Sebelum tewas dianiaya senior, Brigdatar M. Adam sempat pingsan
Merdeka.com - Sebelum meninggal, Brigdatar Mohammad Adam, warga Jalan Penghulu, Gang Murtado 21 RT 1 RW 1, Kebayoran Lama, Jakarta, taruna angkatan 2 Akademi Kepolisian (Akpol) yang meninggal dunia akibat penganiayaan seniornya saat dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Akpol dalam kondisi pingsan.
Kemudian, dalam kondisi pingsan taruna Mohammad Adam yang diduga dianiaya 12 seniornya ini dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Akpol dan menjalani perawatan.
"Kondisi dari laporan Kasatar (Kepala Satuan Taruna) kondisinya pingsan," tegas Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono saat jumpa pers di Mapolda Jateng, Kamis (18/5).
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Kapan anggota TNI AD ditemukan tewas? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Di mana anggota TNI AD ditemukan tewas? Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Namun, akibat luka dalam yang dialami korban taruna Mohammad Adam yang merupakan taruna pengiriman Polda Maluku ini nyawanya tidak tertolong dan menghembuskan nafas terakhirnya sekira pukul 02.45 Wib.
"Di rumah sakit (meninggal) sekira jam 2 (dini hari). Yang membawa piket salah satu Kasatar (berpangkat) AKP pembina," beber Condro.
Condro menambahkan insiden pemukulan taruna senior tingkat 2 dan 3 kepada taruna Mohammad Adam ini terjadi Rabu (18/5) malam sekira pukul 22.40 Wib.
Saat itu tidak ada kegiatan resmi di Gudang Barak Flat (titik kumpul) A Atas Akpol, tempat korban taruna Mohammad Adam dianiaya oleh seniornya. Namun, diduga hanya dilakukan kegiatan kor daerah atas inisiatif taruna senior usai kegiatan apel malam sekira pukul 20.00 Wib.
"Tidak ada kegiatan lapangan seperti biasa. Korban dilaporkan meninggal ke kita pagi masih di rumah sakit. Di rumah sakit Akpol Kegiatanya seperti biasa apel malam. Ini masih kita lakukan pendalaman apakah ada kegiatan di luar itu," ungkapnya.
Sampai saat ini, Condro mengaku belum bisa menjelaskan secara detail bagaimana kronologi kejadian aksi penganiayaan yang dilakukan taruna senior kepada taruna junior Mohammad Adam ini.
"Kronologis masih belum saat ini. Besok. Besok saya sampaikan," pungkas Condro.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prajurit TNI yang menjadi tersangka penganiayaan yang menewaskan junior di Batalyon Zeni Tempur 4/Tanpa Kawandya bertambah menjadi enam orang.
Baca SelengkapnyaDua orang yang diduga pelaku penganiayaan Prada MZR, Pratu W dan Pratu D sudah diamankan.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga lainnya mengalami luka-luka malam itu. Ada yang di bagian mata diduga terkena tusukan karena anggota TNI itu membawa sajam dan kayu.
Baca SelengkapnyaKeenam pelaku terancam hukuman penjara diatas lima tahun serta sanksi pemecatan dari TNI
Baca SelengkapnyaSantri itu tengah berada di Perpustakaan saat dianiaya seniornya.
Baca SelengkapnyaPelaku menyerahkan diri ke kantor polisi karena merasa bersalah membunuh sahabatnya.
Baca SelengkapnyaMembanting korban ke lantai hingga tak sadarkan diri
Baca SelengkapnyaTersangka sempat panik saat korban tergeletak pingsan usai dianiaya di kamar mandi.
Baca SelengkapnyaTNI mengungkapkan hasil autopsi Imam Masykur korban penganiayaan anggota Paspampres Praka Riswandi Manik dan dua prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaKorban digendong beberapa pria berpakaian seragam taruna.
Baca SelengkapnyaTernyata terdapat fakta baru usai dilakukan visum, dokter menemukan luka lubang di dada kiri korban.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum keluarga korban, Tumbur Aritonang membenarkan kabar bahwa P pernah menceritakan penganiayaan dialaminya kepada sang pacar.
Baca Selengkapnya