Perkuat Narasi Kebangsaan buat Perangi Munculnya Paham Khilafah
Merdeka.com - Masyarakat diminta mewaspadai gerakan kelompok radikal negatif yang berpotensi membuat situasi nasional tidak kondusif. Disinyalir mereka mencari celah di tengah kesibukan pemerintah memerangi pandemi Covid-19 di Tanah Air.
"Ini tentu harus diwaspadai, apalagi gerakan-gerakan itu telah muncul di permukaan," ujar Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Syaiful Bakhri dalam keterangannya, Kamis (16/7).
Densus 88 Antiteror Polri beberapa waktu lalu menangkap terduga teroris di dua lokasi terpisah. Keduanya diduga kuat terkait penyerangan Polsek Daha Selatan yang menewaskan Brigadir Leonardo Latupapua yang diserang menggunakan samurai. Pelaku beratribut kelompok teroris ISIS.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang mengancam warga? 'Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka,' ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Apa yang membuat timnas Indonesia harus waspada? Namun, Indonesia harus tetap waspada karena Socceroos memiliki kualitas dan level permainan yang sangat baik.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
Menurutnya, gerakan khilafah seperti di Timur Tengah, sudah lama masuk ke Indonesia. Bahkan banyak warga Indonesia pendukung khilafah pergi ke Suriah. Menurutnya, Indonesia sudah memiliki pengalaman dalan melakukan pencegahan dan penindakan terkait kelompok ini.
"Untuk ideologi khilafah kita bisa melakukan pencegahan sejak dini. Intinya negara harus hadir dan semua pihak yang berkompeten harus dilibatkan," imbuhnya.
Dia menyarankan agar dibuat semacam narasi-narasi berisi informasi dan imbauan untuk menguatkan rasa persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Harus ada kontra narasi baru untuk memerangi propaganda khilafah berupa narasi kebangsaan. Masyarakat harus diberi kesadaran untuk berperan menggunakan kemurnian berpikir dan bertindak untuk menyelamatkan Pancasila sebagai ideologi bangsa," jelas Syaiful.
Dengan Pancasila, katanya, Indonesia akan terbebas dari bahaya tersebut. "Ini mesti dibuat kontra narasi secara cerdas dengan melibatkan berbagai kaidah keilmuan dengan distimulus lagi agar bisa diterima rasional oleh masyarakat," tandasnya.
Sebelumnya, di tengah pandemi Covid-19, masyarakat Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, kembali diresahkan dengan beredarnya selebaran paham khilafah dan radikalisme yang dititipkan kepada anak-anak penjual koran di bundaran El Tari. Selain selebaran, belum lama ini sebuah video rapat virtual melalui aplikasi zoom tentang khilafah juga beredar.
Aparat kepolisian resort Kupang Kota bergerak cepat dan langsung mengamankan sepasang suami istri di sebuah indekos di Jalan Air Lobang III, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Sabtu (30/5). Polisi membawa barang bukti berupa laptop, selebaran tentang paham khilafah, beberapa koran dan satu unit sepeda motor.
Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana Binti mengatakan, pasutri yang diamankan akan dimintai keterangan serta penyelidikan lebih lanjut. "Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tetap jaga kesehatan mengikuti protokol pencegahan covid-19," tutupnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaMasyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.
Baca SelengkapnyaPerlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaPenangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaNarasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca SelengkapnyaOrganisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaPentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca Selengkapnya