Presiden Mahasiswa IPB: Ini September Berdarah
Merdeka.com - Presiden Mahasiswa IPB, Muhammad Nurdiansyah mengatakan, berbagai kasus mewarnai September 2019. Dia memberikan julukan bulan tersebut dengan September berdarah.
"Kami memaknai September ini menjadi September berdarah," katanya, Selasa (1/10).
Dia membeberkan, berbagai kasus yang terjadi selama September 2019. Diantaranya pengesahan Revisi Undang-Undang KPK, kematian mahasiswa, kebakaran hutan dan lahan, serta kasus diskriminasi di Papua.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
Nurdiansyah menyampaikan hal tersebut di hadapan ribuan mahasiswa yang sedang berunjuk rasa di ruas jalan di dekat Restoran Pulau Dua di samping Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat.
Dia menyoroti tewasnya dua mahasiswa di Kendari saat melakukan aksi di Gedung DPRD Sultra. Nurdiansyah mendesak aparat penegak hukum segera menindaklanjuti kematian Randi dan Yusuf.
"Hal ini menjadi bukti bahwa mahasiswa menjunjung tinggi solidaritas yang sama kita bergerak atas dasar nama kemanusiaan," ujarnya.
Nurdiansyah juga mendesak kepada aparat lebih mengedepankan sikap humanis ketimbang represif. Menurutnya, mahasiswa yang berdemonstrasi tidak membawa alat apapun kecuali almamater.
"Kami tidak membawa senjata apapun. Kita juga bukan hewan yang bisa ditembaki. Kita ini manusia. Mahasiswa juga menyuarakan berdasarkan keresahan masyarakat," tutupnya.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMenurut Irma, lulusan PPDS yang menjadi pelaku perundungan akan memunculkan pola pragmatis yang berdampak terhadap pasien.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek mengatakan menentang segala bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan kedokteran.
Baca SelengkapnyaMenurut Artanto, hasil pemeriksaan para saksi akan dianalisa dan disinkronkan satu dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaBerkaitan dengan update kasus Aulia ada 46 saksi telah diperiksa termasuk dari pihak Universitas Diponegoro (Undip).
Baca SelengkapnyaPenghentian aktivitas klinis Yan Wisnu Prajoko untuk memperlancar proses investigasi kematian mahasiswi Program Studi Dokter Spesialis (PPDS) Undip Aulia Risma.
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar sebagai bentuk demokrasi untuk melawan Politik Dinasti serta menolak Pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaPDIP kembali memprotes keras tindak penganiayaan terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali. Mereka mendesak kasus tersebut diproses secara transparan.
Baca SelengkapnyaWakil Rektor IV Undip, Wijayanto membeberkan hukuman tersebut.
Baca Selengkapnya