Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Radio pemberian Usman dan kicau gagak di pagi hari

Radio pemberian Usman dan kicau gagak di pagi hari Usman Janatin. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepergian Usman Janatin menyisakan kenangan tersendiri bagi Rodiyah. Perempuan berusia 75 tahun ini bercerita, terakhir bertemu dengan adiknya saat sang adik usai bertugas di Papua. Saat itu, semua anggota keluarganya bahagia lantaran sang adik membawakan pakaian untuk seluruh anggota keluarga.

"Selain itu, dia juga membelikan ibu sebuah radio. Saat itu, ibu tidak tahu kegunaan radio tersebut," jelas Rodiyah saat ditemui di rumahnya, Senin (10/2).

Saat itu, jelasnya, tidak banyak yang memiliki radio di daerah pedesaan. Saat itu, Usman pun menjelaskan kegunaan radio kepada ibunya yang memang masih asing dengan radio. "Nanti dari sini akan keluar suara kalau dinyalakan. Dari sini kita bisa tahu segala macam informasi yang akan didapat," ujar Rodiyah menirukan penjelasan Usman kepada sang ibu.

Tak lama setelah berada di rumah, Usman pun pamit untuk menunaikan tugas negara pergi ke Singapura. Saat itu, hubungan antara Indonesia dengan Malaysia sedang memburuk. Sang ibu, Rukiah, sempat meminta Usman untuk tidak pergi. "Usman sempat diminta ibu agar tidak pergi, tetapi Usman menyampaikan kepada ibu kalau ini adalah tugas negara," kata Rodiyah.

Kekhawatiran Rukiah, pun akhirnya terjawab sudah. Usai melakukan sabotase bersama satu rekannya, akhirnya Usman tertangkap. Berita itu didapat dari radio yang dibelikan Usman. Bahkan, jelas Rodiyah, kabar akan dieksekusinya sang adik juga didapat dari radio tersebut, namun kala itu sang ibu tidak mendengarkan siaran radio tersebut.

"Saat itu pada malam hari sekitar tanggal 16 Oktober, kami semua mendengarkan siaran radio yang mengabarkan Usman akan dieksekusi pada pagi hari. Saat pagi hari, saya bersama saudara saya juga mendengar suara gagak seperti digantung. Mendengar itu, kami semua menangis dan membuat tetangga bertanya-tanya. Akhirnya kami menjelaskannya, sebelumnya saya juga mengatakan kepada ibu kalau Usman dieksekusi di Singapura," ujarnya.

Tak berselang lama, petugas dari Kodim setempat mengabarkan berita serupa yang didengar dari radio. Akhirnya, lanjut Rodiyah, mereka mendengar kabar pada sore hari jenazah akan diterbangkan ke Jakarta. "Kemudian ibu dan beberapa kakak pergi ke Jakarta untuk melihat penguburan Usman," jelas Rodiyah.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sepenggal Kisah di Radio: Galang Empati, Gagalkan Rencana Bunuh Diri
Sepenggal Kisah di Radio: Galang Empati, Gagalkan Rencana Bunuh Diri

Penyiar radio kaget mendapat pesan dari pendengar yang kesepian dan mengaku ingin bunuh diri.

Baca Selengkapnya
Cerita Penyiar Radio Gagalkan Upaya Pendengar yang Ingin Bunuh Diri, Putar Lagu D'Masiv & Dewa 19
Cerita Penyiar Radio Gagalkan Upaya Pendengar yang Ingin Bunuh Diri, Putar Lagu D'Masiv & Dewa 19

Berikut cerita penyiar radio berhasil menggagalkan pendengar yang ingin bunuh diri lewat lagu band kondang.

Baca Selengkapnya
Ayah Banting Anak hingga Tewas di Penjaringan Terancam 15 Tahun Penjara
Ayah Banting Anak hingga Tewas di Penjaringan Terancam 15 Tahun Penjara

Pelaku bernama Usman sudah berstatus tersangka kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Baca Selengkapnya
Tampang Ayah Banting Anak hingga Tewas di Penjaringan, Wajah Lesu dan Tangan Diborgol
Tampang Ayah Banting Anak hingga Tewas di Penjaringan, Wajah Lesu dan Tangan Diborgol

Usman kini ditahan oleh Polres Metro Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya
Hasil Autopsi Anak Dibanting Ayah Kandung di Penjaringan: Patah Tulang Tengkorak-Jaringan Otak Rusak
Hasil Autopsi Anak Dibanting Ayah Kandung di Penjaringan: Patah Tulang Tengkorak-Jaringan Otak Rusak

Ayah korban terancam hukuman penjara selama 15 tahun.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Kejinya Ayah Banting Anak hingga Tewas di Penjaringan
Fakta-Fakta Kejinya Ayah Banting Anak hingga Tewas di Penjaringan

Seorang ayah bernama Usmanto alias Usman (43) tega menganiaya anak kandungnya sendiri Kurniawan (11) hingga tewas.

Baca Selengkapnya