Robot Popo karya 5 mahasiswa Unsyiah bisa deteksi korban gempa
Merdeka.com - Lima mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) berhasil menciptakan robot pendeteksi korban bencana gempa. Robot yang diberi nama Robot Pointer (RoPo) ini diciptakan hasil dari penelitian tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Kelima mahasiswa itu terdiri dari lima mahasiswa Teknik Elektro Unsyah. Mereka adalah Bima Sakti, Syadza Sausan, Achmi Yuliani, Intan Permatasari, dan Hendrik Leo. Pembuatan RoPo dibimbing oleh Mohammad Syaryadhi ST MSc.
"Pembuatan RoPo berawal dari keinginan untuk memudahkan penanganan masalah bencana gempa bumi yang sering melanda Indonesia," kata ketua tim pembuatan Ropo, Bima Sakti, Minggu (11/6) di Banda Aceh.
-
Robot apa yang digunakan dalam penelitian? Robot sosial humanoid buatan SoftBank Robotics, NAO yang memiliki suara mirip manusia namun seperti robot, digunakan sebagai informan robot.
-
Mengapa para peneliti mengembangkan robot ini? Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi. Mengutip South China Morning Post via NYPost, Jumat (4/7), melaporkan bahwa hal ini dapat mengarah pada 'pengembangan kecerdasan hibrida manusia-robot.'
-
Siapa yang menciptakan robot ini? Para peneliti di Universitas Tianjin di Tiongkok telah menciptakan robot yang dikendalikan oleh sel otak manusia.
-
Siapa yang mengoperasikan robot? Siswa MAN 2 Lebak Banten mengoperasikan teknologi Smart Farmer pada acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Apa yang diciptakan oleh tiga mahasiswa di Bogor? Tiga mahasiswa di Bogor, Jawa Barat, berhasil menciptakan inovasi lewat ampas kopi. Mereka ialah Dimas Aji, Dianto, dan Amar yang merasa tak ingin sisa kopi dari kafe yang dikelola terbuang sia-sia. Melalui kreativitas ketiganya, bahan bakar briket cetak yang terbuat dari ampas kopi itu tercipta.
-
Robot apa yang dipamerkan? Sebuah robot dipamerkan dalam acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Menurut Bima, pasca-bencana, evakuasi korban yang masih hidup harus segera dilakukan untuk mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan. Pembuatan RoPo ini dilakukan di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Fakultas Teknik Unsyiah. Alat ini akan memudahkan tim SAR dalam melacak keberadaan korban bencana.
"Tim SAR yang berperan sebagai pengevakuasi korban bencana tidak perlu meninjau langsung ke lokasi bencana, karena tim SAR dapat menerjunkan RoPo ke lokasi bencana," ujarnya.
Ia menjelaskan, nantinya RoPo akan mengirimkan informasi mengenai rute yang paling aman untuk dilalui tim SAR dan rincian lokasi korban. Hingga kini penggunaan RoPo masih dibatasi pada bencana alam gempa bumi. Hal ini disebabkan RoPo merupakan robot beroda yang belum mampu menjangkau lokasi bencana alam seperti banjir, longsor, dan lainnya.
"Namun setidaknya alat ini menjadi suatu terobosan baru dalam mitigasi bencana, karena mengingat Indonesia sendiri merupakan negara yang sangat sering mengalami bencana," jelasnya.
Kata Bima, RoPo akan terus dikembangkan agar penggunaannya tidak terbatas pada saat kejadian bencana gempa bumi. Sementara ini RoPo akan bermanfaat untuk meminimalisir terjadinya penambahan korban bencana, baik korban bencana gempa bumi maupun korban dari tim SAR yang sedang mengevakuasi korban. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alat itu telah digunakan oleh pemerintah Kecamatan Sukatani yang juga daerah rawan longsor
Baca SelengkapnyaPihak UGM belum bisa mengumumkan hasil deteksi peralatan ini ke publik karena alat ini masih butuh pengembangan
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Brawjaya menciptakan lampu pendeteksi dini gempa bumi. Lampu ini bisa meminimalkan jumlah korban jiwa.
Baca SelengkapnyaAlat itu terhubung dengan smartphone, sehingga keluarga dapat mengetahui aktivitas dan posisi penderita.
Baca SelengkapnyaTeknologi tersebut diyakini bisa memberikan pertolongan pertama psikologis untuk kondisi kesepian pada mahasiswa
Baca SelengkapnyaKetiganya berhasil mendeteksidua skenario ancaman siber selama proses demo simulasi.
Baca SelengkapnyaSiswa SMK di Kupang sukses membuat jemuran pintar. Seperti apa hasilnya?
Baca SelengkapnyaPengguna dapat mengatur batas suhu sesuai tingkat kenyamanan yang diinginkan.
Baca SelengkapnyaSiswa SMP Kharisma Bangsa menjadi perwakilan Indonesia yang mendapatkan Grand Award!
Baca SelengkapnyaTerobosan inovatif diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan kontribusi dalam industri pupuk secara global.
Baca SelengkapnyaAjang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024
Baca SelengkapnyaSimulasi mitigasi bencana gempa bumi oleh BPBD digelar sebagai upaya antisipasi serta meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan siswa dan guru menghadapi gempa.
Baca Selengkapnya