Satpol PP Samarinda Dipolisikan terkait Penganiayaan 8 Pemuda dan Perusakan Warung
Merdeka.com - Satpol PP Kota Samarinda dilaporkan ke polisi, menyusul kasus penganiayaan delapan pemuda dan perusakan warung kopi di arena biliar Jalan KH Wahid Hasyim, Jumat (9/8). Polisi tengah memproses laporan itu.
Laporan dugaan kasus penganiayaan dan perusakan itu terjadi Sabtu (10/8). Kepolisian menerbitkan Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) bernomor : STTLP/445/VIII/2019/KALTIM/RESTA SMD tertanggal 10 Agustus 2019.
Pelapor bernama Silvester Hengki Sanan (26). Selain menjadi korban dugaan penganiayaan hingga terluka, Hengki juga pemilik warung kopi.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Apa yang dilakukan petugas Satpol PP? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Penganiayaan yang viral itu dikabarkan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
"Benar, saya buat laporan ke polisi hari Sabtu," kata Hengki kepada merdeka.com, Senin (12/8).
Hengki menerangkan, peristiwa itu di luar dugaan. Awalnya puluhan petugas Satpol PP datang merazia identitas pengunjung arena biliar. Belakangan pemuda yang nongkrong di warung kopi sekitar biliar juga disasar pemeriksaan KTP.
Ada dua kali adu mulut petugas bersama delapan pemuda yang sedang nongkrong dan diskusi di warung kopi itu, gara-gara soal e-KTP yang dinilai petugas Satpol PP tidak berlaku lagi. "Padahal KTP elektronik berlaku seumur hidup," sebut Hengki.
Begitu petugas Satpol PP hendak pulang, terdengar teriakan dari salah seorang diantara petugas. "Saya dengar teriakan mau saya hajar kah kalian? Sempat mereka (petugas Satpol PP) akan pulang, ada teriakan pukul saja. Saya minta ke salah seorang petugas, tarik mundur saja petugas Satpol PP. Begitu saya duduk, kami diserang, dikeroyok, membabi buta. Meja dan warung saya, juga dirusak. Semua sudah saya dokumentasikan," ungkap Hengki.
Hengki bersama dua pemuda pengujung warung kopi dibawa ke Satpol PP. Diduga ketiganya kembali dianiaya meski akhirnya ketiganya diperbolehkan pulang. "Ada permintaan damai. Tapi saya tetap teruskan ke proses hukum," terang Hengki.
Dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono memastikan akan memproses laporan yang dilengkapi dengan bukti visum. "Kami sudah layangkan surat pemanggilan korban, untuk keterangan tambahan. Iya, kami juga akan panggil terlapor (Satpol PP)," demikian Sudarsono. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu tak Satpol PP menyurutkan mereka. Justru semakin menggencarkan penertiban.
Baca SelengkapnyaLima prajurit TNI dari Batalyon 756/Wimane Sili, yang diduga melakukan penyerangan ke Mapolres Jayawijaya, Papua Pegunungan harus berhadapan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan berujung penusukan tersebut diketahui terjadi saat kedua santri berinisial SF, 19, warga Rembang
Baca SelengkapnyaRencana tawuran di depan Puswil Aceh, para pelaku malah serang warung kopi
Baca SelengkapnyaKepolisian menyebut jumlah tersangka bisa bertambah.
Baca SelengkapnyaKedua anggota TNI bernama Praka JG dan Pratu VS itu ditangkap pada Senin (27/11) malam oleh tim intel Kodam IX/Udayana
Baca SelengkapnyaKeduanya bersama sejumlah orang mengaku preman menyerang kantor Satpol PP Denpasar.
Baca SelengkapnyaAniaya Anggota TNI di Lapangan Futsal, 6 Tersangka Ditahan
Baca Selengkapnyamotif kelima pelaku melakukan pengeroyokan di depan rumah Komisioner KPU Sulsel karena ketersinggungan.
Baca SelengkapnyaPenyerangan diduga lantaran keributan personel Batalyon 757/WMS dengan warga di Lapangan Futsal Pilamo.
Baca SelengkapnyaEmpat orang telah diamankan. Polisi juga meminta pelaku lainnya untuk segera menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca Selengkapnya