Tak ada maaf dari RS saat bayi Naila meninggal di antrean No 115
Merdeka.com - Bayi Naila mengembuskan napas terakhir di ruang tunggu Rumah Sakit Umum (RSU) Lasinrang, Pinrang, Sulawesi Selatan. Rumah sakit lelet menolong bayi berusia dua bulan sepuluh hari, padahal sakit sesak napas yang dideritanya sudah sangat memprihatinkan.
Saat keduanya orang tuanya Mustari dan Nursia, membawa ke rumah sakit pada Rabu (30/10) lalu, petugas loket malah meminta untuk mengambil nomor antrean. Padahal Mustari sudah meminta tolong agar anaknya didahulukan karena kondisinya terus menurun sejak dirujuk dari Puskesmas Lampa, yang letaknya tak jauh dari perkampungan mereka di Desa Kaliang, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Tapi bayi Naila tetap ditolak dan diminta mengantre.
Antrean pasien pada hari itu sangat banyak. Dia mendapatkan urutan 115, sementara pasien yang sudah dipanggil nomor 95.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Kapan bayi-bayi itu meninggal? Hampir setengah dari bayi yang ditemukan meninggal selama masa perinatal, khususnya antara minggu ke-27 kehamilan dan pekan pertama kelahiran.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Bagaimana cara anak itu meninggal? Antropologi fisik di lokasi menyatakan bocah itu berusia 10 tahun saat meninggal dengan gigi terkikis dan tanda-tanda infeksi didalam mulutnya.
Melihat kondisi Naila terus memburuk, Mustari lantas kembali mendatangi loket dan meminta tolong anaknya diperiksa. Bukannya diberi kesempatan, petugas malah meminta sejumlah surat untuk kelengkapan administrasi bahwa mereka berasal dari keluarga tak mampu. Petugas menanyakan kartu keluarga, dan kelengkapan berkas lainnya.
Sayang Mustari memang tak membawa apa yang diminta petugas. Dia berjanji melengkapi syarat asalkan pihak rumah sakit lebih segera menolong anaknya. Sayang, tawar menawarnya tak berlaku.
Lamanya proses negosiasi tapi pertolongan tak kunjung diberikan hingga akhirnya Naila yang ada di pangkuan Nursia, mengembuskan napas terakhir.
"Sekitar dua jam habis waktu ngurus surat-surat, sekitar pukul 10 lewat, Naila meninggal. Saat itu baru ada suster menolong, ya mau apa lagi," cerita Mustari kepada merdeka.com, Jumat (1/11).
Sebenarnya hati Mustari kala itu bercampur kesal dan marah. Tapi dia berusaha tegar.
"Ya kan mau apa lagi, dia sudah meninggal," ucap ayah dari empat anak ini lirih.
Lalu bagaimana sikap rumah sakit setelah tahu Naila sudah tak bernyawa? "Nggak ada minta maaf, ya mau gimana lagi," ujarnya.
Yang membuatnya semakin kesal, saat akan meminta ambulans untuk mengantarkan dirinya dan jasad Naila ke rumah, lagi-lagi harus melalui proses panjang walaupun akhirnya memang diberikan.
Dia belum berpikir mengambil langkah apapun terkait kasus ini. Untuk jenazah Naila sendiri sudah dimakamkan Kamis kemarin (31/10).
"Yang penting dia sudah beristirahat dengan tenang," jelas Mustari.
Selamat jalan adik kecil Naila. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Curhatan ibu bayi viral diduga jadi korban kelalaian pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaIbu bayi yang meninggal diduga akibat pelayanan buruk klinik bersalin di Tasikmalaya angkat bicara mengenai apa yang sudah dialaminya.
Baca SelengkapnyaPerkembangan kasus bayi Nala yang diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaDokter Palestina: Tentara Israel Abaikan Bayi di Rumah Sakit Sampai Meninggal dan Membusuk
Baca SelengkapnyaTengah viral, bayi prematur ini meninggal usai dibuat konten 'baby born' oleh klinik.
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaPolisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPasien tidak dibersihkan dan penanganan terhadap bayi prematur itu juga tidak maksimal.
Baca SelengkapnyaSejumlah rumah sakit menjadi target serangan pasukan penjajah Israel selama agresinya di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaNadya Shavira berziarah ke makam putrinya yang meninggal dunia setelah lahir secara prematur.
Baca SelengkapnyaDikatakan bahwa foto dan video dikirimkan pihak klinik pada Kamis (16/11) atau setelah bayi sudah meningga dunia
Baca SelengkapnyaDinkes mengatakan proses pengambilan foto harus dilakukan dengan izin dari pihak keluarga.
Baca Selengkapnya