Saling Ejek di Media Sosial, Siswi SMP di Palembang Dikeroyok 3 Temannya
Merdeka.com - Saling ejek di media sosial berujung pengeroyokan terhadap siswi SMP berinisial NA (13) oleh tiga temannya. Mengetahui hal itu, nenek korban mendampinginya untuk melaporkan kasus ini ke polisi.
Kepada petugas, NA bercerita, pengeroyokan itu berawal saat dirinya dijemput terlapor MR (13) di rumahnya dan diajak ke Taman Purbakala Jalan Syahyakirti, Karang Anyar, Gandus, Palembang, Rabu (17/6) sore. Di lokasi sudah lebih dulu dua rekannya yang lain, AL (13) dan MI (13).
Pelapor tidak mengetahui niat ketiga temannya itu mengajaknya. Tiba-tiba, dia dikeroyok ketiga terlapor. Rambutnya dijambak, tubuh ditendang dan punggung dipukuli berkali-kali.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Saya dipukuli oleh mereka, saya tidak bisa melawan karena sendirian," kata pelapor NA saat melapor ke SPKT Polrestabes Palembang, Senin (22/6).
Dari pengakuan salah satu terlapor ketika itu, dia dituduh mengejek terlapor MR di media sosial. Pelapor mengelak, karena merasa tak melakukan tuduhan.
"Saya bilang tidak pernah mengejeknya, tapi mereka tidak percaya, saya kembali dikeroyok," ujarnya.
Usai pengeroyokan, pelapor diantar pulang oleh ketiga temannya. Hanya saja, dia diancam tidak menceritakan kejadian itu ke polisi. Beberapa hari kemudian, nenek pelapor mengetahui peristiwa itu tersebut dan memilih memperkarakan kasus ini.
"Saya diam saja karena takut ancaman mereka. Terus nenek saya dilihatin tetangga video pengeroyokan itu, nenek tidak terima," kata dia.
Kepala SPKT Polrestabes Palembang AKP Heri mengatakan, laporan telah diserahkan ke penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim. Beberapa saksi akan dimintai keterangan termasuk pemanggilan terlapor.
"Laporan ini masuk ke Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, penyidik tengah memprosesnya," kata Heri.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video pengeroyokan terhadap seorang siswi SMP di Sumatera Barat viral di media sosial. Tiga pelaku yang juga siswi SMP kini diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan tiga orang siswi SMP karena diduga melakukan perundungan atau bullying.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih melapor ke polisi setelah menilai pihak sekolah anggap sepele dengan permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengetahui pelaku perundungan siswi SMP itu berjumlah delapan orang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di dalam kelas saat jam istirahat
Baca SelengkapnyaKasus bullying itu terjadi pada Senin (20/5) lalu sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSiswi SMP di Bekasi jadi Korban Bullying teman-temannya.
Baca SelengkapnyaKendaraan pelaku sudah disita namun dua pelaku masih dalam pengejaran polisi.
Baca SelengkapnyaTiga pria memperkosa anak di bawah umur yang setelah menuduh korban dan pacarnya melakukan aksi perbuatan asusila di Demak.
Baca SelengkapnyaAntar korban dan terduga pelaku berasal dari sekolah berbeda. Namun keduanya adalah teman sepermainan di Bedahan.
Baca SelengkapnyaSejauh ini belum ada laporan resmi yang disampaikan korban maupun pihak sekolah.
Baca Selengkapnya