Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko Puan ajak masyarakat revitalisasi sungai di Indonesia

Menko Puan ajak masyarakat revitalisasi sungai di Indonesia Puan Maharani. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengajak masyarakat untuk merevitalisasi sungai-sungai di Indonesia. Menurut dia, sejarah membuktikan sungai menjadi pusat peradaban bangsa-bangsa besar.

"Sungai menjadi tempat terbentuknya kota-kota bersejarah, sejak dulu," kata Puan saat membuka Festival Serayu 2015 dan Kongres Sungai Indonesia (KSI) di Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (26/8).

Puan mencontohkan, beberapa peradaban berkembang di sekitar daerah aliran sungai seperti masyarakat Sungai Tigris di Irak, Sungai Brahmaputra di Delhi (India), Sungai Nil di Mesir dan Sungai Ciliwung di Jakarta. Untuk itu, Puan berharap melalui Festival Serayu dan KSI dapat ikut mempromosikan pelestarian sungai ke tengah masyarakat.

Menurut dia, sungai-sungai di Indonesia pada umumnya mengalami penurunan kualitas karena pencemaran lingkungan dan kerusakan alam yang banyak disebabkan ulah tangan manusia. Beberapa ulah tangan manusia itu, kata dia, ditandai dengan sejumlah pencemaran limbah rumah tangga yang dibuang setiap hari ke sungai.

"Di banyak tempat, sungai justru menjadi tempat yang bau dengan sampahnya yang menggunung," kata dia.

Puan pun mengajak kepada masyarakat untuk gotong royong merevitalisasi sungai sebagai sumber air bersih dan menjadi unsur penting dalam menopang kehidupan. "Bangsa ini akan besar jika kita melakukannya dengan gotong royong," kata dia.

Senada, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan sungai perlu dikembalikan kepada fungsinya sebagai sumber air bersih masyarakat.

Dia mengajak masyarakat agar menerapkan 3 M yaitu mundur, munggah dan madep (mundur, naik dan menghadap).

"Pertama kita harus 'mundur' dari sepadan sungai jangan terlalu dekat, 'munggah' yaitu membangun rumah secara vertikal sehingga tidak menghabiskan lahan, kemudian rumah agar 'madep' ke sungai atau agar tidak membelakangi sungai. Dengan tidak membelakangi sungai, berarti tidak akan menjadikannya sebagai tempat membuang sampah, tapi sebagai halaman depan yang selalu kita jaga kebersihannya," tutur Ganjar.

Dalam kesempatan itu, Puan juga meresmikan hunian tetap bagi korban longsor di Desa Pandansari Kecamatan Wanayasa. Hunian tetap tersebut diberikan kepada 22 keluarga yang menjadi korban longsor di wilayah tersebut pada Desember tahun lalu.

Puan mengaku prihatin dengan kejadian longsor yang mendominasi bencana alam pada tahun lalu. "Kejadian yang terjadi pada tahun 2013 membuat kami ikut berduka dan prihatin. Kami berharap, ke depan jangan sampai terulang kembali," ucapnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang berada di sekitar wilayah rawan longsor untuk ikut menjaga lingkungan. "Jangan menebang pohon sembarangan, selain itu juga jangan sampai memapras bukit yang sebenarnya berfungsi melindungi wilayah," ujarnya.

Hunian tetap yang dibangun di Desa Pandansari sendiri berasal dari dana CSR Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dalam membangun hunian tetap serta beberapa fasilitas umum, BRI menggelontorkan dana sekitar Rp 2,6 Miliar. "Dana untuk setiap unit rumah senilai Rp 100 juta. Hunian ini adalah bagian dari pascabencana, karena sebelumnya kami sudah memberikan bantuan yang disalurkan sebagai tanggap bencana," tuturnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Masa Lalu Sungai Cibanten, Pernah Jadi Jalur Kapal Rempah di Zamah Kolonial
Cerita Masa Lalu Sungai Cibanten, Pernah Jadi Jalur Kapal Rempah di Zamah Kolonial

