Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perkuat Narasi Kebangsaan buat Perangi Munculnya Paham Khilafah

Perkuat Narasi Kebangsaan buat Perangi Munculnya Paham Khilafah parade bhineka tunggal ika. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Masyarakat diminta mewaspadai gerakan kelompok radikal negatif yang berpotensi membuat situasi nasional tidak kondusif. Disinyalir mereka mencari celah di tengah kesibukan pemerintah memerangi pandemi Covid-19 di Tanah Air.

"Ini tentu harus diwaspadai, apalagi gerakan-gerakan itu telah muncul di permukaan," ujar Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Syaiful Bakhri dalam keterangannya, Kamis (16/7).

Densus 88 Antiteror Polri beberapa waktu lalu menangkap terduga teroris di dua lokasi terpisah. Keduanya diduga kuat terkait penyerangan Polsek Daha Selatan yang menewaskan Brigadir Leonardo Latupapua yang diserang menggunakan samurai. Pelaku beratribut kelompok teroris ISIS.

Menurutnya, gerakan khilafah seperti di Timur Tengah, sudah lama masuk ke Indonesia. Bahkan banyak warga Indonesia pendukung khilafah pergi ke Suriah. Menurutnya, Indonesia sudah memiliki pengalaman dalan melakukan pencegahan dan penindakan terkait kelompok ini.

"Untuk ideologi khilafah kita bisa melakukan pencegahan sejak dini. Intinya negara harus hadir dan semua pihak yang berkompeten harus dilibatkan," imbuhnya.

Dia menyarankan agar dibuat semacam narasi-narasi berisi informasi dan imbauan untuk menguatkan rasa persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Harus ada kontra narasi baru untuk memerangi propaganda khilafah berupa narasi kebangsaan. Masyarakat harus diberi kesadaran untuk berperan menggunakan kemurnian berpikir dan bertindak untuk menyelamatkan Pancasila sebagai ideologi bangsa," jelas Syaiful.

Dengan Pancasila, katanya, Indonesia akan terbebas dari bahaya tersebut. "Ini mesti dibuat kontra narasi secara cerdas dengan melibatkan berbagai kaidah keilmuan dengan distimulus lagi agar bisa diterima rasional oleh masyarakat," tandasnya.

Sebelumnya, di tengah pandemi Covid-19, masyarakat Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, kembali diresahkan dengan beredarnya selebaran paham khilafah dan radikalisme yang dititipkan kepada anak-anak penjual koran di bundaran El Tari. Selain selebaran, belum lama ini sebuah video rapat virtual melalui aplikasi zoom tentang khilafah juga beredar.

Aparat kepolisian resort Kupang Kota bergerak cepat dan langsung mengamankan sepasang suami istri di sebuah indekos di Jalan Air Lobang III, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Sabtu (30/5). Polisi membawa barang bukti berupa laptop, selebaran tentang paham khilafah, beberapa koran dan satu unit sepeda motor.

Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana Binti mengatakan, pasutri yang diamankan akan dimintai keterangan serta penyelidikan lebih lanjut. "Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tetap jaga kesehatan mengikuti protokol pencegahan covid-19," tutupnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat

Setiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.

Baca Selengkapnya
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!

Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme

Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.

Baca Selengkapnya
Pemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024
Pemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024

Masyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Baca Selengkapnya
Waspadai Gerakan Kelompok Terlarang, Buat Kegiatan Tarik Generasi Muda
Waspadai Gerakan Kelompok Terlarang, Buat Kegiatan Tarik Generasi Muda

Masyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.

Baca Selengkapnya
Keberagaman Dinilai Kekuatan Bangsa Harus Dijaga untuk Amalkan Nilai Pancasila
Keberagaman Dinilai Kekuatan Bangsa Harus Dijaga untuk Amalkan Nilai Pancasila

Perlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Baca Selengkapnya
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme

Pancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi

Baca Selengkapnya
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan

Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila

Organisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.

Baca Selengkapnya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air

Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia

Baca Selengkapnya