Sebelum Maulana Meninggal: Ditangkap dan Ditumpuk di Dalam Truk Polisi
Merdeka.com - Rasa sakit di kepala dan badan bocah berinisial A belum juga hilang sampai sekarang. Sakit itu akibat tindak kekerasan yang dialaminya usai tertangkap aparat karena ikut dalam kerumunan massa demo berujung rusuh di Jakarta pada Rabu (25/9).
Dia dan rekannya, Maulana Suryadi alias Yadi ditangkap aparat keamanan saat melihat aksi unjuk rasa di Depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat. Belakangan diketahui, Maulana meninggal. Penyebab kematiannya pun menimbulkan tanda tanya besar.
Kepada merdeka.com, A berbagi cerita mengenai kejadian mencekam malam ini. Saat itu dia diajak Maulana ke kawasan Slipi, Jakarta Barat. Dia sempat menolak. Tapi Maulana berhasil meyakinkan A untuk ikut menonton aksi unjuk rasa. Akhirnya mereka berdua pergi menggunakan sepeda motor. Menuju pusat kerusuhan.
-
Bagaimana polisi mengancam pemobil tersebut? Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
-
Apa yang diminta oleh polisi kepada pemobil tersebut? Dalam video yang direkam dari arah kursi penumpang belakang itu, nampak dan terdengar pak polisi meminta Rp150 ribu kepada pemobil.
-
Bagaimana reaksi pengendara mobil saat diprotes? Pengemudi mobil itu justru membuka kaca sambil mengeluarkan pistolnya.
-
Apa yang terjadi pada mobil tersebut? Kronologi Kapolsek menjelaskan, mulanya mobil yang diserang sedang melintas. Tiba-tiba diberi tahu ada percikan api dari kolong mobil. Namun untuk penyebab kebakaran masih didalami.
-
Kenapa gerombolan motor itu masuk? Mereka saya usir, tetapi tidak mau pergi. Setelah pemilik kontrakan datang, orang tidak dikenal itu pun baru mau pergi,“ kata Nining.
-
Bagaimana gerombolan motor itu masuk? Para pelaku merangsek masuk dengan menggunakan lima sepeda motor.
"Saya sama almarhum itu lagi di motor, di atas flyover (Slipi) lihat orang demo," katanya saat ditemui di Jakarta, Jumat (4/10).
Sebuah motor trail menghampiri mereka. Dikendarai pria berbaju serba hitam. Dia menduga itu adalah anggota kepolisian. Keduanya pasrah karena sudah tak bisa melarikan diri.
"Orang-orang lari ke bawah, ternyata di bawah juga sudah di kepung sama Brimob, di situ ditangkap, dimasukin ke mobil, motor juga dibawa ke Polres Jakarta Barat. Motor saya sekarang juga masih di sana," ujarnya.
A dan Yadi dimasukan ke dalam mobil Polisi. Nada bicara bocah tersebut tiba-tiba turun saat menceritakan kondisi di dalam mobil tersebut. Sangat tak manusiawi. Massa yang ditangkap dan dimasukkan dalam mobil, disuruh tiarap dan ditumpuk.
"Waktu dimasukkan ke mobil itu dipukul pakai tangan kosong sekali di perut. Waktu dibawa ke dalam mobil disuruh tiarap, ditumpuk di dalam itu. Almarhum itu di bawah saya, dia sudah tidak bergerak, pingsan dan saya juga lama-lama pingsan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Maulana Suryadi alias Yadi, pemuda 23 tahun ini meregang nyawa di tengah demonstrasi berujung rusuh di Gedung DPR, Rabu (25/9). Menurut keterangan kepolisian yang diterima sang ibu, Maspupah, Maulana meninggal dunia karena sesak napas yang mengakibatkan asmanya kambuh.
Namun, kerabatnya menemukan kejanggalan, lantaran tubuh Maulana penuh luka lebam serta adanya pendarahan dari bagian hidung dan telinga yang terus terjadi, bahkan hingga merembes ke kain kafan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono membantah Maulana dianiaya polisi. Dia meyakini, tubuh Maulana bersih tidak ada luka-luka.
"Ibu kandung almarhum, Maspupah, datang ke rumah sakit polri melihat jenazah anaknya untuk dibawa pulang. Ia lihat sendiri tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah anaknya," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (4/10).
Ia berdalih polisi sudah menawarkan keluarga Maulana untuk melakukan autopsi. Namun ditolak.
"Ibu kandungnya tidak mau (Maulana) diautopsi, karena memang anaknya punya riwayat sesak napas. Ada pernyataan ditandatangani di atas materai Rp6.000," dalih Argo.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka TM (67), yang ditangkap karena mencabuli dua bocah dengan modus sebagai syarat masuk anggota kuda lumping meninggal di tahanan.
Baca SelengkapnyaDi bawah pengaruh minuman beralkohol, ia menghadang pengendara mobil. Aksinya pun membuatnya dibekuk polisi.
Baca SelengkapnyaPemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaAtas laporan tersebut pihaknya pun melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya/Jayakarta mengungkap motif pelaku terlibat dalam kasus dugaan penculikan, penyiksaan hingga tewas terhadap IM karena ekonomi.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan tahanan di Sidrap itu melibatkan dua orang polisi yakni Brigpol AA dan AKBP S
Baca SelengkapnyaSempat terjadi keributan saat komplotan Praka RM menculik korban
Baca SelengkapnyaMM melakukan pemukulan terhadap anak AKBP S. Akibat pemukulan tersebut, MM harus mendekam di tahanan Polsek Maritengngae.
Baca SelengkapnyaSopir angkutan umum di Kota Tasikmalaya berinisial YS (48) meninggal dunia usai dianiaya DP (34) dan YR (29)
Baca SelengkapnyaDetik-detik meninggalnya pemuda Aceh Imam Masykur di tangan Praka RM dan dua anggota TNI lainnya terungkap.
Baca Selengkapnya