Siswa SMA Taruna Nusantara diduga di-bully teman sekelas
Merdeka.com - Aksi bully kembali terjadi di sekolah unggulan SMA Taruna Nusantara, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. MIH (15), siswa SMA Taruna Nusantara kelas X menjadi korban bully beberapa murid sekelas. Keluarga korban yang tak terima lantas melaporkan kasus ini ke Polres Magelang.
"Kasus yang ada di SMA TN yang dilaporkan oleh orang tua dari anak korban dengan inisial MIH oleh orang tua korban pada tanggal 2 September 2017. Oleh ibu korban dengan inisial EC kemudian pihak Polres Magelang di terbitkan LP (Laporan)," kata Wakapolres Magelang Kompol Heru Budhiarto kepada wartawan di Mapolres Magelang, Senin (4/9).
Heru mengaku selama beberapa hari melakukan proses penyelidikan mengalami kendala. Pasalnya, selain status para pelaku sebagai siswa, juga merupakan anak-anak di bawah umur. Sehingga dalam proses pemanggilan sampai pemeriksaan diperlukan pendampingan dan izin dari sekolah berasrama tersebut.
-
Dimana aksi bullying itu terjadi? Sebuah video aksi perundungan terhadap seorang remaja berinisial R (18) oleh tiga pemuda di Pasar Borong Rappoa, Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan viral.
-
Dimana bullying itu terjadi? Kasie Humas Polres Tangsel, Iptu Wendi Afrianto menuturkan proses penyidikan polisi terkait laporan perundungan di warung depan Binus School Serpong, masih terus berlanjut.
-
Siapa yang menjadi korban bullying? Korban dan pelakunya sendiri berada pada satu lingkungan yang sama.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Kenapa anak-anak jadi korban bullying di sekolah baru? Memulai sekolah baru bisa menjadi pengalaman yang menantang bagi anak-anak. Selain harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, mereka juga harus menghadapi kemungkinan menjadi korban bullying. Hal ini rentan dihadapi ketika mereka memasuki situasi baru yang tidak familiar sebelumnya.
-
Siapa yang menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang terlibat dalam tindakan bullying biasanya cenderung menjauh dari teman-teman yang positif dan lebih memilih untuk bergaul dengan individu yang memiliki perilaku serupa.
Belum diketahui detail kronologis kasus ini, termasuk bentuk bully yang diderita korban. "Masih dalam penyelidikan. Kalau boleh dikata semacam hal bully yah. Kita masih dalam proses penyelidikan," tuturnya.
Sampai saat ini, Heru mengaku penyidik Polres Magelang masih menunggu hasil visum yang merupakan syarat kelengkapan dalam proses penyelidikan maupun penyidikan.
"Kita masih nunggu hasil visum yang sampai saat ini masih belum ada jawaban terkait hasil visum itu. Jadi kita belum bisa memberikan keterangan," terangnya.
Jika terbukti, pelaku bully bisa dijerat pasal Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 junto Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman pidananya penjara tiga tahun enam bulan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pelajar SMAN 7 Banjarmasin berinisial A (15) nekat menusuk teman sekolahnya berinisial M (15).
Baca SelengkapnyaEmosi pelaku memuncak saat korban memfoto dan mengolok-oloknya saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaKasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tiga orang siswa yang melakukan tindak perundungan atau bullying sudah diperiksa.
Baca SelengkapnyaDalam perkara ini, keluarga korban tidak melaporkan pelaku karena sudah berdamai.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif pelaku siswa SMP 2 Cimanggu di Cilacap melakukan penganiayaan FF karena mengaku gabung dengan siswa geng lainnya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di dalam kelas saat jam istirahat
Baca SelengkapnyaKorban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa
Baca SelengkapnyaKasus perundungan kembali terjadi dan viral di media sosial. Kali ini korbannya siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaWarga yang kumpul di depan rumah menyorakinya dengan kata-kata kasar.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kepolisian sudah berkoordinasi ke Bapas, Dinas Sosial, juga Perlindungan Perempuan dan Anak dan ke psikolog untuk tahu latar belakang pelaku.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca Selengkapnya