Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sopir Perahu Tenggelam di Kedung Ombo Masih Anak-Anak

Sopir Perahu Tenggelam di Kedung Ombo Masih Anak-Anak Ilustrasi garis polisi. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Kecelakaan perahu wisata yang menewaskan lebih dari 6 orang di waduk Kedung Ombo Boyolali menyisakan cerita miris. Sejumlah fakta terkuak usai kejadian perahu tenggelam, Sabtu (15/siang). Selain over kapasitas ada beberapa fakta lain yang patut dijadikan pelajaran.

Meskipun kita tak bisa menolak takdir, namun upaya antisipasi patut dilakukan agar kejadian serupa tak terulang dimasa mendatang. Berikut fakta-fakta yang ditemukan usai kecelakaan yang merenggut 9 korban (2 belum ditemukan).

Sopir perahu masih di bawah umur

Orang lain juga bertanya?

Perahu wisata air di Waduk Kedung Ombo memang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal, sekitar lokasi. Yakni bagi masyarakat Sragen, Boyolali, maupun Kabupaten Grobogan. Salah satunya adalah makan di warung apung yang terdapat diantara karamba para petani ikan.

Untuk mencapai warung tersebut para wisatawan harus menyeberang dengan perahu kecil yang sebenarnya hanya mampu menampung sekitar 14 orang. Faktor keamanan mestinya menjadi prioritas, diantaranya adalah sopir atau pengemudi perahu yang berpengalaman.

Namun kenyataannya sungguh diluar dugaan kita. Sopir perahu masih seorang bocah laki-laki yang berusia 13 tahun. Pagi ini 'Kapten Kapal' tersebut ikut disibukkan untuk memandu pencarian korban yang belum ditemukan. Bocah yang masih ingusan tersebut harus berkoordinasi dengan tim SAR, meski dengan berbagai keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang dewasa.

"Pagi ini kita koordinasi dengan 'kapten kapal' sebelum melakukan pencarian. Infonya usia masih 13 tahun," ujar Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya, Minggu (16/5).

Meskipun kita tak bisa menolak takdir, namun upaya antisipasi patut dilakukan agar kejadian serupa tak terulang dimasa mendatang. Berikut fakta-fakta yang ditemukan usai kecelakaan yang merenggut 9 korban (2 belum ditemukan).

Selain kelebihan muatan, salah satu penyebab terbalik dan tenggelamnya perahu di waduk Kedung Ombo Dukuh Bulu Desa Wonorejo Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali salah satunya diduga karena para penumpang yang didominasi perempuan, karena swafoto.

Usai perahu hendak merapat di warung apung, para penumpang bergerombol di ujung perahu untuk berswafoto alias selfie. Kondisi itulah yang menyebabkan beban penumpang tidak imbang, hingga perahu terbalik dan tenggelam.

Koordinator Basarnas posko SAR Surakarta, Arif Sugiarto pun membenarkan jika saat itu perahu terbalik karena kelebihan muatan. Selain itu, adanya penumpang yang nekat ramai-ramai ingin melakukan selfie pada bagian depan perahu, membuat perahu hilang keseimbangan dan terguling.

"Kami sudah melakukan penyelidikan bersama kepolisian. Ada dua faktor penyebab kapal wisata terguling," katanya.

Kedua faktor tersebut adalah kondisi kapal yang over kapasitas, dari seharusnya memuat maksimal 14 orang. Namun, yang naik kapal justru 20 orang termasuk pengemudi kapalnya.

"Dengan kondisi kapal seperti itu harusnya batas maksimal kapasitas penumpang kapal dipatuhi," katanya.

Penyebab lainnya, kata dia, adanya penumpang yang nekat ramai-ramai melakukan selfie pada bagian ujung kapal. Alhasil, kapal oleng dan terbalik.

"Penumpang kurang memperhatikan aturan saat berada di tengah air. Seharusnya tidak melakukan selfie karena membuat kapal tidak imbang dan terguling," katanya lagi.

Perahu kelebihan muatan

Seperti disebutkan sebelumnya, kondisi perahu yang over kapasitas menjadi salah satu penyebab kecelakaan maut tersebut. Perahu yang hanya berukuran kecil dan seharusnya memuat maksimal 14 orang, namun justru 20 orang termasuk pengemudi yang ada diatas perahu.

