Penjelasan lengkap Kombes Krishna soal isu aniaya wanita
Merdeka.com - Sejak kemarin, jagad media sosial ramai memperbincangkan sebuah foto wanita yang wajahnya dibalut perban. Wanita itu disebut-sebut dianiaya seorang perwira polisi yang menjabat di Lampung.
Foto viral itu kemudian dikaitkan ke Kombes Krishna Murti. Krishna sebelum menjadi Wakapolda Lampung menjabat sebagai Dirreskrimum Mapolda Metro Jaya.
Divisi Mabes Polri mengaku sudah mengetahui isu penganiayaan yang dilakukan seorang perwira Polri. Saat ini, kebenaran kabar tersebut sedang diselidiki.
-
Siapa yang sedang menyelidiki kasus video viral? 'Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut, karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,' kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi di Banjarmasin.
-
Apa saja kasus viral yang membuat polisi bertindak? Kasus pertama Jalan Rusak di Lampung Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat Kasus kedua Ibu Beri Minum Kopi Kepada Bayi Video seorang ibu memberi minum kopi susu saset kepada bayi berusia 7 bulan viral Januari lalu Kasus ketiga Penganiayaan Mario Dandy Aksi Mario menganiaya David viral di Twitter Kasus ini turut menyeret ayah Mario, Rafael Alun Trisambodo, pejabat Ditjen Pajak Kasus keempat Penganiayaan Aditya Hasibuan Anak dari eks Kabag Binops Ditnarkoba Polda Sumut ini melakukan penganiayaan ke Ken Admiral AKBP Achiruddin juga dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena ikut terlibat Kasus kelima Koboi Jalanan Tol Tomang David Yulianto 'koboi' penodong senjata ke sopir taksi online, Hendra viral di media sosial David menggunakan mobil Mazda dengan pelat nomot dinas kepolisian palsu
-
Bagaimana kasus viral membuat polisi bergerak? Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Apa yang viral di media sosial? Video tersebut viral di media sosial dan menarik simpati para warganet yang menyaksikannya.
"Saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh Divisi Propam untuk kebenaran fakta tersebut," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar.
Boy mengaku belum mengetahui identitas wanita tersebut. "Itu bagian penyelidikan, tidak bisa dirinci," tuturnya.
Tak mau foto tersebut menjadi bola liar, kepada merdeka.com Krishna meluruskan kabar tersebut.
"Awalnya saya enggak tahu ada berita itu, tapi tiba-tiba itu viral di media sosial, saya enggak tahu berita apa, tapi tiba-tiba saya kenapa dikaitkan," kata Krishna saat dihubungi, Kamis (16/9).
Berikut tanya jawab dengan Krishna:
Seperti apa awal mula cerita foto itu ramai di media?
Saya enggak tahu berita apa, tapi tiba-tiba saya kenapa dikaitkan. Supaya jelas, maka saya serahkan ke Propam Mabes Polri untuk menyelidiki. Tidak ada yang melaporkan saya, karena saya yakin kalau saya tidak melakukan itu.
Tapi kenal sama wanita itu?
Kalau perempuannya yang beredar Instagram, foto sama saya itu, saya tahu. Dia pernah foto sama saya di ruangan, tapi kalau foto (perempuan) dianiaya yang katanya saya melakukan dan dia korbannya, itu saya enggak tahu, engga kenal. Tapi saya percaya kalau foto (wanita dianiaya) itu bukan rekayasa, tapi bukan (yang dikenal), kan banyak orang. Kalau foto sama dia (yang di Instagram), itu kan kesannya berdua di ruangan saya, nah jadi itu foto enggak berdua, lagi banyak orang di kantor kaya biasa, itu pas lagi rapat. Nah dia minta selfie kaya biasa lah pada minta selfie. Kamu kan tahu lah dulu gimana saya.
Lagian saya sudah cek langsung dari Lampung, saya tanya ke dia (wanita di Instagram) soal kejadian itu, dia bilang enggak ada penganiayaan, enggak benar beritanya.
Yang di Instagram itu foto kapan pak?
Foto lama, itu udah lama
Katanya istri siri?
Hahahaha...ya engga lah, ada ada saja. Biasa saja minta selfie, kan banyak yang mau selfie.
Kabarnya ada yang diperiksa Propam?
Nah itu dia enggak laporan, dia hanya ditanya karena gara-gara itu nama dia disangkutin, saya minta diselidiki biar ada penjelasan. Saya lihat terakhir di berita, terus saya tanya dia, bukan penganiayaan dia bilang baik-baik saja. Makanya dia juga enggak tahu. Makanya semua diselidiki biar nanti semua terang. Intinya saya enggak tahu cerita, intinya saya tahu itu saja, di kantor banyak yang tahu.
Respons keluarga gimana ada kabar seperti ini?
Ini kan risiko sebagai polisi salah satunya ini, keluarga saya sempat terpukul. Awalnya mereka mengira benar terjadi, tetapi setelah dijelaskan ya akhirnya mereka ngerti. Mereka paham lah kerja saya, dan enggak mungkin saya begitu. Intinya saya menegaskan bahwa saya enggak pernah melakukan hal itu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atas kejadian dugaan penganiayaan itu korban mengalami sakit di bagian pinggang sebelah kanan.
Baca SelengkapnyaBripda AA adalah anggota Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPolisi saat ini tengah melakukan penyelidikan secara mendalam dengan menganalisis jejak digital dari video tersebut.
Baca SelengkapnyaDia berjanji TNI bakal mengumumkan hasilnya jika ada perkembangan.
Baca SelengkapnyaFoto-foto tersebut diunggah di akun @prischalauraa_ pada Senin (23/12) lalu
Baca SelengkapnyaViral aksi bejat seorang wanita melakukan pelecehan seksual terhadap seorang balita.
Baca SelengkapnyaDari hasil interogasi awal, penculikan dan penganiayaan itu bermotif dendam dan persoalan hubungan asmara.
Baca SelengkapnyaSebenarnya ada upaya dari tahanan lain untuk menyiksa para tersangka kasus Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaPelaku sudah ditangkap di rumahnya dan kini masih dalami motifnya melakukan pelecehan pada korban.
Baca SelengkapnyaDiduga pengeroyokan terhadap V terkait laporan kasus dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dilakukan SU.
Baca SelengkapnyaSalah satu asumsi yang berkembang adalah pengakuan dari mantan terpidana, Saka Tatal yang mengaku korban salah tangkap.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III DPR periode 2019–2024, Ahmad Sahroni menyoroti video viral pria diduga aniaya seorang wanita.
Baca Selengkapnya