Sungai Cibanten dulu menjadi tonggak kehidupan sosial masyarakat di Banten

Baca Selengkapnya
Bobby Nasution Pimpin Aksi Kolaborasi Pemkot dan Kodim 0201 Medan Bersihkan dan Tata Sungai Sikambing
Bobby Nasution Pimpin Aksi Kolaborasi Pemkot dan Kodim 0201 Medan Bersihkan dan Tata Sungai Sikambing

Wali Kota Medan Bobby Nasution memimpin gotong royong Aksi Skala Besar Pembersihan dan Penataan Sungai Sei Sikambing, Medan

Baca Selengkapnya
Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya
Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya

Peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya berupa kawasan permukiman sekaligus barang-barang yang digunakan manusia pada saat itu.

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Kemajuan Kebudayaan Melayu, Festival Kenduri Swarnabhumi 2023 Resmi Ditutup
Tingkatkan Kemajuan Kebudayaan Melayu, Festival Kenduri Swarnabhumi 2023 Resmi Ditutup

Festival Kenduri Swarnabhumi 2023 yang diselenggarakan di Provinsi Jambi resmi ditutup pada hari Rabu, (27/12).

Baca Selengkapnya
Fakta Sungai Serayu Jawa Tengah, Kaya Akan Sejarah
Fakta Sungai Serayu Jawa Tengah, Kaya Akan Sejarah

Memiliki debit air yang cukup besar, sungai Serayu juga menyimpan kisah sejarah yang menarik disimak.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Laut Indonesia Digdaya sejak Zaman Kerajaan, Jadi Sarana Utama Bisnis hingga Dakwah Islam
5 Fakta Laut Indonesia Digdaya sejak Zaman Kerajaan, Jadi Sarana Utama Bisnis hingga Dakwah Islam

Ada banyak pelaut ulung pada zaman kerajaan yang menginsiprasi

Baca Selengkapnya
BRI Edukasi Masyarakat dalam Menjaga Kebersihan Lewat Program Jaga Sungai Jaga Kehidupan
BRI Edukasi Masyarakat dalam Menjaga Kebersihan Lewat Program Jaga Sungai Jaga Kehidupan

BRI terus berupaya mendorong perbaikan dan revitalisasi sungai di sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kemendagri Minta Pemda Maksimalkan Potensi Laut: Itu Modal Besar Menggerakkan Perekonomian
Kemendagri Minta Pemda Maksimalkan Potensi Laut: Itu Modal Besar Menggerakkan Perekonomian

Kemendagri mengapresiasi sembilan kepala daerah dan satu kepala perangkat daerah yang bisa melihat kebutuhan masyarakat pesisir.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kenalkan Sistem Pengairan Subak Bali Sebagai Warisan Dunia di WWF
Jokowi Kenalkan Sistem Pengairan Subak Bali Sebagai Warisan Dunia di WWF

Jokowi memperkenalkan tradisi lokal pengelolaan air di Bali bernama Subak pada pembukaan forum air dunia

Baca Selengkapnya
Luhut Optimis Indonesia Bisa Jadi Pusat Peradaban Maritim Dunia: Nenek Moyang Kita Pelaut
Luhut Optimis Indonesia Bisa Jadi Pusat Peradaban Maritim Dunia: Nenek Moyang Kita Pelaut

Ini menunjukkan Indonesia memiliki potensi kelautan yang kaya.

Baca Selengkapnya
Dulu Jadi Batas Kerajaan Tarumanegara dengan Mataram Kuno, Ini Fakta Menarik Sungai Bogowonto
Dulu Jadi Batas Kerajaan Tarumanegara dengan Mataram Kuno, Ini Fakta Menarik Sungai Bogowonto

Sungai Bogowonto merupakan salah satu sungai besar yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Dulunya sungai itu bernama Watukura

Baca Selengkapnya
Dulu Leluhur Orang Sunda Dikenal sebagai Bangsa Akuatik, Peradaban Dimulai dari Sungai Citarum
Dulu Leluhur Orang Sunda Dikenal sebagai Bangsa Akuatik, Peradaban Dimulai dari Sungai Citarum

Sungai Citarum jadi bukti kalau orang Sunda zaman dulu merupakan bangsa akuatik.

Baca Selengkapnya