Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rusak 2 mata air milik desa, warga Masuru bakar 3 ekskavator

Rusak 2 mata air milik desa, warga Masuru bakar 3 ekskavator

Merdeka.com - Tiga unit alat berat jenis ekskavator milik perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, dibakar orang tak dikenal.

Humas perusahaan HTI, Rudi Hartono Uno, Senin, mengatakan, pihaknya sudah melaporkan insiden yang merugikan rekanannya diperkirakan mencapai Rp 5 miliar.

"Tim penyidik dari kepolisian dan kejaksaan serta aparat TNI sudah turun ke lokasi insiden, bahkan tiga alat berat yang diduga dibakar pelaku pembalakan liar (ilegal logging) sudah diberi garis polisi untuk kepentingan pengusutan lebih lanjut," ujar Rudi, seperti dikutip dari Antara, Senin (27/10).

Ia menjelaskan kronologis kejadian pembakaran yang terjadi tanggal 25 Oktober 2014, sekitar pukul 18.15 Wita di lahan grup HTI yaitu PT Gema Nusantara Jaya (GNJ), di petak 17 zona 28, dusun Niola, Desa Masuru, Kecamatan Kwandang.

Menurutnya, tiga unit eskavator milik rekanan HTI yaitu PT Permata Sani Mardani yang dipekerjakan PT GNJ sedang berada di lokasi setelah melakukan aktivitasnya, kemudian lokasi tersebut didatangi sekitar 20 orang warga sekitar pukul 11.00 Wita.

Dari pengakuan salah seorang karyawan PT GNJ, Nanang Olii (24), sempat melihat 20 orang warga Desa Masuru menuju lokasi tersebut, bahkan sempat meminta agar pihak perusahaan HTI tidak lagi bekerja atau beroperasi di lahan yang diklaim sebagai milik warga.

Sebab, kata salah satu perwakilan warga tersebut, jika di area lahan yang sedang digarap pihak HTI terdapat dua mata air dan lahan-lahan perkebunan milik warga.

"Kemudian, para warga meninggalkan lokasi yang diketahui kembali ke rumahnya masing-masing," ujar Rudi mengutip informasi rekan kerjanya tersebut.

Selang beberapa jam kemudian, yaitu pukul 18.30 Wita, pihak keamanan (security) perusahaan HTI yang ada di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, menginformasikan tentang adanya asap hitam tebal yang berasal dari petak 17 zona 28, yaitu Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Informasi tersebut langsung disampaikan ke pos Nurseri HTI di Dusun Ginta, Desa Bubode dan pihaknya bersama puluhan karyawan langsung ke lokasi untuk melihat kondisi di lapangan.

"Kami belum mengetahui persis siapa pelaku pembakaran ini, namun pihak kepolisian, bahkan Kapolda Gorontalo didampingi Kapolres Gorontalo telah meninjau lokasi dan melihat kondisi alat berat yang terbakar," kata Rudi.

Meski belum meminta pengamanan khusus dari kepolisian, namun Rudi berharap aktivitas perusahaan tersebut bisa kembali normal dengan jaminan keamanan dan ketertiban seperti yang dijanjikan pemerintah daerah setempat kepada pihaknya selaku investor.

Pasca insiden tersebut Rudi mengaku, karyawan HTI belum diizinkan melakukan aktivitas di sekitar lokasi kejadian, namun mereka tetap diberdayakan untuk kegiatan penanaman lainnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kebakaran Hutan dan Lahan di Sungai Rotan Muara Enim Meluas ke Permukiman Warga
Kebakaran Hutan dan Lahan di Sungai Rotan Muara Enim Meluas ke Permukiman Warga

Dari laporan karhutla hari ke-10 di Desa Suka Maju untuk sektor kiri api sudah dapat dikendalikan namun masih berasap.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Kekeringan di Jawa Tengah, Nenek Asal Pati Harus Jalan Kaki 2 Kilometer Pikul Puluhan Liter Air
Potret Miris Kekeringan di Jawa Tengah, Nenek Asal Pati Harus Jalan Kaki 2 Kilometer Pikul Puluhan Liter Air

Warga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.

Baca Selengkapnya
Polri Berjibaku Padamkan Karhutla: Pantang Pulang Sebelum Padam
Polri Berjibaku Padamkan Karhutla: Pantang Pulang Sebelum Padam

Pemadaman karhutla juga menggunakan alat berat dan helikopter

Baca Selengkapnya
Dampak Cuaca Ekstrem Dua Hektare Hutan di Cilacap Terbakar, Berawal dari Petani Bakar Rumput
Dampak Cuaca Ekstrem Dua Hektare Hutan di Cilacap Terbakar, Berawal dari Petani Bakar Rumput

Cuaca ekstrem wajib diwaspadai. Petani penggarap lahan tengah membakar rumput untuk membersijkan lahan garapan, ujungnya dua hektare lahan dilahap api.

Baca Selengkapnya
Bencana Kekeringan, Air Bersih di Bekasi Dibanderol Rp80.000 per Satu Toren
Bencana Kekeringan, Air Bersih di Bekasi Dibanderol Rp80.000 per Satu Toren

Pendistribusian air bersih ini, lanjut Twedi, dilakukan atas laporan warga Cibarusah yang kesulitan mendapatkan air bersih di saat musim kemarau.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Warga Trenggalek Terdampak Kemarau Panjang, Belasan Desa Krisis Air Bersih dan 32 Kali Kebakaran Hutan
Potret Miris Warga Trenggalek Terdampak Kemarau Panjang, Belasan Desa Krisis Air Bersih dan 32 Kali Kebakaran Hutan

Kemarau panjang menyebabkan warga puluhan desa di Trenggalek krisis air bersih. Tidak hanya itu, dalam hitungan bulan sudah terjadi 32 kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya
Gunung Telomoyo Terbakar, Dipicu Warga Bakar Rumput
Gunung Telomoyo Terbakar, Dipicu Warga Bakar Rumput

Berdasarkan video yang diterima, api tampak memerah seperti lava pijar yang mengalir dari puncak Gunung Telomoyo.

Baca Selengkapnya
Ratusan Ha Lahan di Sumsel Terbakar, Diduga Ada yang Dipicu Puntung Rokok Dibuang Sembarangan
Ratusan Ha Lahan di Sumsel Terbakar, Diduga Ada yang Dipicu Puntung Rokok Dibuang Sembarangan

Ratusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).

Baca Selengkapnya
Warga Tewas Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Sulawesi Selatan
Warga Tewas Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Sulawesi Selatan

824 Ha hutan dan lahan terbakar,  bahkan saat ini masih terjadi kebakaran di Kecamatan Uluere.

Baca Selengkapnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya

Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.

Baca Selengkapnya
Polda Sumut Sikat Habis Pembalak Mangrove, Pemilik Dapur Arang Lakukan Ini
Polda Sumut Sikat Habis Pembalak Mangrove, Pemilik Dapur Arang Lakukan Ini

Eksportir mangrove diduga memanfaatkan warga lokal untuk menebang pohon, mengolah jadi arang dan siap dijual ke luar negeri.

Baca Selengkapnya
Miris, Asap Kebakaran Lahan di Kampar Riau Kepung Gedung Sekolahan
Miris, Asap Kebakaran Lahan di Kampar Riau Kepung Gedung Sekolahan

Asap masuk ke sekolah karena lokasi titik api kebakaran lahan sangat dekat dengan SMP Negeri 8 Tambang.

Baca Selengkapnya