Penyerapan Anggaran Pembasahan Gambut di Sumsel Tak Optimal
Merdeka.com - Penyerapan anggaran untuk pembangunan pembasahan lahan gambut di Sumsel tak optimal. Padahal cara ini dapat mengurangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang rentan terjadi saat musim kemarau.
Kepala Sub Kelompok Kerja Wilayah Sumsel Badan Restorasi Gambut (BRG) Onesimus Patiung mengungkapkan, pembasahan gambut dapat dilakukan dengan pembangunan sekat kanal dan sumur bor di titik-titik rawan karhutla. Hanya saja, pihaknya mengalami banyak kendala di lapangan.
Kendala itu mulai dari kontur wilayah yang tidak mendukung bahkan hingga adanya penolakan masyarakat yang khawatir terdampak banjir maupun merusak areal perkebunan dan persawahan akibat pembangunannya.
-
Kenapa potensi kebakaran meningkat saat kemarau? Potensi kebakaran di setiap daerah bakal meningkat. Terkait hal ini, personel pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kejadian kebakaran baik di rumah dan lahan yang rawan .
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Mengapa kebakaran hutan menjadi isu penting? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan.Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain. Dampak dari pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan sudah tidak bisa dihitung lagi.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
-
Bagaimana mengurangi gas rumah kaca? Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan menginvestasikan dan menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan hidroenergi.
"Untuk pembangunan pembasahan gambut di Sumsel belum optimal, kami banyak menemui kendala," ungkap Onesimus di Palembang, Kamis (28/2).
Dijelaskannya, pemerintah mengucurkan dana kepada BRG sebesar Rp 45 miliar di tahun 2018. Anggaran yang terserap hanya 71 persen.
"Serapannya masih sedikit," ujarnya.
Dari anggaran tersebut, kata dia, pihaknya telah membangun 99 unit sumur bor, 516 unit sekat kanal dan 18 upaya penimbunan. Target sumur bor tak tercapai dari target sebanyak 375 unit.
"Untuk sumur bor ini kendalanya kontur tanah. Banyak tempat air baru bisa didapatkan ketika kedalaman 100 meter, jelas anggaran yang dibutuhkan membengkak," kata dia.
Sedangkan di tahun ini, pemerintah telah menganggarkan dana tugas pembantuan bagi BRG sebesar Rp 28 miliar. Dana itu rencananya digunakan untuk membangun 460 unit sekat kanal dan 380 unit sumur bor.
"Kami akan mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya pembangunan insfrastruktur pembasahan gambut agar jangan sampai ada penolakan lagi," terangnya.
Dia menambahkan, sumur bor dan sekat kanal bertujuan menjaga kadar air dalam kawasan hidrologi gambut (KHG) pada 40 cm dari muka air gambut. Sumur bor tersebut mampu membasahi lahan gambut sekitar 3 hektar.
"Sedangkan sekat kanal membasahi lahan gambut di sekitarnya, cakupannya bisa 200 meter masing-masing arah," jelas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaTeknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumatera Selatan yang dilakukan sejak 8 Agustus 2023 berjalan tak optimal.
Baca SelengkapnyaKondisi sebagian lahan di Sumsel mulai mengalami kekeringan. Hal ini sangat rawan terbakar saat kondisi panas yang diakibatkan musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku kehadirannya dalam masalah ini karena menyangkut banyak hal dalam perekonomian.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi wilayah Sumsel tak akan diguyur hujan hingga 67 hari yang berpotensi memicu bencana kekeringan dan karhutla.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca Selengkapnya