Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ribuan botol vaksin palsu di pinggir Tol Meruya masih diteliti BPOM

Ribuan botol vaksin palsu di pinggir Tol Meruya masih diteliti BPOM Ilustrasi vaksin palsu. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepolisian masih menyelidiki ribuan botol diduga berisi vaksin palsu yang pekan kemarin ditemukan di pinggir Tol Meruya, Jakarta Barat. Ribuan botol itu kini tengah dibawa ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk diteliti lebih mendalam.

"Tentunya kita kerjasama dengan BPOM dan Polres Jakbar kemarin sudah datang ke BPOM untuk melakukan pemeriksaan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (26/7).

Pada Jumat (22/7) siang, dua dus vaksin di temukan ditemukan di kawasan bahu jalan Tol JORR W2, Kembangan, Jakarta Barat. Dalam dua dus tersebut ditemukan tiga jenis vaksin berbeda.

Kemudian pada Sabtu (23/7) siang, sebuah kantong plastik hitam ditemukan di kawasan yang sama. Dalam temuan itu, ribuan botol vaksin dan alat kesehatan diduga palsu ditemukan.

Kini, tiga jenis vaksin itu telah dibawa ke laboratorium BPOM untuk diteliti. Meski demikian, Awi mengungkapkan, hasil penelitian BPOM belum didapatkan apakah temuan ribuan botol vaksin itu palsu atau tidak.

"Hasilnya belum. Yang kami tahu intinya saat di cek, box vaksin itu berisikan 250 botol vaksin campak, 832 sachet vaksin hepatitis b recombinan, 1.200 botol pelarut vaksin campak kering 1200 botol dan 10 botol Vaksin TT, yang ditujukan ke RSPAD Gatot Subroto. Namun saat dikonfirmasi, mereka mengaku tak pernah mengorder jenis-jenis vaksin itu," kata Awi.

Awi menegaskan terkait pencantuman nama RSPAD, Direktur RSPAD langsung mengklarifikasi ke pihak kepolisian bahwa tidak pernah melakukan orderan terkait vaksin palsu tersebut.

"Akan hal itu, kami juga akan melakukan penyelidikan soal siapa kepemilikan vaksin tersebut dan sebenarnya ditujukan ke siapa," tandasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Heboh Miras Kemasan Sachet Beredar di Kalangan Anak Sekolah, Ini Faktanya
Heboh Miras Kemasan Sachet Beredar di Kalangan Anak Sekolah, Ini Faktanya

Apakah benar ada miras kemasan sachet yang menghebohkan publik?

Baca Selengkapnya
FOTO: BPOM Ungkap Hasil Uji Anggur Shine Muscat di Indonesia, Tak Ada Residu Pestisida dan Aman Dikonsumsi
FOTO: BPOM Ungkap Hasil Uji Anggur Shine Muscat di Indonesia, Tak Ada Residu Pestisida dan Aman Dikonsumsi

Pengambilan sampel anggur shine muscat meliputi beberapa wilayah, yakni Jabodetabek, Bandung, Bandar Lampung, Surabaya, Pontianak, Makassar, dan Medan.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Apa Benar Filter Rokok Mengandung Darah Babi? Cek Faktanya
Apa Benar Filter Rokok Mengandung Darah Babi? Cek Faktanya

Benarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Hasil Labfor Polri: Botol Mirip 'Bong' di Blok G Pasar Tanah Abang Bukan Alat Hisap Sabu
Hasil Labfor Polri: Botol Mirip 'Bong' di Blok G Pasar Tanah Abang Bukan Alat Hisap Sabu

Polisi memastikan botol plastik air mineral yang dibolongi sedotan bukan alat hisap narkotika sabu 'bong'.

Baca Selengkapnya
Viral Produk Wine Bersertifikat Halal, Ini Faktanya Hingga Pengakuan Kemenag
Viral Produk Wine Bersertifikat Halal, Ini Faktanya Hingga Pengakuan Kemenag

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama menegaskan tidak pernah menerbitkan sertifikat halal untuk produk wine.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya