Pembunuh Diah ditangkap, motif sakit hati ditolak bersetubuh
Merdeka.com - Pelaku pembunuhan disertai perkosaan terhadap seorang gadis bernama Diah Sintasari Widya (19) di kebun karet akhirnya tertangkap. Pelaku tak lain adalah temannya sendiri berinisial MW alias RZ (24), warga Karang Endah, Kecamatan Gelumbang, Muara Enim, Sumatera Selatan.
Tersangka diringkus di tempatnya bekerja di sebuah kafe di Desa Payakabung, Kecamatan Inderalaya Utara, Ogan Ilir, Sumsel, Minggu (11/12) malam. Polisi terpaksa melepaskan dua tembakan yang mengenai kedua kakinya lantaran berusaha melarikan diri. Barang bukti yang diamankan berupa sejumlah barang milik korban, seperti ponsel, sepeda motor lengkap surat-menyurat, dan dompet.
Kapolres Ogan Ilir, AKBP Arief Rifai mengungkapkan, penangkapan tersangka berdasarkan penyelidikan mendalam dari keterangan saksi dan media sosial. Diketahui, kasus tersebut menjadi perbincangan hangat warga Ogan Ilir, terutama di jejaring sosial Facebook.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
-
Siapa yang disekap dan diperkosa? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Kenapa korban disekap dan diperkosa? Setiap informasi dan dugaan terkait keberadaan pelaku, petugas langsung meluncur.'Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap keempat pelaku yang belum tertangkap,' kata Umi.
-
Bagaimana pelaku memperkosa korban? Ketiganya dilakukan penahanan selama proses pemeriksaan berlangsung. Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
"Benar, pelakunya telah kita ringkus dan dilumpuhkan karena melarikan diri," ungkap Arief, Selasa (13/12).
Dari keterangan tersangka, kata dia, pembunuhan tersebut dilatarbelakangi sakit hati karena korban enggan diajak berhubungan intim. Tersangka baru berkenalan sebulan sebelum kejadian saat korban telah memiliki kekasih.
"Motifnya sakit hati, korban sudah punya pacar dan tidak mau diajak berhubungan badan," ujarnya.
Kronologis pembunuhan berawal dari pertemuan keduanya dan tersangka mengajak korban ke sebuah tempat mengendarai sepeda motor milik korban. Tiba di lokasi, tersangka langsung mencekik korban. Saat lemas, tersangka memperkosa korban dengan beringas. Tak ingin jejaknya diketahui, tersangka membunuh korban dengan cara memukul wajah korban berkali-kali hingga tewas.
"Wajah korban dipukul pakai helem, lalu tersangka kabur bawa motor dan barang-barang yang lain," kata dia.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan pasal berlapis. Yakni Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan, Pasal 285 KUHP tentang perkosaan, dan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
"Ancamannya minimal seumur hidup dan maksimal hukuman mati," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, mayat korban Diah Sintasari Widya (19), warga Desa Tanjung Baru, Kecamatan Inderalaya Utara, Ogan Ilir, ditemukan warga di kebun karet Desa Betung, Kecamatan Lubuk Keliat, Ogan Ilir, Minggu (20/11). Dari pengakuan ayah korban, Irianto (50), korban yang merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara tersebut pergi dari rumah untuk mengganti rem sepeda motor jenis Honda Beat nomor polisi BG 3226 TO, sehari sebelumnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban ditemukan warga di pinggir jalan di Sekayu, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaTersangka GN (22) mengakui perbuatannya. Dia gelap mata karena kesal istrinya dijadikan bahan candaan oleh korban.
Baca SelengkapnyaKorban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca SelengkapnyaTersangka memesan korban untuk berkencan lewat aplikasi MiChat.
Baca SelengkapnyaAda hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaPelaku menyimpan dendam dan sakit hati kepada korban.
Baca SelengkapnyaNafsu birahi yang memuncak membuat SR (22) gelap mata. Dia tega membunuh lalu memerkosa teman kencannya TIL (21).
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan bocah perempuan dalam karung di Bekasi ternyata bukan dukun.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuh telah diringkus tim Satreskrim Polresta Jambi saat ini tim lagi dalam perjalanan menuju ke Jambi.
Baca SelengkapnyaRemaja 17 tahun berinisal JND, menjadi pelaku pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara
Baca SelengkapnyaSeorang pria menganiaya teman wanita kenalan dari media sosial karena menolak ajakan untuk melakukan hubungan badan.
Baca Selengkapnya“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto
Baca Selengkapnya