Ragam Reaksi Murid SD di Kota Kediri Saat Divaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Vaksinasi untuk anak usia 6 hingga 11 tahun mulai digelar di Kota Kediri, Jawa Timur. Beragam reaksi menghiasi raut muka anak-anak saat mengikuti vaksinasi.
Seperti di SDN Jagalan 3 misalnya, bermacam-macam reaksi menghiasi ruang vaksinasi. Mulai dari yang terkesan biasa saja, hingga ada yang meneteskan air mata. Dani, siswa kelas 2 ini misalnya. Ia menuturkan bahwa sempat deg-degan saat hendak divaksin.
"Takut disuntik, tapi ternyata setelah disuntik cuma sakit sedikit," kata Dani dengan bekas air mata yang masih terlihat di sudut matanya, Selasa (21/12).
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana reaksi anak perempuan itu? Dia membelalakkan mata sembari mengangkat kedua tangan. Gadis cilik itu seolah tak percaya atas momen langka yang baru saja dilaluinya kala itu.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Bagaimana cara anak-anak terpapar virus demam berdarah? Anak-anak yang sering bermain di luar rumah atau di sekolah mungkin lebih sering terpapar oleh virus dengue yang berbeda-beda, sehingga lebih mudah terkena demam berdarah.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
Berbeda dengan Joy, siswa kelas 1 SDN Jagalan 1 ini mengaku tidak takut sama sekali. Ia menuturkan hal tersebut saat ditemui usai disuntik. "Tidak sakit sama sekali dan tidak menangis, seperti digigit semut saja," ungkapnya dengan penuh percaya diri.
Joy mengatakan alasannya mau untuk divaksin. "Biar enggak kena corona dan bisa bermain lagi bersama teman-teman," kata dia dengan keluargannya.
Hal serupa diungkapkan oleh Syifa saat ditemui di SDN Jagalan 5, menunggu gilirannya untuk mendapatkan suntikan vaksin.
"Saya mau divaksin karena kemauan saya sendiri, supaya tetap sehat dan terbebas dari virus korona oleh karena itu saya tidak takut untuk disuntik vaksin Covid-19 ini," ungkap siswi kelas 4 ini.
Sesaat setelah diwawancarai, terdengar nama gadis cilik asal kelurahan Banjaran tersebut disebut operator. Dengan segera ia melenggang dengan mantap menuju ruang vaksinasi.
Sementara itu, ditemui di sela-sela acara, Suwarni, Kepala SDN Jagalan 1 menerangkan bahwa sebelum pelaksanaan vaksinasi ini, pihaknya telah menyosialisasikan kepada orang tua wali murid tentang pentingnya vaksinasi Covid-19.
"Tidak semua daerah mendapatkan prioritas vaksinasi bagi usia 6-11 tahun seperti di Kota Kediri ini. Jadi selagi ada kesempatan, saya sampaikan edukasi kepada orang tua wali murid supaya dapat memotivasi buah hatinya mengikuti vaksinasi Covid-19 ini," terang wanita yang juga menjabat sebagai Plt SDN Jagalan 3 ini. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaBudi Awaluddin mengatakan, kelima siswi tersebut menyesali perbuatannya. Mereka juga sempat menangis ketakutan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaDBD menjangkiti kelompok usia produktif dan paling banyak terjadi di usia anak-anak.
Baca SelengkapnyaKe tujuh remaja akhirnya dibawa ke kantor polisi untuk diminta keterangan.
Baca SelengkapnyaBikin haru, momen guru SD dapat kejutan dari murid di hari ulang tahunnya ini viral.
Baca SelengkapnyaDiare hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian tertinggi pada bayi.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca Selengkapnya