Mengunjungi Benteng Anoi Itam, gudang persenjataan Jepang di Sabang
Merdeka.com - Moment Sail Sabang 2017 dimanfaatkan oleh banyak turis untuk mendatangi tempat-tempat wisata di Sabang. Pulau Rubiah, Tugu Kilometer Nol dan berbagai tempat wisata unik di kota paling ujung barat ini ramai didatangi wisatawan baik lokal maupun asing. Salah satu tempat yang ramai didatangi wisatawan adalah Benteng Anoi Itam. Lokasinya di kawasan Pantai Anoi Itam, sekitar 12 Km dari pusat Kota Sabang. Benteng yang dibangun Jepang ini terletak di sisi timur Sabang. Benteng ini dulunya adalah tempat penyimpanan senjata bagi armada Jepang.
Benteng Anoi Itam di Kota Sabang ©2017 Merdeka.com
-
Dimana letak benteng Jepang di Padang? Di Kota Padang, Sumatra Barat tepatnya di Pantai Ulak Karang, ditemukan sebuah benteng berukuran besar dan tampak masih kokoh.
-
Apa fungsi utama benteng Jepang di Ulak Karang? Benteng Ulak Karang yang konon difungsikan sebagai tempat perlindungan dan pertahanan diri tentara Jepang, di sisi Barat benteng terdapat meriam yang langsung mengarah ke laut lepas.
-
Kapan benteng itu dibangun? Arkeolog mengatakan benteng ini dibangun antara tahun 2250 SM dan 1950 SM, dan mereka memperkirakan benteng ini digunakan setidaknya selama empat abad, sampai sekitar tahun 1626 dan 1542 SM.
-
Kenapa Benteng Jepang dibangun di desa itu? Salah seorang warga di sana membenarkan kalau benteng-benteng itu merupakan peninggalan Jepang. Benteng itu sudah ada sejak lama di kampung tersebut.
-
Kapan benteng dibangun? Ugarkovic mengatakan, benteng tersebut terkenal karena bentuk L-nya yang mengesankan. Ruas yang lebih panjang terlihat lebih asimetris, sedangkan ruas yang lebih pendek terdiri dari lima formasi persegi panjang. Struktur tertingginya kira-kira 3 meter. Berdasarkan catatan sejarah, pada abad keempat SM, orang-orang Yunani mulai mendirikan koloni di tempat yang sekarang disebut Kroasia.
-
Kapan Bunker Jepang di Gunung Padang dibangun? Bangunan ini diperkirakan berdiri antara tahun 1942-1945.
Memasuki lokasi Benteng Jepang Anoi Itam, kita akan disuguhi pemandangan bukit dengan anak tangga dan pepohonan yang rindang. Pantai yang indah dan benteng kecil yang berada di bawah kaki bukit membuat elok lokasi wisata bersejarah ini. Di kiri jalan setapak yang dilalui akan ditemukan bungker-bungker kecil.Benteng peninggalan Jepang ini dibangun antara tahun 1942-1945 dan digunakan sebagai tempat berlindung pasukan Jepang. Tentara Jepang mendarat di Pulau Weh (Sabang) pada 12 Maret 1942. Para serdadu Negeri Sakura ini lalu menggali terowongan bawah tanah di sepanjang pantai sebagai benteng pertahanan. Namun setelah tiga tahun lebih terlibat Perang Dunia II, mereka takluk dari Pasukan Sekutu dan meninggalkan semua wilayah jajahannya.
Benteng Anoi Itam di Kota Sabang ©2017 Merdeka.com
"Di Sabang ini banyak sekali gua Jepang. Konon benteng-benteng yang tersebar di Sabang ini terhubung melalui terowongan yang banyak ditemui di kota Sabang. Tapi terowongan ini sudah ditutup," ujar Syarief, salah satu warga Anoi Itam kepada merdeka.com.Di Benteng ini terdapat sebuah bangunan dengan menara bidik. Bangunan ini dibuat setengah ke dalam tanah dan hanya menyisakan menara bidik untuk mengintai musuh dari atas bukit. Di benteng ini juga masih terdapat meriam dengan panjang lebih dari 3 meter.
Benteng Anoi Itam di Kota Sabang ©2017 Merdeka.com
"Dulunya meriam ini mengarah ke laut. Benteng ini salah satu benteng pertahanan Jepang di Nusantara," terang Syarief yang menjelaskan sejarah singkat benteng ini kepada pengunjung yang datang.Pohon 'tongkat komando'Nah di ujung bangunan benteng terdapat pohon yang sangat langka. Pohon Stigi. Kayu Stigi adalah kayu yang banyak masyarakat kenal sebagai kayu dengan kekuatan magis. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang menjulukinya sebagai Raja Kayu bertuah.
Pohon Stigi ©2017 Merdeka.com
"Pohon dilarang ditebang. batang dari kayu ini biasanya dibuat sebagai tongkat komando. Tambah berwibawa katanya kalau pakai tongkat dari kayu ini," ujar Syarief lagi.
Pohon Stigi ©2017 Merdeka.com
Kayu stigi ini mempunyai ciri-ciri keras, kuat dan juga dinamis. Kayu stigi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu stigi laut dan stigi darat. "Nah yang ini Stigi Darat," imbuhnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Benteng Anoi Itam, bangunan bersejarah milik tentara Jepang berada di Kota Sabang.
Baca SelengkapnyaGua ini jadi saksi kekuasaan Belanda dan Jepang di masa silam. Kini jadi wisata yang hits dan instagramable.
Baca SelengkapnyaLubang Jepang, tempat saksi bisu praktik Romusha terhadap warga pribumi yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaBenteng Ulak Karang, aset peninggalan tentara Jepang di Padang.
Baca Selengkapnya10 Goa Jepang di Indonesia: Jelajahi stalaktit, stalagmit, dan sejarah menarik di destinasi ini!
Baca SelengkapnyaBerdirinya bunker-bunker milik Jepang di daerah ini tak lepas dari lokasi yang begitu strategis.
Baca SelengkapnyaDiketahui bahwa terdapat tiga gua yang ditemukan dengan kondisi yang sempat terbengkalai.
Baca SelengkapnyaDari ketinggian itu, musuh yang datang dari Bandung ataupun Cirebon bisa diantisipasi lebih awal
Baca SelengkapnyaSalah satu benteng peninggalan Jepang ditemukan di tengah perkampungan penduduk.
Baca SelengkapnyaSebanyak 3.000 tentara Jepang tewas pada sebuah goa di pulau itu
Baca SelengkapnyaKeberadaan bangunan benteng di Kabupaten Maluku Tengah tak lepas dari aktivitas jual beli rempah-rempah yang kini menjadi peninggalan sejarah.
Baca SelengkapnyaKonon dulu pesawat bisa bersembunyi di Terbang Gorda, walau tak memiliki bangunan permanen. Begini kisahnya
Baca Selengkapnya