Satgas Anti Politik Uang tangkap pelaku dugaan money politics
Merdeka.com - Tim Satgas Anti politik uang dari relawan pasangan capres-cawapres Joko Widodo - Jusuf Kalla Banyumas Jawa Tengah, menangkap pelaku diduga menyebarkan politik uang di Kecamatan Rawalo, Selasa (8/7) malam.
Tim tersebut mendapat laporan adanya orang yang memberikan uang sebesar Rp 10 ribu kepada beberapa warga di Desa Tambaknegara Kecamatan Rawalo. Seorang warga yang menerima, Umedi mengaku mendapatkan uang dari seseorang sekitar pukul 17.00 WIB.
"Saya diberi uang Rp 10 ribu dari Joko. Dia bilang besok pilih Prabowo," ujarnya saat dimintai keterangan, Banyumas.
-
Di mana Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang memberikan amplop Rp1 Miliar? Namun, ia mengakui bahwa acara tersebut menghasilkan keuntungan karena dua konglomerat memberikan amplop sebesar Rp1 miliar. Para dermawan besar tersebut adalah Tahir dari Bank Mayapada dan Prajogo Pangestu.
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Gimana uang bisa mempengaruhi Pemilu? Ia menyebut bahwa calon legislatif (caleg) yang memiliki sumber daya finansial yang cukup seringkali tidak perlu melakukan kampanye secara aktif, karena ancaman uang sudah cukup kuat untuk mempengaruhi hasil pemilihan.
Kemudian, tim menuju ke rumah Joko dan membawa ke sekretariat PAC PDIP Kecamatan Rawalo. Joko mengaku, mendapat uang tersebut dari seseorang bernama Sirin.
"Saya diberi uang Rp 500 ribu untuk disebar ke lingkungan sekitar rumah. Saya bagikan Rp 10 ribu per orang dan bilang suruh pilih Prabowo," katanya.
Juru bicara Tim Sukses Joko Widodo - Jusuf Kalla wilayah Banyumas, Febrian Nugroho mengatakan saat ini menjadi waktu yang rawan dalam pemilu presiden kali ini. "Informasi uang yang turun ada di beberapa tempat malam ini. Money politics sudah kami ketahui sejak sore," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari kubu Prabowo di Banyumas.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaBawaslu menemukan dugaan politik uang atau serangan fajar yang dilakukan oleh salah seorang Caleg DPR RI di Jakbar.
Baca SelengkapnyaUang perahu ini akan banyak ditemukan menjelang pemilu.
Baca SelengkapnyaSyarifuddin mengaku tindakannya membagikan uang di masa kampanye ini bukan money politics
Baca SelengkapnyaTemuan tersebut diduga terjadi di Kelurahan Sukmajaya, Depok.
Baca SelengkapnyaIkhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaCalon Legislatif (Caleg) DPR RI Partai Demokrat Syarifuddin Dg Punna ditetapkan sebagai tersangka kasus politik uang.
Baca SelengkapnyaBahwa terduga mengaku rutin membagikan uang kepada masyarakat setempat terutama saat Jumat Legi.
Baca SelengkapnyaDalam video disebutkan kejadiannya terjadi di Desa Sukarami, Kabupaten Muba, Sumatera Selatan pada Kamis (10/10).
Baca SelengkapnyaCaleg DPR RI dari Partai Demokrat, Syarifuddin Dg Punna buka suara setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan politik uang.
Baca SelengkapnyaBerkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar
Baca SelengkapnyaAksi bagi-bagi uang wakil bupati Blora ramai jadi sorotan di media sosial.
Baca Selengkapnya