Ribuan botol vaksin palsu di pinggir Tol Meruya masih diteliti BPOM
Merdeka.com - Kepolisian masih menyelidiki ribuan botol diduga berisi vaksin palsu yang pekan kemarin ditemukan di pinggir Tol Meruya, Jakarta Barat. Ribuan botol itu kini tengah dibawa ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk diteliti lebih mendalam.
"Tentunya kita kerjasama dengan BPOM dan Polres Jakbar kemarin sudah datang ke BPOM untuk melakukan pemeriksaan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (26/7).
Pada Jumat (22/7) siang, dua dus vaksin di temukan ditemukan di kawasan bahu jalan Tol JORR W2, Kembangan, Jakarta Barat. Dalam dua dus tersebut ditemukan tiga jenis vaksin berbeda.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Siapa yang menyatakan bahwa mpox bukan efek samping vaksin? Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa mpox dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang berbeda.
-
Bagaimana vaksin polio bekerja? Vaksin polio bekerja dengan merangsang produksi antibodi dalam tubuh, yang kemudian melawan virus polio jika terjadi infeksi. Dalam proses ini, vaksin melibatkan pemberian poliovirus yang sudah dilemahkan atau tidak aktif ke dalam tubuh.
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
Kemudian pada Sabtu (23/7) siang, sebuah kantong plastik hitam ditemukan di kawasan yang sama. Dalam temuan itu, ribuan botol vaksin dan alat kesehatan diduga palsu ditemukan.
Kini, tiga jenis vaksin itu telah dibawa ke laboratorium BPOM untuk diteliti. Meski demikian, Awi mengungkapkan, hasil penelitian BPOM belum didapatkan apakah temuan ribuan botol vaksin itu palsu atau tidak.
"Hasilnya belum. Yang kami tahu intinya saat di cek, box vaksin itu berisikan 250 botol vaksin campak, 832 sachet vaksin hepatitis b recombinan, 1.200 botol pelarut vaksin campak kering 1200 botol dan 10 botol Vaksin TT, yang ditujukan ke RSPAD Gatot Subroto. Namun saat dikonfirmasi, mereka mengaku tak pernah mengorder jenis-jenis vaksin itu," kata Awi.
Awi menegaskan terkait pencantuman nama RSPAD, Direktur RSPAD langsung mengklarifikasi ke pihak kepolisian bahwa tidak pernah melakukan orderan terkait vaksin palsu tersebut.
"Akan hal itu, kami juga akan melakukan penyelidikan soal siapa kepemilikan vaksin tersebut dan sebenarnya ditujukan ke siapa," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaApakah benar ada miras kemasan sachet yang menghebohkan publik?
Baca SelengkapnyaPengambilan sampel anggur shine muscat meliputi beberapa wilayah, yakni Jabodetabek, Bandung, Bandar Lampung, Surabaya, Pontianak, Makassar, dan Medan.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaBenarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan botol plastik air mineral yang dibolongi sedotan bukan alat hisap narkotika sabu 'bong'.
Baca SelengkapnyaBadan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama menegaskan tidak pernah menerbitkan sertifikat halal untuk produk wine.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca Selengkapnya