Menkes Selidiki Penyebab Kematian Dokter Mawar di Nabire Papua
Merdeka.com - Kematian dokter spesialis paru di rumah dinasnya di Nabire, Papua Tengah, Mawartih Susantiy menjadi perhatian Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. Jasad dr Mawartih ditemukan dalam kondisi mulut berbusa dan ada luka lebam.
Budi menyampaikan duka cita atas meninggalnya dokter spesialis paru satu-satunya di Kota Nabire, Papua Tengah tersebut. Budi memastikan kepada keluarga dr Mawartih, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan penyelidikan secara transparan.
"Pemerintah dalam hal ini, Kemenkes akan bekerja sama dengan kepolisian untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan transparan, terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi mengenai kasus ini," ujarnya saat mendatangi rumah duka di Jalan Malengkeri 2 Makassar, Senin (13/3).
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Apa yang terjadi pada mayat pria tersebut? Sebuah penemuan yang sangat langka telah terjadi di Bulgaria, di mana seorang pria ditemukan dalam kondisi yang disebut sebagai 'tahap mumifikasi lengkap' hanya 16 hari setelah terakhir kali terlihat hidup.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Luka apa yang ditemukan di tubuh RAJS? Kemudian pihak keluarga mendapati beberapa bagian tubuh korban mengalami luka lebam, luka tusuk di bagian dada, perut sebelah kanan dan punggung sebelah kiri.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
Meski demikian, Budi mengaku membutuhkan waktu untuk mengungkap kematian dr Mawartih. Budi juga mengaku sudah mendapatkan data hasil sementara autopsi jasad dr Mawartih.
"Hasil autopsinya sudah saya ambil. Tapi masih menunggu beberapa hasil laboratorium lagi," kata dia.
Meski demikian, Budi enggan mengungkapkan hasil autopsi karena hal tersebut merupakan ranah keluarga dan kepolisian. Meski demikian, Budi menegaskan kasus ini akan dibuka secara transparan.
"Rasa itu wewenang kepolisian untuk bisa mengumumkan (hasil autopsi). Tapi jaminan dari saya, bahwa ini akan dibuka secara transparan, karena itu juga diminta keluarga," tegasnya.
Rencananya, Budi akan bertemu dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. Pertemuan tersebut untuk membahas soal keselamatan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Papua.
"Jadi nanti kembali dari sini, saya harus ketemu juga dengan Pak Kapolri dan Panglima TNI, agar bagaimana kesehatan masyarakat harus kita jalankan dengan adil dan merata. Selain itu, harus disertai dengan jaminan keamanan yang baik bagi tenaga-tenaga kesehatan, demikian dokter-dokternya," bebernya.
Sementara Ketua Perhimpunan Dokter Paru (PDPI) Papua, dr Hendra Sihombing mengaku menemukan adanya kejanggalan kematian dr Mawarti di Nabire, Papua Tengah. Ia mengaku prihatin atas kematian dr Mawarti yang merupakan satu-satunya dokter spesialis paru-paru.
"Jadi kami sangat prihatin atas kejadian tersebut, yang laporan-laporan itu ada ketidakwajaran. Jadi kita masih menunggu hasl autopsi resmi dari pihak kepolisian," ujarnya.
Hendra berharap hasil visum dan autopsi dr Mawarti bisa segera dirampungkan agar bisa menentukan langkah-langkah selanjutnya. Apalagi informasi ia dapatkan, terdapat luka lebam dan juga mulut berbusa.
"Yang saya dapatkan seperti itu, ada lebam. Bahkan pihak keluarga juga menyampaikan badan, bagian punggung belakang biru-biru, dan ada jejak di bagian leher, tulang rusuk patah," kata dia.
"Namun demikian, kita masih menunggu hasil resmi dari autopsi pihak kepolisian," tegasnya.
Hendra berharap kepolisian dan TNI bisa memberikan keamanan bagi tenaga kesehatan dan dokter spesialis yang bertugas di Papua. Ia juga mengajak dokter paru-paru yang bertugas di Papua untuk tetap bekerja melayani masyarakat.
"Saya berharap, sebagai Ketua PDPI cabang Papua, sangat berharap kepada aparat penegak hukum, ntuk segera menyelesaikan kasus ini, dengan titik terang penyelesaian terbaik dan pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai dengan UU dan hukum berlaku di NKRI," tuturnya.
"Saya juga mengimbau, teman-teman supaya tetap bekerja di Papua. Dan perlindungan keamanan, karena bagaimana seseorang bisa dapat bekerja dengan baik, kalau situasi di tempat tersebut tidak memberikan kondusif," pungkasnya.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban ditemukan tewas bersimbah darah di depan rumahnya, pada Kamis (14/9) malam.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil autopsi, korban meninggal karena beberapa sebab.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif dari pembunuhan kejam ini.
Baca SelengkapnyaSaat itu pihak klinik mengatakan pembengkakan tersebut hanya bengkak biasa dan normal dialami pasca operasi.
Baca SelengkapnyaMayat perempuan tanpa identitas tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk dilakukan identifikasi.
Baca SelengkapnyaJenazah mantan bupati Jembrana dan istri pertama kali ditemukan oleh menantu korban.
Baca SelengkapnyaJoko menyampaikan sudah meminta kepada Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sulsel untuk melakukan pemeriksaan atau visum jasad Natsir.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehabisan darah karena adanya luka sayatan di leher dan tusukan di lengan.
Baca SelengkapnyaKaget melihat korban tengkurap di depan kamar mandi, Iwan kemudian memberitahu istri dan kerabat lainnya.
Baca SelengkapnyaKeluarga menemukan luka memar di dahi dan leher. Mereka menduga anaknya tewas akibat kejahatan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil sementara autopsi, ditemukan patah tulang leher korban.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tergelatak di lantai satu ruko, tepatnya di kamar samping ruang praktik dokter.
Baca Selengkapnya