Menko Luhut minta pelanggar limbah ke Sungai Citarum dilibas
Merdeka.com - Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyatakan keprihatinannya atas kondisi Sungai Citarum yang masuk dalam kategori terkotor di dunia. Sehingga dia meminta pada aparat tidak sungkan menindak tegas pelanggar ke sungai terbesar di Jawa Barat tersebut.
"Yang melanggar libas saja enggak usah takut. Saya titip betul ke Kapolda, Pangdam dan Pak Gubernur karena ini untuk selamatkan generasi mendatang," kata Luhut saat menjadi Pembicara Utama pada Lokarya tentang Program Penataan Sungai Citarum bersama Menko Maritim di Hotel Aryaduta Jl Sumatera No 51 Bandung, Rabu (22/11).
Selain itu, kika ada perusahaan yang membandel, ia mengancam akan memperkarakannya. "Itu sudah masuk pidana," terangnya.
-
Bagaimana cara mengatasi pencemaran sungai? Selanjutnya, contoh permasalahan lingkungan hidup yang perlu diwaspadai adalah pencemaran sungai. Sungai merupakan ekosistem air yang sudah sepantasnya selalu terjaga kebersihannya. Karena sungai merupakan salah satu sumber kehidupan manusia. Namun, sungai justru seringkali mendapatkan banyak bahan kimia yang dibuang sebagai limbah produksi. Akibatnya, ekosistem sungai sebagai habitat ikan dan sebagainya terancam rusak.
-
Apa dampak negatif dari merusak lingkungan? Dampak dari kerusakan alam juga mencakup pencemaran lingkungan, kebakaran hutan, dan pemanasan global.
-
Dimana limbah plastik merusak lingkungan? Dampaknya meliputi kerusakan ekosistem dan ancaman bagi kehidupan laut.
-
Apa dampak sampah plastik bagi kehidupan laut? Kehidupan di dalam laut pun juga terancam. Sampah plastik yang terbuang ke laut dapat menyebabkan kematian hewan laut karena banyak hal, misalnya terjerat atau menelan plastik. Selain itu, mikroplastik yang terbentuk dari sampah plastik dapat masuk ke dalam rantai makanan manusia.
-
Apa masalah utama pencemaran lingkungan? Sampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut.
-
Apa yang mencemari air Bendungan Barugbug? Diduga dari Pabrik di Subang dan Purwakarta Cicih bersama warga lain menduga bahwa cemaran air berwarna hitam pekat itu berasal dari sebuah pabrik kertas di Kabupaten Subang.
Ia menjelaskan, jika kontaminasi sungai terjadi lambat laun akan merusak generasi yang akan datang. Air sungai yang mengairi padi akan ikut terkontaminasi, limbah plastik dimakan ikan membuat kualitasnya tidak baik.
"Jika ikan itu dimakan ibu hamil, maka membawa generasi yang tidak sehat. Apalagi, sungai citarum hampir 90 persen mengairi masyarakat Jabar," terangnya.
Masalah persampahan dan limbah menurutnya harus disikapi semua pihak. Seluruh pemangku kebijakan dan penegak hukum harus bersinergi.
"Kami dengan gubernur dan kementerian terkait sudah sepakat membahas soal limbah dan mengurangi sampah plastik yang ke laut. Sudah mulai dibicarakan dua bulan lalu. Sekarang sudah terintegrasi," ucapnya.
Dia sudah mengajak Menteri perindustrian untuk menengahi pelaku industri untuk tidak membuang limbah ke sungai. "Limbah harus dimasukan ke cost produksi. Sehingga tidak membebani dia dan merusak kualitas air," imbuhnya.
Disinggung mengenai alokasi anggaran khusus untuk penanganan limbah dan sampah, Luhut menegaskan bisa melakukan sinkronisasi anggaran yang ada di pemerintah daerah maupun instansi terkait.
"Pembangunan fisik juga ada karena arus sungai harus ditata. Pendanaannya bisa lewat CSR perusahaan yang sudah berpuluh tahun mengotori sungai. (Pembiayaan) Enggak perlu pinjam ke luar negeri, kita negara besar kok," ucapnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah diminta tegas terhadap pabrik yang mencemari Sungai Cileungsi.
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Citarum semakin membaik. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat tetap berperan menanggulangi pencemaran di sungai itu.
Baca SelengkapnyaKali Code memiliki potensi resistensi antibiotik di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaLimbah cair dapat menyebabkan kelangkaan air dan kerusakan ekosistem.
Baca SelengkapnyaDampak pembuangan limbah nuklir ke laut dapat ancam keselamatan hewan dan manusia.
Baca SelengkapnyaLuhut berharap seluruh elemen masyarakat kompak dalam menangkal polusi udara yang disebabkan aktivitas pembakaran sampah.
Baca SelengkapnyaGaya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengecek program Citarum Harum bersama Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto mengingatkan, jika laut dibiarkan tercemar dan ekosistemnya rusak, maka potensi yang terkandung di dalamnya terganggu.
Baca SelengkapnyaAir berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kabupaten lain untuk mengatasi pencemaran di Sungai Bengawan Solo.
Baca SelengkapnyaBupati Bogor Iwan Setiawan enggan disalahkan atas pencemaran di Sungai Cileungsi. Kini sungai tersebut airnya menghitam dan mengeluarkan bau busuk.
Baca SelengkapnyaDaerah aliran sungai (DAS) Citarum Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kini menjadi lautan sampah.
Baca Selengkapnya