Pasutri di Kediri Dikeroyok Gerombolan Pemuda, Sang Istri Teriak Lagi Hamil agar Lolos Pemukulan
Pasangan suami istri di Kediri menjadi korban dugaan pengeroyokan gerombolan pemuda setelah melihat konser musik di GOR Jayabaya Sabtu (29/6)
Pengeroyokan pasutri itu terekam ponsel warga dan viral di media sosial Facebook dan instagram.
Pasutri di Kediri Dikeroyok Gerombolan Pemuda, Sang Istri Teriak Lagi Hamil agar Lolos Pemukulan
Pasangan suami istri di Kediri menjadi korban dugaan pengeroyokan gerombolan pemuda setelah melihat konser musik di GOR Jayabaya Sabtu (29/6) malam. Pengeroyokan pasutri itu terekam ponsel warga dan viral di media sosial Facebook dan instagram.
Dalam video yang viral, terlihat pasutri yang melintas terjebak di antara ratusan pemuda. Tanpa sebab yang jelas, pasutri tersebut langsung dikeroyok.
Kasatreskrim Polres Kediri Kota Iptu M Fathur Rozikin, membenarkan insiden pengeroyokan tersebut pada Sabtu (29/7) sekitar pukul 21.30 WIB.
"Kami masih melakukan penyelidikan, dengan meminta keterangan dari beberapa saksi," kata Fathur, Selasa (2/7).
Kronologi Pengeroyokan
Fathur menyampaikan, kronologi kejadian tersebut bermula saat pasutri berinisial AK bersama istrinya inisial PT berboncengan sepeda motor ingin melihat konser musik di Gor Jayabaya, Sabtu (29/6).
Ketika hendak pulang ke rumah, pasutri itu terjebak macet karena kerumunan orang-orang dari konser di GOR sekitar pukul 21.30 WIB.
"Kemudian ada orang yang menunjuk korban, setelah itu orang tersebut dan beberapa orang lainnya seketika itu memukul dan menendang korban beberapa kali, hingga istri korban saat itu sempat terdorong karena kerumunan para pelaku,"
jelasnya.
merdeka.com
Pasutri korban pengeroyokan diduga dilakukan gerombolan pemuda setelah melihat konser musik dikawasan GOR Jayabaya akhirnya lapor polisi, Minggu (30/6) kemarin.
"Kemarin, korban sudah melaporkan secara resmi ke kita. Kita akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," terang Fathur.
Sementara itu, pelapor Hanas Rahmanto mengaku pelaporan korban pengeroyokan itu dilakukan agar situasi menjadi kondusif.
"Laporan ini dilakukan agar situasi tidak memanas. Dan lebih lanjut, agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," ungkap Hanas.
Hanas menyebut, pasutri ini terhitung baru saja melangsungkan pernikahan. Menurutnya, pasutri itu kena pukul korban pihak laki-laki sempat mengalami perawatan tim medis rumah sakit.
Sedangkan, perempuan itu mengalami bekas pukulan memar di pelipis dan punggung. Dia meluruskan kabar bahwa korban pihak perempuan tersebut tidak sedang dalam kondisi hamil.
"Mengaku hamil agar terlepas dari pemukulan tersebut," tutup dia.