Pengacara Tionghoa jujur, bantu pembenci China lolos dari maut
Merdeka.com - Jika di masa kini pengacara top Indonesia kerap bergaya perlente, bahkan menampilkan kemewahan, jangan harap perilaku serupa ditunjukkan oleh almarhum Yap Thiam Hien. Pengacara peranakan Tionghoa ini kesohor karena hanya mau mendampingi klien yang dianggapnya pantas dibela. Alhasil, dia lebih sering menjadi pengacara kaum miskin.
Karena mengedepankan kejujuran, termasuk pantang menyuap hakim, akhirnya Yap sering kalah di pengadilan. Firma hukumnya kurang laris. Bahkan pengacara yang dikenal penganut Kristen Protestan taat ini, boleh dibilang hidup pas-pasan. Dia malah lebih aktif mengurusi Lembaga Pembela Hak-hak Asasi Manusia (LPHAM) yang didirikan bersama beberapa pengacara idealis pada 29 April 1966.
Pria kelahiran Banda Aceh, 25 Mei 1913 ini menyebut prinsip utamanya bekerja sebagai pengacara adalah 'fiat justitia ruat coelum'. Artinya, keadilan harus tegak, walau langit runtuh sekalipun.
-
Siapa pengacara yang memenangkan kasus di Sibolga? Sosok Darmawan Yusuf, Pengacara Kondang Asal Medan yang Sukses Menangkan Kasus Besar Namanya mencuat setelah berhasil memenangkan kasus penyerobotan lahan dan bangunan oleh Pemerintah Kota Sibolga.
-
Kenapa penipu sering mencatut nama Baim Wong? Nama Baim Wong memang sering digunakan sebagai modus penipuan pemberian hadiah.
-
Kenapa pelaku penganiayaan dibebaskan? Dengan potongan video selanjutnya korban yang masih bocah sempat menangis setelah kepalanya dipukul dengan botol.'Meskipun Om aing jenderal aing tak pernah minta tolong ke om aing nu jenderal. Sok searching di google maneh, Mayjen Rifki Nawawi. Apakah aing pernah minta tolong, gak pernah,' ujar si remaja dalam video.
-
Mengapa Baim Wong memilih jalur hukum? 'Terkadang, saya juga merasa sulit untuk percaya. Bukan hanya kalian, saya sendiri pun merasa tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi pada diri saya,' kata Baim. 'Saya tidak ingin berburuk sangka, tetapi semua yang terjadi selama setahun terakhir menunjukkan adanya ketidakjujuran. Terkadang, saya sendiri juga merasa ragu. Jika kalian merasa tidak percaya, saya pun merasakan hal yang sama terhadap apa yang saya alami. Selama ini, saya hanya berusaha menahan semuanya demi anak saya. Ketika berbicara tentang anak, saya sudah tidak peduli lagi...'
-
Siapa tersangka korupsi timah? Berikut daftar 16 tersangka korupsi tata niaga timah: 1. Harvey Moeis, perpanjangan tangan PT RBT2. Helena Lim, crazy rich PIK atau Manajer PT QSE3. Toni Tamsil (TT), pihak swasta4. Achmad Albani (AA) selaku Manager Operasional Tambang CV VIP dan PT MCM5. Tamron (TN) alias AN selaku Beneficial Ownership CV VIP dan PT MCM6. EE alias EML selaku Direktur Keuangan PT Timah tahun 2017-20187. MRPT alias RZ selaku Direktur Utama PT Timah tahun 2016-2021 8. HT alias ASN selaku Direktur Utama CV VIP9. MBG selaku Pengusaha Tambang di Kota Pangkalpinang10. SG alias AW selaku Pengusaha Tambang di Kota Pangkalpinang11. RI selaku Direktur Utama (Dirut) PT SBS12. BY selaku mantan Komisaris CV VIP13. RL selaku General Manager PT TIN14. Reza Andriansyah (RA) selaku Direktur Business Development15. Suparta (SP) selaku Dirut PT Refined Bangka16. ALW selaku Direktur Operasional tahun 2017, 2018, 2021 dan Direktur Pengembangan Usaha tahun 2019 s/d 2020 PT Timah Tbk.
-
Siapa tersangka kasus korupsi timah? Adapun yang dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) adalah tersangka Tamron alias Aon (TN) selaku beneficial ownership CV VIP dan PT MCN.
Tak hanya mendampingi orang miskin, Yap membuktikan prinsip hidup itu dengan membela orang yang secara ideologis jelas-jelas berseberangan.
Tercatat, Yap bersedia membela Rahmat Basoeki Soeropranoto, pelaku pengeboman kantor cabang PT Bank Central Asia (BCA) di Pecenongan dan Glodok, Jakarta, pada 1984. Rahmat dikenal sebagai aktivis anti etnis China, dan tergabung dengan beberapa organisasi Islam.
Pria awalnya bekerja sebagai bankir itu beralih jadi ekstremis karena menganggap warga dari etnis minoritas terlalu lama dibiarkan menguasai perekonomian, sehingga meminggirkan kelompok pribumi.
