Motivator Agus Setiawan Mengaku Khilaf Aniaya Siswa di Malang
Merdeka.com - Motivator Agus Setiawan atau Agus Piranhamas berdalih khilaf memukul para siswa SMK Muhammadiyah 2 Malang yang menjadi peserta seminarnya. Sepanjang bergelut dengan anak-anak sejak 2008, baru kali pertama tidak dapat menahan diri hingga melakukan tindak kekerasan tersebut.
"Kejadiannya benar-benar khilaf, karena selama hidup saya baru kali ini melakukan perbuatan dengan tangan (kekerasan), karena sama sekali tidak pernah," kata Agus Setiawan di Mapolres Malang Kota, Sabtu (19/10).
Agus Setiawan mengaku beberapa kali menyampaikan permohonan maaf terutama kepada 10 Siswa SMK Muhammadiyah 2 Malang yang menjadi korban penganiayaannya. Permohonan maaf juga disampaikan kepada pihak sekolah.
-
Siapa yang pernah dibully? Korban Bullying Ariel Tatum adalah salah satu artis Indonesia yang dikenal dengan kecantikannya yang luar biasa. Ia memiliki wajah yang cantik, tubuh yang seksi, dan rambut yang indah. Namun, siapa sangka bahwa Ariel Tatum juga pernah mengalami bullying.
-
Siapa yang dianiaya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin? 'Saya mondok di sana selama enam tahun, tiga tahun MTs dan Aliyah. Selama 6 tahun di situ cukup banyak perubahan, baik dari pembangunan dan gurunya,' kata Adi Maulana kepada merdeka.com. Menurut Adi Maulana, Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin merupakan yang terbaik di Provinsi Jambi, apalagi Kabupaten Tebo, baik dari sisi pendidikan, pengembangan multimedia, dan lainnya. 'Kalau untuk segi pembelajaran nilainya plus kemudian santri di pondok Raudhatul Mujawwidin itu paling banyak santri se-Jambi. Pada waktu saya masuk pondok santri hanya 800, sekarang sudah lebih dari dua ribu santri,' ujarnya. Namun, pondok pesantren ini juga ada minusnya. Adi Maulana menceritakan, salah satu kejelekannya adalah selalu menutupi masalah kecil ataupun masalah besar. Sepengetahuan dia, kasus santri meninggal baru pertama kali ini terjadi. Namun tindak kekerasan, seperti bullying sudah lama berlangsung. 'Zaman saya juga sudah ada, tapi tidak sampai meninggal seperti ini,' paparnya.
-
Bagaimana Andika menanggapi kasus bullying ini? Andika mengungkapkan emosinya dan mengaku terpukul dengan apa yang dialami putranya. Ia membawa masalah ini ke jalur hukum, melaporkan kejadian ini ke Polda Lampung dan membuat laporan resmi ke Polresta Bandar Lampung terkait kekerasan verbal yang dialami putranya.
-
Siapa yang terlibat dalam penganiayaan anak SD di Jombang? “Katanya orangtuanya (korban) diajak main layangan, kok tiba-tiba dihajar. Tidak dikeroyok, tapi satu lawan satu,“ ungkap Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono.
-
Kenapa anak Andika dibully? Sang putra, mendapat makian dari salah satu orangtua siswa karena masalah sepele terkait mainan.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
Agus menceritakan awal terjadinya tindak pemukulan bermula dari materi yang diberikan kepada anak-anak. Saat itu, Agus berusaha membuka pola pikir pada anak-anak untuk berani bertanya.
"Saya meminta yang duduk di belakang pindah ke depan. Tidak ada yang pindah, tetapi tetap saya lanjutkan," kisahnya.
Saat menyampaikan materi tentang pemasaran online ternyata di baris ketiga ada yang tertidur. Agus pun mengaku masih melanjutkan seminarnya itu dengan berbicara agar di tengah.
