Pesan MUI untuk penceramah tak masuk daftar 200 mubalig
Merdeka.com - Munculnya 200 nama ulama yang direkomendasikan sebagai penceramah oleh Kementerian Agama menuai pro dan kontra. Ketua dewan dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammad Cholil Nafis, menilai hal itu lumrah dan bisa ada yang merasa senjang.
"Karena kita pasti senjang. Kalau mereka merasa tidak ini ya mereka sekolah lagi. Sama dengan kualifikasi orang yang tingkat S1, S2, S3, mana yang disenangi oleh masyarakat, karakter mana yang disenangi masyarakat. Itu yang akan dikembalikan ke masyarakat," ujar Cholil di kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (21/5).
Dia menambahkan, perlunya tingkatan di lingkup mubalig agar masyarakat bisa mendapat penceramah agama sesuai dengan standar masyarakat itu sendiri. Sehingga, ceramah yang disampaikan oleh mubalig diterima dengan baik oleh jemaah.
-
Apa peran negara dalam membangun kemaslahatan umat menurut MUI? Dalam forum tersebut, KH Marsudi Syuhud menyebut bahwa negara melalui berbagai aturan yang dibuatnya berperan dalam membangun kemaslahatan umat.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Siapa yang menyampaikan khutbah Jumat? Khutbah Jumat adalah salah satu rukun sholat Jumat yang wajib dilakukan. Orang yang melakukan khutbah Jumat adalah khatib.
-
Apa pendapat Jusuf Kalla tentang speaker masjid? 'Masjid harus syahdu, karena itu kalau pidato atau dakwah atau tabligh-nya sampai keluar itu malah warga tidak dengar juga. Hanya suaranya yang keras, tapi tidak dipahami,' imbuhnya.
-
Siapa pendiri Majelis Nurul Musthofa? Kabar berpulangnya Habib Hasan ini diketahui dari unggahan akun Instagram Rabithah Alawiyah (@rabithah_alawiyah). Kabar duka dari Habib Hasan Bin Ja'far Assegaf. Pimpinan Majelis Nurul Musthofa ini wafat pada Rabu (13/3) pagi.
-
Bagaimana Syekh Abdul Muhyi berdakwah? Dahulu, jalur ini digunakan oleh Syekh Abdul Muhyi untuk berdakwah, dan memunaikan ibadah di tanah suci.
"Untuk membedakan sebagai pelayan umat, menurut MUI ini loh tingkatannya," imbuh Cholil.
Meski demikian, Cholil menuturkan, mubalig yang namanya masuk ke dalam daftar rekomendasi oleh Kementerian Agama berhak menolak tawaran tersebut. Sebab, rekomendasi tersebut tidak bersifat mengikat melainkan alternatif bagi masyarakat dalam mengundang mubalig di setiap kegiatan.
Jika masyarakat menemukan ketidaksesuaian atas penyampaian mubalig yang telah terstandarisasi dan masuk dalam daftar rilis Kemenag, MUI akan turun tangan bertanggung jawab selama ada pengaduan. Sebaliknya, MUI tidak bertanggung jawab terhadap pengaduan masyarakat terhadap mubalig yang tidak masuk dalam daftar.
"Dan kami akan bertanggung jawab atas itu. Rekomendasi juga bisa dicabut, rekomendasi ini juga tdak mengikat kalau misalnya tidak sesuai dengan kriteria silakan complain ke kami," jelas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehidupan beragama tentu tidak bisa dilepaskan dari urgensi menjaga keutuhan persatuan bangsa
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Presiden RI nomor urut 3, Moch Mahfud Md berjanji meningkatkan kesejahteraan guru agama, ustaz dan guru ngaji jika terpilih sebagai Wakil Presiden.
Baca SelengkapnyaGus Miftah menyarankan Kemenag untuk mendengarkan kembali isi ceramahnya di Bangsri, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMUI melarang umat Islam mengucapkan salam lintas agama
Baca SelengkapnyaGus Miftah membandingkan penggunaan sepiker dengan dangdutan
Baca SelengkapnyaYaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.
Baca SelengkapnyaSemakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan dengan insentif tersebut, guru agama makin diperhatikan dan makin bersemangat mencerdaskan anak bangsa.
Baca SelengkapnyaMahfud meminta kepada masyarakat untuk memilih pemimpin dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Kempek Cirebon, Sabtu kemarin.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Ma'ruf Amin meminta para ulama, khususnya ulama fatwa terus menebarkan kebaikan
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) menyinggung soal perbedaan awal Ramadan dengan Muhammadiyah. Masyarakat diingatkan untuk saling menghormati perbedaan.
Baca Selengkapnya