Selain over kapasitas, ternyata perahu tersebut juga tidak dilengkapi dengan alat keselamatan. Seperti pelampung ataupun ban dalam sebagai pertolongan darurat. Hal tersebut tentu sangat disayangkan dan patut menjadi pertimbangan stakeholder dan pelaku wisata untuk lebih baik dalam mengelola destinasi wisata.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tugboat Tabrak Perahu di Sungai Musi, Remaja 13 Tahun Meninggal Dunia
Tugboat Tabrak Perahu di Sungai Musi, Remaja 13 Tahun Meninggal Dunia

Korban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.

Baca Selengkapnya
Cerita Heroik Penumpang Kapal Tenggelam di Buton, Selamatkan Diri dengan Renang Sejauh 100 Meter
Cerita Heroik Penumpang Kapal Tenggelam di Buton, Selamatkan Diri dengan Renang Sejauh 100 Meter

Daya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.

Baca Selengkapnya
2 Jenazah Korban Kecelakaan Maut Tol Jakarta Cikampek KM 58 Teridentifikasi, dari Ciamis dan Bogor
2 Jenazah Korban Kecelakaan Maut Tol Jakarta Cikampek KM 58 Teridentifikasi, dari Ciamis dan Bogor

Sigit mengatakan saat ini proses identifikasi terhadap para jenazah masih dilakukan oleh pihak rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Kapal Nelayan Asal Rembang Bermuatan 16 ABK Tenggelam di Karimunjawa, Begini Kesaksian Korban Selamat
Kapal Nelayan Asal Rembang Bermuatan 16 ABK Tenggelam di Karimunjawa, Begini Kesaksian Korban Selamat

Seorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan

Baca Selengkapnya
Usut Penyebab Kecelakaan Maut di Km 58, Polisi Cek CCTV Tol Japek
Usut Penyebab Kecelakaan Maut di Km 58, Polisi Cek CCTV Tol Japek

Usia kejadian tersebut juga kepolisian telah melakukan olah TKP awal untuk mengetahui penyebab sementara insiden tersebut.

Baca Selengkapnya
Mengerikannya Banjir Bandang OKU: Sapu Mobil Travel dan Penumpangnya, Hancurkan Dump Truk
Mengerikannya Banjir Bandang OKU: Sapu Mobil Travel dan Penumpangnya, Hancurkan Dump Truk

Jasad korban ditemukan 14 Km jauhnya dari pertama kali hanyut

Baca Selengkapnya
Harus Waspada, Ini Bahaya Fenomena
Harus Waspada, Ini Bahaya Fenomena "Arus Balik" di Pantai Sepanjang Gunungkidul

Adanya arus balik bisa membahayakan wisatawan yang bermain di pinggir pantai.

Baca Selengkapnya
Main Bola di Pantai Bosowa Makassar saat Momen 17 Agustus, 5 Siswa SD Terseret Ombak
Main Bola di Pantai Bosowa Makassar saat Momen 17 Agustus, 5 Siswa SD Terseret Ombak

Lima siswa sekolah dasar (SD) terseret ombak saat bermain bola di Pantai Bosowa Metro Tanjung Bunga Makassar pada libur Hari Kemerdekaan , Kamis (17/8) sore.

Baca Selengkapnya
Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Pengamat Minta Pengusaha Bus Diperkarakan
Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Pengamat Minta Pengusaha Bus Diperkarakan

Menurut Djoko, pengawasan terhadap bus pariwisata masih perlu diperketat dan harus ada sanksi bagi perusahaan bus yang lalai terhadap tertib administrasi.

Baca Selengkapnya
Polri Libatkan KNKT Usut Penyebab Kecelakaan KM 58 yang Menewaskan 12 Orang
Polri Libatkan KNKT Usut Penyebab Kecelakaan KM 58 yang Menewaskan 12 Orang

Listyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Korban Kecelakaan di Banyumas, Bocah 8 Tahun Selamat Kini Sebatang Kara, Kehilangan Orang Tua dan Kakak
Kisah Pilu Korban Kecelakaan di Banyumas, Bocah 8 Tahun Selamat Kini Sebatang Kara, Kehilangan Orang Tua dan Kakak

Kecelakaan terjadi di Banyumas pada Mingau (21/1) lalu. Kecelakaan ini menewaskan 3 orang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Minim Pengetahuan akan Bahaya Membuat Anak-Anak Ini Nekat Berenang Tanpa Pengawasan Orang Tua di Area Tanggul Laut Raksasa Muara Baru
FOTO: Minim Pengetahuan akan Bahaya Membuat Anak-Anak Ini Nekat Berenang Tanpa Pengawasan Orang Tua di Area Tanggul Laut Raksasa Muara Baru

Sejumlah anak masih nekat berenang di area tanggul raksasa di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta.

Baca Selengkapnya