"Ternyata di belakang juga ada yang tertidur. Dari situ logika saya masih jalan dan nalar saya masih jalan. Saya hukum untuk duduk di bangku supaya tidak tidur. Ada dua anak saya minta duduk di depan. Tetap saya lanjutkan dengan testimoni-testimoni yang ada," kisahnya.
Saat itu, Agus mengaku meminta yang di belakang untuk maju ke tempat duduk di depan supaya bisa memberi contoh. Namun hanya satu orang yang berani pindah duduk ke depan. Agus juga meminta yang rendah diri, dipindah ke depan dan duduk berdampingan dengan siswa perempuan.
"Saya selalu ngomong, kalau ada yang salah jangan ditertawain. Saat itu operatornya menulis salah ditertawain, sebelumnya saya pernah ngomong kalau tertawa saya pukul mulutnya. Saat itulah saya khilaf," urainya mengakui.
Sementara Kapolres Malang Kota, AKBP Dony Alexander mengatakan, tersangka diamankan sepulang dari menjadi pembicara kewirausahaan di Makassar. Tersangka telah mengakui perbuatannya dan siap menjalani proses hukum.
"Tersangka sempat ke Makassar karena kegiatan schedule yang bersangkutan sesuai dengan pekerjaannya. Setelah tiba di Surabaya, kooperatif dengan pihak penyidik dan penyelidik, yang sudah melakukan pengecekan di rumahnya. Tersangka siap mengikuti ke Polres Malang Kota untuk diproses secara hukum," jelasnya.
Sebelumnya, petugas kepolisian ke Surabaya dan bertemu dengan keluarganya. Tersangka kooperatif saat diamankan, karena memang sudah mengakui perbuatan dan siap diproses secara hukum.
Polisi selanjutnya akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, guna menemukan saksi lain untuk menambahkan keterangan. Selain itu juga melakukan pengecekan tentang kemungkinan TKP lain yang kemungkinan dilakukan tersangka.
"Kami masih melakukan pengecekan sejarah yang bersangkutan pada saat melakukan kegiatan-kegiatan motivasi ke sekolah lain, selain TKP SMK Muhammadiyah 2. Apakah terjadi juga kejadian serupa. Namun tim belum memberikan informasi terkait selain TKP tersebut," katanya.
Tersangka dijerat Pasal 80 Undang-Undang Nomor 34 tahun 2014, tentang Perlindungan Anak juncto pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi turun tangan mengusut kasus pengusaha Surabaya Ivan Sugianto yang memaksa seorang siswa SMA SMK Gloria untuk sujud dan menggonggong.
Baca SelengkapnyaIvan megakui jika semua persoalan yang terjadi hingga akhirnya viral diberbagai media sosial itu, telah membuat malu keluarganya.
Baca SelengkapnyaMenjanjikan agar korban bisa lulus ujian masuk TNI dan Polri membuat pelaku bisa melakukan pelecehan. Bahkan dia juga menyimpan foto bugil para korban.
Baca SelengkapnyaLuluk mengakui tindakannya memarahi siswi magang dan memposting di instagram dan tiktok, sebagai tindakan yang salah.
Baca SelengkapnyaKasus keributan itu dimulai sebelum kejadian video viral pada 21 Oktober lalu.
Baca SelengkapnyaIvan Sugianto (IS), pria yang memaksa siswa SMK Gloria sujud dan menggonggong mengaku bakal menyerahkan diri ke polisi.
Baca SelengkapnyaIvan sebelumnya menghardik siswa berinisial E dengan meminta bersujud dan menggongong karena telah mengejek anaknya.
Baca SelengkapnyaIvan juga berjanji akan menyerahkan ke Polrestabes Surabaya, guna penyelidikan lebih lanjut
Baca SelengkapnyaPakai pita bertuliskan #saveAkbar, ini momen rekan seprofersi Pak Akbar beri dukungan.
Baca SelengkapnyaDua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi Awaluddin, candaan kelima siswi tersebut menjadi sorotan karena videonya sudah viral di media sosial.
Baca Selengkapnya