Polisi Ringkus Enam Pelaku Pembakaran Lahan di Riau, Ada Ayah dan Anak
Merdeka.com - Polisi menangkap empat orang pelaku pembakaran lahan di Kabupaten Dumai, dan dua orang di Rokan Hilir, Provinsi Riau. Di Dumai, empat pelaku adalah FA, SY, SM dan MJ. Mereka diciduk di tempat dan waktu berbeda.
Kapolres Dumai AKBP Nurhadi Ismanto mengatakan, keempat kasus itu diungkap berkat adanya aplikasi Dashboard Lancang Kuning (DLK). Aplikasi tersebut memberikan informasi dan menunjukkan adanya titik api ataupun hotspot dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Keempat pelaku tersebut ditangkap sepanjang tahun 2023. Para pelaku diduga sengaja membersihkan lahan dan membuka lahan dengan cara dibakar," ujar Nurhadi saat dihubungi merdeka.com, Minggu (21/5) malam.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
Nurhadi menjelaskan, berkat adanya data lokasi beserta titik koordinat dari aplikasi tersebut, polisi di Dumai bisa segera mengecek lokasi. Selanjutnya dilakukan pemadaman hingga penyelidikan terkait penyebab kebakaran.
"Seiring dilakukannya pemadaman, anggota Reskrim juga melakukan penyelidikan. Kemudian ditangkap keempat pelaku ini," kata Nurhadi.
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 50 Ayat (2) Huruf B Jo Pasal 78 Ayat (3) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja perubahan atas Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan atau Pasal 187 KUHP dengan ancaman pidana penjara selama 10 Tahun.
Ayah dan Anak di Rokan Hilir Ditangkap
Tidak hanya di Dumai, pelaku karhutla juga ditangkap di Kabupaten Rokan Hilir. Mereka ada dua orang, yakni ayah dan anak. NR (40) dan anaknya AL (17) ditangkap saat bakar lahan seluas lima hektare untuk perkebunan dengan menerima upah Rp100 ribu per orang.
"Kedua pelaku NR dan anaknya AL diduga melakukan pembakaran lahan seluas 5 hektare untuk perkebunan," ujar Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian Pramudianto kepada merdeka.com.
Andrian menyebutkan, kedua pelaku ditangkap pada Kamis (18/5) pukul 17.30 WIB. Penangkapan itu usai terjadinya kebakaran lahan yang diinformasikan ke polisi.
"Kapolsek Pujud dapat informasi dari operator Command Centre di Polres Rohil bahwa ada terdeteksi titik hotspot di daerah tersebut. Lokasinya di Air Hitam," jelasnya.
Tidak ingin kebakaran meluas, tim segera berangkat menuju lokasi titik koordinar dimaksud. Setelah dicek, benar ada kebakaran lahan sesuai laporan operator di Polres.
"Meski saat itu tim langsung fokus pemadaman, tapi anggota lainnya melakukan penyelidikan untuk mencari pelakunya," ucapnya.
Usut punya usut, akhirnya diketahui bahwa lahan tersebut sengaja dibakar oleh kedua pelaku. Lahan itu dibakar untuk dibersihkan setelah disemprot sekaligus mengusir hama tikus.
"Jadi kedua pelaku ini mengakui telah membakar lahan tersebut. Lahannya ada sekitar lima hektare yang dibakar," pungkas Andrian.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.
Baca SelengkapnyaAlhasil mereka ditangkap di TKP dan tak bisa mengelak lagi saat dibawa ke Mapolsek Sungai Menang.
Baca SelengkapnyaWarga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaDiduga membakar lahan seluas 1 hektare di Kabupaten Bengkalis, hingga kini masih buru dalang dibalik bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban kehilangan 6 unit jam tangan merek Rolex, Guess, Fossil, Alexander Cristy, Bonia, perhiasan, uang, HP dan alat elektronik.
Baca SelengkapnyaPemadaman karhutla juga menggunakan alat berat dan helikopter
Baca SelengkapnyaPolisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaPihak RS Polri akan mempersiapkan jika mau dibawa ke kediaman masing-masing.
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaSetelah buron hampir dua pekan, pembunuh empat dalam satu keluarga di Musi Banyuasin ditangkap.
Baca SelengkapnyaIa mengatakan para pelaku berinisial HH (23), EW (18), GD (20), dan CW (43) ditangkap di sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan, mereka yang ditangkap oleh polisi terkait kasus tersebut berjumlah empat orang.
Baca Selengkapnya