Menteri Tjahjo Cerita Alasan Soekarno Bangun Monas Lebih Dulu Dibanding Istiqlal
Merdeka.com - Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno menjadi tokoh paling penting dalam membangun Indonesia. Banyak kebijakan diambil kala itu dinilai kontroversial. Salah satunya mendahulukan pembangunan stadion Gelora Bung Karno (GBK) dan Monas.
Hal itu diungkapkan Menteri PAN RB, Tjaho Kumolo dalam acara webinar Pekan Memori Dunia, Senin (11/10). Dia juga menirukan pidato Soekarno kala itu. "Setiap presiden pasti akan memikirkan membangun rumah - rumah ibadah, tapi belum tentu presiden setelah saya akan berpikir membangun Gelora Bung Karno dan Monas," ujar Tjaho menirukan pidato Soekarno.
Menurut Tjaho, langkah kebijakan diambil Soekarno penuh perhitungan. Termasuk memikirkan jangka panjang. Sehingga tidak heran bahwa Soekarno berpikir satu langkah ke depan.
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
-
Bagaimana Soekarno memilih menteri? Pemilihan menteri yang dilakukan oleh Soekarno didasarkan pada penilaiannya terhadap kinerja rekan-rekannya selama di badan pembentukan pemerintahan, serta disesuaikan dengan keahlian mereka di bidang masing-masing.
-
Kenapa Soekarno melontarkan kata-kata bijak tentang perjuangan? Salah satu cara Soekarno untuk menanamkan jiwa nasionalisme yang membara adalah dengan melontarkan kata-kata.
-
Apa perintah pertama Presiden Soekarno? “Beri AKu Sate Ayam 50 Tusuk!“ Hari menjelang malam saat Sukarno pulang dengan berjalan kaki. Dia melihat ada tukang sate di pinggir jalan. Saat perutnya keroncongan, Bung Karno pun memberikan perintah pertamanya. “Beri aku sate ayam 50 tusuk,“ katanya.
-
Bagaimana Soeharto memandang tanggung jawab? “Saya tidak begitu peduli dengan batas waktu, sebagai pejabat, yang lebih diperhatikan adalah tanggung jawab. Bekerja dengan kesungguhan hati.”
Peran Soekarno dalam konteks Internasional juga sangat besar. Salah satunya ketika Soekarno berhasil membuat dua blok besar dunia mengurangi ketegangannya satu sama lain.
"Melalui Bung Karno, tidak ada henti-hentinya menyuarakan untuk mengurangi ketegangan antara dua blok besar waktu itu, antara Amerika Serikat dan Uni Soviet" tambahnya.
Tjaho Kumolo lewat seminar itu juga menjelaskan bahwa penting nya menjaga arsip agar peristiwa atau kejadian dapat diabadikan dan kedepannya berperan dalam perjuangan rakyat Indonesia.
"Berbagai hal kejadian, peristiwa, mulai perjuangan sampai sekarang, kalau itu diarsipkan akan memberikan peran yang baik," kata Tjahjo mengungkapkan.
Reporter Magang: Henry Hairlangga Hariyanto (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Monumen Nasional (Monas) jika dijual ternyata nilainya fantastis.
Baca SelengkapnyaSaat itu keberadaan dua masjid agung di satu kota dianggap tak wajar.
Baca SelengkapnyaPresiden RI pertama, Bung Karno sudah memiliki gagasan dan rencana untuk memindahkan ibu kota.
Baca SelengkapnyaPresiden Soekarno mencanangkan proyek mercusuar yaitu pembangunan ibu kota negara supaya Indonesia makin diperhatikan oleh pihak luar negeri.
Baca SelengkapnyaSaat itu pembangunan dilakukan untuk menunjang Jakarta sebagai ibu kota negara. Kota satelit kemudian dirancang, salah satunya Kebayoran Baru dengan alat modern
Baca SelengkapnyaBangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.
Baca SelengkapnyaDi pesanggrahan ini terpajang bingkai foto Presiden Soekarno saat melakukan pidato di tangga pintu masuk.
Baca SelengkapnyaRencana untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta tersebut urung terwujud di era Presiden Soekarno.
Baca SelengkapnyaMasih banyak pihak yang menanyakan alasan pemindahan Ibu Kota ke IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaSoekarno menciptakan jembatan tersebut karena terinspirasi oleh sebuah daun dengan nama sama. Dari daun itu, ia melihat pola kesamaan yang ada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKeberadaan masjid yang berada di Provinsi Bengkulu ini tak lepas dari peran Bung Karno pada masa pengasingannya.
Baca SelengkapnyaBentuk bangunannya belum banyak berubah sejak awal didirikan.
Baca Selengkapnya