Rahmat mengatakan, awalnya dia dan pengusaha Tashrif Tuasikal, geram melihat kekejaman Orde Baru membantai umat muslim dalam peristiwa Tanjung Priok pada 1984. Dia ditawari Tashrif membantu dana buat meledakkan Depo minyak Plumpang milik PT Pertamina. Tapi BCA akhirnya jadi sasaran, karena sang pemilik waktu itu, Soedono Salim, dianggap simbol etnis China penindas pribumi lewat ekonomi.
Rahmat yang bersimpati, iuran Rp 500.000 kepada rekannya itu untuk membeli peledak. Uang itu termasuk untuk mengajak beberapa orang lain melaksanakan aksi terorisme tersebut.
"Masalah dominasi ekonomi etnik China adalah masalah jati diri dan harga diri bangsa yang maha penting, yang harus dicarikan jalan keluar secara adil dan terhormat," kata Rahmat dalam buku otobiografinya, saat menjelaskan mengapa sangat membenci etnis peranakan.
Akibat perbuatannya, dalam sidang 18 April 1985, jaksa menuntut Rahmat hukuman mati. Selain menewaskan tiga orang, Rahmat dan kawan-kawan dianggap berniat memicu gerakan anti etnis China, bahkan disebut-sebut sudah ada manifesto buat melempari rumah warga Tionghoa dengan batu sebagai aksi susulan. Selain itu, dia dan kelompok pegiat muslim dituduh jaksa mau menggulingkan Presiden Suharto.
Di saat itulah Yap datang memperkuat tim pengacara Rahmat. Itu atas ajakan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang menangani kasus terorisme tersebut. Pelaku peledakan kantor BCA itu mulanya enggan dibela seorang pengacara Tionghoa. Tapi, akhirnya dia bersedia, karena tim LBH meyakinkannya bahwa tidak ada pengacara lain di Indonesia akan lebih gigih membelanya supaya terhindar dari hukuman mati, kecuali Yap.
Walau kliennya seorang pembenci China, Yap tak peduli. Dalam buku No Concessions: The Life of Yap Thiam Hien susunan Daniel S. Lev, pengacara eksentrik ini menilai Rahmat sudah cukup pantas diampuni. "Saya ingin memastikan bahwa orang yang telah mengakui perbuatannya diberikan hak penuh di pengadilan," kata Yap.
Terbukti, pada lanjutan sidang, Yap bersama tim pembela Rahmat mati-matian meyakinkan hakim bahwa vonis mati berlebihan. Hasilnya, pada sidang 9 Mei 1985, hakim luluh. Rahmat 'hanya' divonis penjara 17 tahun.
Yap dalam kliping berita Kompas edisi 10 Mei 1985 tidak menyangka bisa menghindarkan Rahmat dari ganjaran bui terlalu lama. Itupun dia tidak mau membesar-besarkan jasanya.
"Cukup ringan, saya kira tadinya seumur hidup. Ini bukan karena kami hebat membela, tapi karena kemurahan Tuhan," kata Yap seusai sidang.
Rahmat yang sempat tak sudi dibela Yap akhirnya luluh. Setidaknya, di bukunya yang terbit pada 1999, dia mengakui tidak semua peranakan Tionghoa harus dibenci. "Ada keturunan China yang sudah menyatu dengan suka duka bangsa kita, seperti almarhum Dr Yap Thiam Hien, pembela saya dalam kasus peledakan BCA 1984," kata Rahmat. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski saat itu jenjang kariernya sudah lebih baik, tetapi Tham Hien tidak lupa dengan penderitaan dan ketidakadilan yang dialami oleh orang Indonesia.
Baca SelengkapnyaTony ditetapkan menjadi tersangka oleh kepolisian dengan dugaan melanggar pasal 317 jo pasal 220 KUHP
Baca SelengkapnyaAlvin Lim ditetapkan tersangka terkait pernyataannya yang menyebut Kejaksaan sarang mafia di akun YouTube Quotient TV.
Baca SelengkapnyaBuronan interpol asal China tersebut diduga menipu ribuan korbannya melalui skema ponzi.
Baca SelengkapnyaDua tersangka berinisial WJ (43) dan WC (41) ditangkap saat sedang santap malam di sebuah restoran kawasan Pluit, Jakarta Utara pada Jumat (29/9).
Baca SelengkapnyaKasus yang menyeret dua pengacara yakni Indra Ari Murto dan Riansyah ini bermula dari penawaran investasi condotel oleh PT. Hitakara pada tahun 2012
Baca SelengkapnyaJenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.
Baca SelengkapnyaPengacara Alice, Gugum melihat jika kasus dugaan pencucian uang yang menyeret Alice lebih kepada perihal masalah politik bukan persoalan pidana.
Baca SelengkapnyaPengejaran terhadap mantan Walikota itu adalah bentuk kerjasama antara Indonesia dengan Filipina.
Baca SelengkapnyaOtto didapuk sebagai wakil ketua TKN Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMantan pejabat CIA dijatuhi hukuman penjara 10 tahun karena menjadi mata-mata untuk negara lain.
Baca SelengkapnyaHari ini adalah 128 tahun wafatnya Teuku Nyak Makam yang patut dikenang oleh masyarakat Indonesia.
Baca Selengkapnya