Kenapa masjid di Surabaya jadi 'rumah' bagi siapa saja? Pendiri dan marbot disebut sengaja membuat masjid menjadi 'rumah' bagi siapa saja yang ingin singgah.
-
Gimana cara memakmurkan masjid? Dengan menerapkan cara memakmurkan masjid, masjid akan menjadi lebih makmur dan berfungsi sebagai pusat kegiatan yang bermanfaat bagi jamaah dan masyarakat sekitarnya.
-
Apa saja tanda masjid makmur? Dengan memakmurkan masjid, kita tidak hanya menjaga tempat suci ini tetap hidup dan aktif, tetapi juga memperkuat tali silaturahmi serta meningkatkan kualitas spiritual dan sosial umat Islam.
-
Kenapa Mbah Muljadi mendirikan masjid? Tanpa merobohkan pondasi bangunan tersebut, Mbah Muljadi membangun tempat sederhana yang kemudian digunakan sebagai rumah ibadah sekaligus tempat berkumpul warga di sekitar pasar.
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
Masjid Al Amanah dan Wihara Girimetta ©2017 merdeka.com/Andrian Salam Wiyono
Saat merdeka.com, menyambangi lokasi kebetulan umat muslim akan menunaikan ibadah salat Jumat. Hebatnya, jika masjid akan melaksanakan ibadah, vihara akan tutup sementara untuk menghargai umat muslim beribadah.
"Ya begini situasinya kalau di sini. Ini kan mau salat Jumat, vihara-nya sementara waktu tutup. Begitu juga kalau ada kegiatan di Vihara, kita harus bisa saling menghargai," jelas Bani (60) pengurus DKM Al Amanah saat ditemui merdeka.com, beberapa waktu lalu.
Masjid Al Amanah dan Wihara Girimetta ©2017 merdeka.com/Andrian Salam Wiyono
Dia mencontohkan, ketika tahun baru Imlek 2567 atau pada 2016 lalu yang jatuh pada hari Jumat, setiap vihara pasti disibukkan dengan umat Budha yang ingin sembahyang. Aktivitas itu berlangsung mulai pagi sampai malam hari.
Warga umat muslim tidak pernah melarang atau mengganggu kemeriahan yang ingin disuguhkan pihak vihara. Seperti, akses menuju vihara yang pasti melintasi masjid dipersilakan untuk dihiasi lampion sebagai khas Imlek.
Masjid Al Amanah dan Wihara Girimetta ©2017 merdeka.com/Andrian Salam Wiyono
"Di situ dipersilakan untuk memasang hiasan. Tapi dulu waktu imlek jatuhnya hari Jumat. Orang muslim yang mau ibadah salat Jumat, vihara berhenti dulu mulai 11.30 WIB dan baru mulai dibuka lagi sekitar 13.30 WIB siang," tutur Bani yang sudah puluhan tahun menjadi warga setempat.
Kelurahan Paledang, khususnya di RT02/RW02 Kecamatan Lengkong, Kota Bandung sebenarnya lebih didominasi warga muslim non muslim. Bisa dikatakan, kata 25 persen warga di situ beragama Islam, sedangkan 75 persennya warga beragama Kristen dan Budha.
Masjid Al Amanah dan Wihara Girimetta ©2017 merdeka.com/Andrian Salam Wiyono
"Tapi kita tidak pernah bersinggungan. Tidak pernah ada perdebatan. Masjid yang dibangun lebih muda dari vihara tidak pernah ada penolakan, bahkan disambut baik banyak warga," jelas istri Bani, Mimin Aminah (52). Mimin juga kini merupakan pengurus DKM Al Amanah di bidang seksi sosial.
Sementara itu, Koh Ahoy mengaku tak pernah ada penolakan dari jemaah Vihara saat warga Gang Ruhana akan mendirikan masjid. Menurut dia, semakin banyak rumah ibadah maka pondasi keimanan seseorang akan semakin kuat.
"Malah saya mendukung ada masjid di sini. Sekarang saya senang makin banyak orang beribadah meski yang satu datang ke vihara, yang satu datang ke masjid," kata Koh Ahoy.
Untuk mencapai ke lokasi 'kampung toleransi' itu sebenarnya begitu mudah dijangkau dari pusat Kota Bandung. Lokasinya tidak jauh dari jalan utama kota, yakni Lengkong Kecil. Dari sana warga setempat banyak mengetahui posisi Gang Ruhana. Setiba di lokasi papan petunjuk Masjid dan Madrasah Al-Amanah terlihat mencolok.
Dari mulut gang, lokasinya hanya sekitar 50 meter. Menyusuri gang tersebut kita akan dibuat terkesan dengan beberapa lukisan mural berwarna-warni. Kiri kanan jalan dihiasi pot bunga sehingga terlihat asri. Lingkungannya begitu bersih.
Alhamdulillah, semoga toleransi di Gang Ruhana tetap terjaga.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampung ini berhasil menjaga toleransi meski terdiri dari beragam penganut agama, etnis, adat dan budaya.
Baca SelengkapnyaKedamaian pun nampak tercipta di kampung tersebut. Lantas seperti apa penampakan kampung Kristen ini?
Baca SelengkapnyaDi sini warganya menjujung tinggi gotong royong dan saling mendukung peribadatan kelompok lain.
Baca SelengkapnyaKong Fuk Miau, kelenteng yang berdampingan dengan Masjid Jami yang menjadi simbol nyata toleransi sesama umat beragama.
Baca SelengkapnyaAksi sekelompok mahasiswa muslim 'ngabuburit' ke Kapel Biara Ursulin ini viral, tuai komentar warganet.
Baca SelengkapnyaSalah satu kawasan memiliki sebuah gang sempit yang begitu menarik perhatian. Meski ukuran gang itu begitu kecil, namun tiap warganya tetap dapat hidup rukun.
Baca SelengkapnyaSalah satu peninggalan Islam yang bercorak Tionghoa di Palembang ini tidak lepas dari keberadaan Laksamana Cheng Ho di masa lampau.
Baca SelengkapnyaWalaupun terbuka bagi siapapun, warga Thekelan tetap menjaga teguh adat istiadat dan tradisi mereka.
Baca SelengkapnyaSaking harmonisnya hubungan antarwarga beda agama, kampung ini dijuluki Desa Pancasila.
Baca SelengkapnyaKawasan Suryakencana di Kota Bogor ini kaya akan multikultural
Baca SelengkapnyaIndonesia menjadi contoh masyarakatnya tidak terpecah karena saling membenci.
Baca SelengkapnyaLokasi ini juga jadi salah satu tempat wisata religi yang ada di Kota Tangerang.
Baca Selengkapnya