Menengok tradisi 'balimau', mandi jeruk nipis di Kota Padang
Merdeka.com - Melirik kalender, terlihat bahwa Ramadan tinggal hitungan hari. Bulan puasa umat Islam itu selalu memberi cerita bagi masyarakat di Indonesia. Pelbagai tradisi muncul untuk menyambut bulan penuh berkah dan ampunan tersebut.
Salah satunya dapat dilihat dari tradisi 'balimau', yaitu tradisi mandi menggunakan jeruk nipis yang berkembang di kalangan masyarakat Minangkabau. Biasanya tradisi balimau dilakukan sehari sebelum datangnya bulan Ramadan. Selain jeruk nipis, terkadang beberapa menambahkan bunga-bungaan yang diramu dan dibubuhi parfum non-alkohol.
Tujuan balimau adalah menyucikan diri sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Menurut pemuka agama, balimau bukanlah budaya Islam atau budaya Minang. Namun tradisi ini sudah menjadi kebiasaan banyak masyarakat Minang yang sampai sekarang masih dijalani.
-
Bagaimana cara mandi sebelum puasa? Mandi ini dilakukan dengan cara mengalirkan air pada seluruh tubuh, mulai dari kepala hingga ujung kaki.
-
Bagaimana tata cara mandi keramas puasa Ramadhan? Dari Aisyah dia berkata, 'Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk salat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki.' (HR. Bukhari dan Muslim).
-
Kenapa orang muslim mandi sebelum puasa? Tujuan dari mandi ini adalah untuk menjaga kesucian serta kebersihan tubuh dan jiwa sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.
-
Kenapa mandi sebelum puasa dianjurkan? Mandi sebelum puasa dilakukan untuk membersihkan diri dari segala najis serta sebagai persiapan untuk menjalani ibadah puasa.
-
Apa niat mandi sebelum puasa? Aku berniat menjalankan mandi yang disunahkan kepadaku pada malam ini di bulan Ramadan karena Allah Ta'ala.
Dalam balimau biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian. Dalam hal ini, balimau menjadi mandi berjamaah karena dilakukan di alam terbuka.
Salah satu tempat yang selalu ramai untuk melakukan tradisi balimau di Kota Padang adalah Pemandian Lubuk Minturun yang terletak di Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Pemandian Lubuk Minturun adalah salah satu objek wisata kota Padang yang diyakini tempat mandi nonik-nonik Belande.
Saban menjelang Ramadan, di sungai yang segar dan jernih airnya itu dipadati pengunjung warga Kota Padang atau luar daerah. Selain mandi di sungai, lanskap pemandangan alam nan indah juga bisa dinikmati di wilayah itu.
Fikri (26) misalnya, warga Lubuk Minturun yang biasa melakukan ritual tersebut, mengatakan kerap bersama keluarganya datang ke sana guna menyucikan diri. "Biasanya, usai mandi kita memakai wangi-wangian, bersilaturrahmi," ujarnya saat dihubungi merdeka.com beberapa waktu yang lalu.
Lebih jauh Fikri menjelaskan, bahwa dia dan keluarganya tak mengharuskan pergi ke pemandian untuk melakukan ritual tersebut.
"Kan niatnya mandi untuk bersuci yah, di manapun bisa dilakukan sih sebenarnya, nggak harus pergi ke sungai atau pemandian. Biasanya yah saya dan keluarga melakukannya di Pemandian Lubuk Minturun. Itu (pemandian) karena dekat dari tempat tinggal dan sambil rekreasi juga. Tapi kalau saat itu nggak ada waktu, ya mandi di rumah aja," jelasnya.
Menurut Fikri, dulunya balimau banyak aturan-aturan yang harus dijalankan seperti mandi menggunakan jeruk nipis dan bunga-bungaan. Namun sekarang ini tradisi balimau sudah mengalami perubahan. Sabun mandi lebih umum dipakai untuk mencuci tubuh, bukan lagi jeruk. Bahkan tempat pemandian pun juga di salah artikan.
"Ya, makanya kadang malas pergi ke Pemandian Lubuk Minturun, banyak yang mandi berpasangan. Sekat antara cewek dan cowok tak adalagi, campur. Kan, jadinya bahaya." jelas Fikri.
Pemandian Lubuk Minturun yang menjadi objek wisata dan salah satu titik tempat pemandian balimau, dewasa ini memang mengalami pergeseran. Banyak anak muda memanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Ketika mandi tak lagi untuk menyucikan diri, namun melakukan hal-hal yang mereka 'sukai' yang mengarah ke maksiat.
Selain itu, di lokasi itu juga sering ada peristiwa anak-anak hanyut karena tanpa pengawasan orangtua saat melakukan tradisi balimau.
Alhasil, peraturan daerah tentang balimau pun dibuat, sehingga pengamanan perayaan itu diperketat. Setiap tahun, anggota Satpol PP Kota Padang dikerahkan untuk mengamankan kegiatan balimau di 25 titik pemandian, salah satunya Pemandian Lubuk Minturun. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca SelengkapnyaDi Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.
Baca SelengkapnyaTradisi dilakukan pada 14 Rabiul Awal di tempat-tempat keramat yang dianggap suci.
Baca SelengkapnyaBukan hanya gunungnya saja yang menyimpan misteri dan legenda, namun masyarakatnya juga memiliki ritual yang begitu unik.
Baca SelengkapnyaMandi Besimbur merupakan ritual adat mandi yang dilakukan oleh kedua mempelai yang baru saja melangsungkan pernikahan.
Baca SelengkapnyaTradisi warga Karundang Tengah, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten ini terbilang unik.
Baca SelengkapnyaKenalan lebih dekat dengan tradisi Papajar untuk menyambut bulan suci Ramadan ala masyarakat Sunda.
Baca SelengkapnyaTradisi Nyepuh jadi cara warga di Ciamis untuk menyambut bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaRitual yang biasa dilakukan petani di Bengkulu Selatan ini merupakan agenda wajib sebelum proses melakuan penanaman padi.
Baca SelengkapnyaTradisi turun-temurun ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi warga Batukarut dan Lebakwangi yang berada di luar kota.
Baca SelengkapnyaSebelum merayakan Hari Raya Idul Fitri, dianjurkan untuk melakukan mandi idul fitri. Hal ini sebagai wujud rasa syukur atas Ramadan yang telah berlalu.
Baca SelengkapnyaRuwahan cukup berbeda dari tradisi penyambutan Ramadan di daerah lain
Baca Selengkapnya