Polisi Ringkus Dua Penjual Daging Oplosan Celeng di Pasar Bengkok Tangerang
Merdeka.com - Kepolisian Resort Metro Tangerang Kota berhasil mengungkap peredaran daging oplosan babi hutan (celeng) dengan daging sapi yang dijual di kawasan Pasar Bengkok, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Dari pelaku, polisi menyita ratusan kilogram daging oplosan, timbangan dan sejumlah alat bukti lainnya.
Kapolres Metro Tangerang, Kombes Pol Sugeng Hariyadi mengatakan, dua orang pelaku yang diamankan berinisial AD dan RT memiliki peran berbeda dalam peredaran daging oplosan tersebut.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Dimana pedagang kelontong berjualan? Awalnya mereka menjajakan dagangannya dari rumah ke rumah, atau menawarkan barang dagangannya untuk dijual di hotel.
-
Bagaimana daging anjing diperoleh pedagang? Pengakuan pedagang, anjing tersebut didapatkan dari seseorang. Anjing-anjing juga jenis anjing liar sehingga dalam hal kesehatan sangat membahayakan karena bisa saja terkena rabies.
-
Dimana daging anjing dijual? Daging anjing itu disita di tiga lokasi yang berbeda di wilayah Denpasar, pada Rabu (31/7) kemarin.
-
Apa yang dijual oleh pelaku di Tasikmalaya? 'Ketiganya terlibat dalam penyalahgunaan sediaan farmasi berupa obat jenis tramadol dan eximer,' ungkap Bripka Triana Anggasari, juru bicara Mapolres Tasikmalaya, saat konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya pada Jumat (1/11/2024).
-
Dimana penjual onde-onde ini berjualan? Mulai pukul 14:00 WIB siang, dirinya sudah bersiap berjualan di wilayah Jalan Lawanggada, Cirebon.
"Kedua pelaku memiliki peran berbeda, di mana AD sebagai penjual di Pasar Bengkok dan RT merupakan penyuplai daging babi celeng itu dari Palembang (Sumatera Selatan)," katanya, Senin (18/5).
Dia menjelaskan, AD mendapatkan daging babi dengan membeli dari RT seharga Rp30 ribu per kilogram. Daging babi hutan itu, kemudian dicampur pelalu AD dengan daging sapi yang dijual seharga Rp70 ribu perkilonya.
Sementara, saat ini saja daging sapi sungguhan, diketahui memiliki harga jual perkilogram mencapai Rp120 ribu.
"Pelaku sengaja menjual daging sapi dicampur daging babi celeng ini untuk mendapatkan keuntungan menjelang Lebaran," jelas Sugeng.
Dari pengakuan keduanya, aktivitas bisnis ilegal tersebut telah dilakukan sejak bulan Maret 2020. Setiap bulannya, para pelaku mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah.
"Keuntungannya bisa didapatkan pelaku hingga Rp20 juta dalam sebulan," terangnya.
Sementara, pelaku AD mengatakan dirinya menjual daging oplosan itu hanya di satu tempat, di Pasar Bengkok, Tangerang.
"Pembeli saya bukan dari penjual bakso atau jualan apapun itu. Saya jualnya hanya kepada masyarakat saja. Karena saya untuk menghindari kecurigaan masyarakat kalau menjualnya dalam partai besar," ungkapnya.
Atas perbuatan kedua pelaku, dijerat pasal berlapis dengan hukuman lima tahun penjara dan denda Rp2 miliar.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengedar ini diketahui biasa membelanjakan uang palsunya di warung-warung kecil perkampungan.
Baca SelengkapnyaCara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang.
Baca SelengkapnyaPihaknya sempat kesulitan untuk masuk kedalam gudang beras yang telah diindikasi melakukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaPada Perda Bali No 5 Tahun 2023, Pasal 28 tertib ternak atau hewan, ayat 1 huruf a disebut setiap orang dilarang mengedarkan dan memperjualbelikan daging anjing
Baca SelengkapnyaKedua tersangka terbukti merusak lapak pedagang buah sekaligus menganiaya pemiliknya.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan tersebut kerap mendatangi sejumlah toko obat di wilayah Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaDua bule viral melakukan aksi gendam di tiga toko oleh-oleh di Kota Malang. Mereka mengelabui tiga orang kasir dan membawa kabur sejumlah uang.
Baca SelengkapnyaPolisi berjanji menindak tegas pelaku yang menyerang para pedagang hingga merusak kios pada Minggu (24/9) sore tersebut.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para tersangka menggunakan uang itu sebagai alat transaksi membeli keperluan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaEmpat dari enam kawanan pencuri spesialis minimarket di wilayah Jabodetabek diringkus polisi. Dua lainnya masih diburu polisi..
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan mengatakan pihak kepolisian masih mendalami peran-peran masing-masing anggota ormas.
Baca Selengkapnya