Meramal Indonesia lewat tradisi pembukaan Cupu Panjala di Gunungkidul
Merdeka.com - Ribuan warga memadati rumah milik Dwijo Sumarto, di Padukuhan Mendak, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (2/10) dini hari. Mereka berkumpul untuk menanti prosesi pembukaan Kiai Cupu Panjala.
Kiai Cupu Panjala ini setiap tahunnya selalu dibuka kain penutupnya. Kain penutup yang berbahan mori ini dipercaya masyarakat bisa memberikan ramalan tentang kondisi Indonesia ke depannya. Ramalan ini muncul lewat gambar-gambar yang muncul di kain mori yang dipakai untuk membungkus Cupu Panjala.
Kepala Desa Girisekar, Sutarpan mengatakan Cupu Panjala sendiri adalah tiga buah guci yang diduga berasal dari zaman Majapahit. Ketiga cupu itu dinamai Sekar Kinandu, Palang Kinantang dan Kenthiwiri.
-
Kenapa Rumah Dinas Bupati Kendal jadi ramai pengunjung? 'Ternyata kaya mini zoo gitu ya di rumah dinas. Akhirnya sekarang setiap sore rumah dinas kita, kita buka untuk umum dan masyarakat semua seneng banget setiap sore ada ratusan lah masyarakat selalu dateng ke sana bawa anak-anaknya, ngasih makan,'
-
Siapa yang menyambut Ganjar di Rengasdengklok? Sebagai bentuk melihat bagian dari sejarah kemerdekaan Indonesia dari napak tilas Soekarno dan Mohammad Hatta. Hal itu juga dilakukan calon presiden (capres) nomor urut satu, Ganjar Pranowo bersama istrinya Siti Atikoh yang langsung disambut generasi kedua atau cucu dari Djiaw Kie Siong, Yanto Djuhari dan istrinya Lina.
-
Apa yang dilakukan warga di Dukuh Gatak untuk sambut Ramadan? Ratusan warga di Dukuh Gatak, Desa Sekarsuli, Klaten menyambut Bulan Ramadan dengan mengadakan kirab budaya dan tradisi Sadranan.
-
Kenapa warga Tulungagung mengadakan upacara ini? Tradisi ini merupakan warisan nenek moyang untuk menyampaikan rasa syukur atas anugerah air Telaga Buret yang mengairi area sawah di Desa Sawo, Gedangan, Ngentrong, dan Gamping.
-
Siapa yang hadir di Pesta Rakyat Ganjar? Konser pesta rakyat ini menampilkan penampilan dari NDX AKA, Kuburan Band, The Batak's Band, dan Om PMS.
-
Di mana wisatawan Gunungkidul menghabiskan waktunya? “Jika sebelumnya yang menginap perorangan kini rombongan,“ kata Suntoyo.
Ketiga guci ini disimpan dalam sebuah peti kayu yang kemudian dibungkus oleh ratusan kain mori. Setiap bulan Sura, kain pembungkus ini akan dibuka dan diganti dengan yang baru. Di kain pembungkus Kyai Cupu Panjala inilah biasanya muncul gambar-gambar berisi ramalan yang dipercaya merupakan gambaran kondisi Indonesia setahun ke depan.
"Dulunya masyarakat percaya ramalan dari Kyai Cupu Panjala ini dipakai untuk meramalkan pertanian. Namun ternyata sejak beberapa tahun yang lalu, ramalan yang keluar lewat gambar di kain mori sesuai dengan kondisi nasional," ujar Sutarpan.
Prosesi pembukaan Kyai Cupu Panjala dimulai dengan tradisi makan bersama. Uniknya menu makan bersama ini ada dua kali prosesi. Prosesi pertama, makanan yang disajikan yakni nasi uduk dengan lauk ayam, dan rawisan. Beberapa menit sebelum pembukaan dilanjutkan dengan kenduri kedua.
Untuk makanan kedua, pengunjung diwajibkan memakan setiap piring nasi gurih yang berisi lauk peyek, srondeng hingga adrem. Menu ini wajib dimakan sepiring berdua. Siapa yang ada didekatnya, itulah teman makannya.
Prosesi pembukaan kain pembungkus Kyai Cupu Panjala ini dimulai sekitar pukul 01.30 WIB. Prosesi ini dipimpin langsung oleh juru kunci dan ahli waris Kiai Cupu Panjala, Dwijo Sumarto. Saat dibuka, kain pembungkus ini dibentangkan dan dilihat ada gambar apa yang tertera di sana. Kemudian gambar yang muncul akan diberitahukan ke ribuan orang yang tengah menunggu.
Dari ratusan kain mori pembungkus Kyai Cupu Panjala ini muncul 42 buah gambar yang diumumkan. Berbagai gambar muncul di kain pembungkus itu. Dari gambar hewan, gambar wayang maupun angka. Tak hanya itu, ada pula huruf dan pulau Sumatera yang muncul.
Masyarakat sempat dibuat kaget dan terpana saat muncul gambar ke 18. Di kain mori putih itu terlihat gambar angka 01. Angka ini muncul di sebelah timur kain mori. Masyarakat yang datang pun mengaitkan hal ini dengan Pilpres 2019 mendatang.
Dwijo Sumarto mengatakan setiap gambar atau tanda yang muncul di kain pembungkus Kiai Cupu Panjala mempunyai arti. Meskipun demikian, apa arti dari gambar tersebut, merupakan penafsiran masing-masing orang.
Dwijo menambahkan sebagai juru kunci dan ahli waris, dirinya mengaku tak bisa menjelaskan makna-makna gambar yang muncul di kain pembungkus Kiai Cupu Panjala. Sebab, kata Dwijo tugasnya hanya membacakan dan menyampaikan gambar apa yang muncul dan tak punya hak untuk menafsirkannya.
"Setiap orang punya penafsiran masing-masing. Saya tidak bisa secara pasti menjelaskan. Seperti munculnya gambar lele tadi. Bisa jadi nanti peternak lele akan mengalami keberuntungan atau bisa juga hanya kiasan dan punya makna yang lain. Biasanya jika sudah terjadi masyarakat baru bilang oh, itu tho arti gambarnya," tutup Dwijo.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi masyarakat Jawa, malam pergantian tahun baru ini merupakan ajang perenungan diri.
Baca SelengkapnyaTradisi ngirab selalu dilaksanakan untuk memperingati hari Rebo Wekasan.
Baca SelengkapnyaSuasana hangat terasa di salah satu desa di Gunungkidul saat Iduladha.
Baca SelengkapnyaTradisi ini dilakukan turun-temurun karena dianggap membawa keberkahan
Baca SelengkapnyaMereka menunggu giliran untuk bisa bertemu langsung dengan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.
Baca SelengkapnyaSemua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung
Baca SelengkapnyaBukan hanya satu atau dua jenis makanan saja, akan tetapi setiap rumah menyajikan hampir puluhan jenis takjil.
Baca SelengkapnyaTradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.
Baca SelengkapnyaWarga Trenggalek percaya menghitung jumlah saudara bisa memberi keselamatan dan keberkahan hidup dunia akhirat. Begini caranya.
Baca Selengkapnya