Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyerapan Anggaran Pembasahan Gambut di Sumsel Tak Optimal

Penyerapan Anggaran Pembasahan Gambut di Sumsel Tak Optimal Ilustrasi kebakaran lahan ©istimewa

Merdeka.com - Penyerapan anggaran untuk pembangunan pembasahan lahan gambut di Sumsel tak optimal. Padahal cara ini dapat mengurangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang rentan terjadi saat musim kemarau.

Kepala Sub Kelompok Kerja Wilayah Sumsel Badan Restorasi Gambut (BRG) Onesimus Patiung mengungkapkan, pembasahan gambut dapat dilakukan dengan pembangunan sekat kanal dan sumur bor di titik-titik rawan karhutla. Hanya saja, pihaknya mengalami banyak kendala di lapangan.

Kendala itu mulai dari kontur wilayah yang tidak mendukung bahkan hingga adanya penolakan masyarakat yang khawatir terdampak banjir maupun merusak areal perkebunan dan persawahan akibat pembangunannya.

Orang lain juga bertanya?

"Untuk pembangunan pembasahan gambut di Sumsel belum optimal, kami banyak menemui kendala," ungkap Onesimus di Palembang, Kamis (28/2).

Dijelaskannya, pemerintah mengucurkan dana kepada BRG sebesar Rp 45 miliar di tahun 2018. Anggaran yang terserap hanya 71 persen.

"Serapannya masih sedikit," ujarnya.

Dari anggaran tersebut, kata dia, pihaknya telah membangun 99 unit sumur bor, 516 unit sekat kanal dan 18 upaya penimbunan. Target sumur bor tak tercapai dari target sebanyak 375 unit.

"Untuk sumur bor ini kendalanya kontur tanah. Banyak tempat air baru bisa didapatkan ketika kedalaman 100 meter, jelas anggaran yang dibutuhkan membengkak," kata dia.

Sedangkan di tahun ini, pemerintah telah menganggarkan dana tugas pembantuan bagi BRG sebesar Rp 28 miliar. Dana itu rencananya digunakan untuk membangun 460 unit sekat kanal dan 380 unit sumur bor.

"Kami akan mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya pembangunan insfrastruktur pembasahan gambut agar jangan sampai ada penolakan lagi," terangnya.

Dia menambahkan, sumur bor dan sekat kanal bertujuan menjaga kadar air dalam kawasan hidrologi gambut (KHG) pada 40 cm dari muka air gambut. Sumur bor tersebut mampu membasahi lahan gambut sekitar 3 hektar.

"Sedangkan sekat kanal membasahi lahan gambut di sekitarnya, cakupannya bisa 200 meter masing-masing arah," jelas dia.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Sumsel di Wilayah Ini Dilarang Keras Nyalakan Api, Ada Karhutla dan Kabut Asap Mengancam
Warga Sumsel di Wilayah Ini Dilarang Keras Nyalakan Api, Ada Karhutla dan Kabut Asap Mengancam

Secara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.

Baca Selengkapnya
Curah Hujan di Sumsel Makin Berkurang, Daerah Rawan Karhutla Diminta Waspada
Curah Hujan di Sumsel Makin Berkurang, Daerah Rawan Karhutla Diminta Waspada

Seiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.

Baca Selengkapnya
Teknologi Modifikasi Cuaca di Sumsel Tak Optimal Padamkan Karhutla, Ini Penyebabnya
Teknologi Modifikasi Cuaca di Sumsel Tak Optimal Padamkan Karhutla, Ini Penyebabnya

Teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumatera Selatan yang dilakukan sejak 8 Agustus 2023 berjalan tak optimal.

Baca Selengkapnya
Demi Kelabui Petugas, Ini Trik Licik Digunakan Warga Saat Bakar Hutan untuk Buka Lahan
Demi Kelabui Petugas, Ini Trik Licik Digunakan Warga Saat Bakar Hutan untuk Buka Lahan

Kondisi sebagian lahan di Sumsel mulai mengalami kekeringan. Hal ini sangat rawan terbakar saat kondisi panas yang diakibatkan musim kemarau.

Baca Selengkapnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya

Karhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Antisipasi Bencana Secara Efektif dan Berkesinambungan
Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Antisipasi Bencana Secara Efektif dan Berkesinambungan

Dampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.

Baca Selengkapnya
Dua Helikopter Rusak dan Sumber Air Mengering, Pemadaman Karhutla di Sumsel Terkendala
Dua Helikopter Rusak dan Sumber Air Mengering, Pemadaman Karhutla di Sumsel Terkendala

Total sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.

Baca Selengkapnya
Cegah Karhutla Meluas, Cuaca Wilayah Sumsel Dimodifikasi Selama 10 Hari
Cegah Karhutla Meluas, Cuaca Wilayah Sumsel Dimodifikasi Selama 10 Hari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Kerugian Ekonomi Akibat Karhutla Capai Rp150 Miliar
Menko Airlangga: Kerugian Ekonomi Akibat Karhutla Capai Rp150 Miliar

Airlangga mengaku kehadirannya dalam masalah ini karena menyangkut banyak hal dalam perekonomian.

Baca Selengkapnya
Sumsel Diprediksi Tanpa Hujan hingga 67 Hari, Mayoritas Daerah Rawan Karhutla
Sumsel Diprediksi Tanpa Hujan hingga 67 Hari, Mayoritas Daerah Rawan Karhutla

BMKG memprediksi wilayah Sumsel tak akan diguyur hujan hingga 67 hari yang berpotensi memicu bencana kekeringan dan karhutla.

Baca Selengkapnya
Dampak Karhutla Meluas, Udara di Palembang Mulai Tidak Sehat
Dampak Karhutla Meluas, Udara di Palembang Mulai Tidak Sehat

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.

Baca Selengkapnya