Puluhan Babi Milik Warga Kupang Mati Mendadak, Diduga Terjangkit Demam Babi Afrika
Merdeka.com - Puluhan ternak babi milik warga Kupang, Nusa Tenggara Timur, mati secara mendadak beberapa hari terakhir. Hasil pemeriksaan yang dilakukan dinas terkait, ternak babi warga positif terserang penyakit African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Peternakan Kabupaten Kupang, Yosep Paulus, mengatakan pihaknya melakukan sempat melakukan uji laboratorium PCR ASF yang dilakukan di UPTD Veteriner Oesapa. Ada dua sampel yang diambil untuk dilakukan uji laboratorium, sampel dari Kelurahan Naibonat dinyatakan positif ASF, sedangkan satu sampel dari Kelurahan Tarus, Kecamatan Kupang Tengah hasilnya negatif.
"Hasil uji lab yang diterima sudah menerangkan sampel dari Naibonat positif, sedangkan dari Tarus masih negatif," jelasnya, Jumat (20/1).
-
Bagaimana mencegah penularan flu? Menghindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit flu, seperti bersalaman, berpelukan, atau berciuman. Jika ada anggota keluarga yang terkena flu, usahakan untuk menjaga jarak dan tidak berbagi barang pribadi.
-
Bagaimana mencegah penularan flu perut? Sama seperti penyakit diare juga, gastroenteritis juga bisa dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
-
Bagaimana cara mencegah kucing menularkan penyakit? Namun, dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal kucing dan memberikan vaksinasi rutin kepada kucing Anda, Anda dapat mencegah penularan penyakit dari kucing ke manusia.
-
Bagaimana cara mencegah penularan flu Singapura? Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan flu Singapura.
-
Bagaimana cara mencegah penularan flu singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
-
Bagaimana cara melindungi kucing dari penyakit? Dengan demikian, kucing bisa terhindar dari penyakit fatal seperti rabies, panleukopenia, herpesvirus, calicivirus, hingga leukemia.
Setelah hasil lab keluar, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar menerapkan biosecurity secara ketat. Langkah tersebut sebagai upaya menekan penyebarluasan penyakit ASF dari hewan ternak yang sakit kepada yang sehat.
"Saya sudah imbau ke masyarakat yang beternak babi, untuk waspada dengan menerapkan biosecurity karena tanpa itu kasihan ternak babi mati sia-sia, dan bisa menyebar ke ternak lain yang masih sehat," tutupnya.
Sebelumnya, sebanyak 48 ekor ternak babi milik masyarakat di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mati mendadak, namun belum diketahui penyebabnya.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Kupang, Yosep Paulus membenarkan hal itu.
Yosep Paulus merincikan, wilayah yang melaporkan kasus kematian babi di antaranya Kecamatan Kupang Timur sebanyak 16 ekor, Kecamatan Kupang Tengah 18 ekor, Kecamatan Nekamese 6 ekor, Kecamatan Takari 5 ekor, Kecamatan Kupang Barat 3 ekor dan Kecamatan Semau 1 ekor.
"Kita sudah ambil sampel darahnya untuk dilakukan uji laboratorium di UPTD Veteriner Oesapa. Total ternak yang mati mendadak 48 ekor," jelasnya, Rabu (18/1).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaUpaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaBudi mengingatkan, bila ada hewan yang mati mendadak, masyarakat perlu memanggil petugas untuk mengetahui apakah terpapar antraks atau tidak.
Baca SelengkapnyaProvinsi NTT sudah tegas melarang masuknya hewan dari wilayah yang ditemukan berbagai kasus yang membahayakan ternak dan manusia.
Baca SelengkapnyaWabah antraks di Gunungkidul, Yogyakarta menjadi sorotan. Sekurangnya tiga orang meninggal dan 93 lainnya positif antraks setelah mengonsumsi daging sapi.
Baca SelengkapnyaHasil penelitian di Afrika Selatan yang membuktikan jika spora yang dihasilkan dari bakteri Antraks ini bisa bertahan hingga 250 tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaSaat ada hewan ternak mati mendadak, masyarakat iuran untuk membeli hewan ternak tersebut. Kemudian hewan ternak itu disembelih dan dagingnya dibagikan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca SelengkapnyaPengembangan vaksin dan serum ini sebagai bentuk pencegahan penularan African Swine Fever antar babi.
Baca SelengkapnyaPernyataan Wapres itu menyikapi laporan Kementerian Kesehatan yang menyatakan adanya temuan dua suspek baru kasus antraks di Gunungkidul.
Baca Selengkapnya