Tak Dibelikan Mi Instan, Remaja di Musi Banyuasin Bunuh Kakak Kandung
Merdeka.com - Seorang remaja di Musi Banyuasin, AL (15) tega membunuh kakak kandungnya sendiri, RV (27). Pembunuhan ini dilatarbelakangi masalah sepele yakni gara-gara mi instan.
Peristiwa itu terjadi di kediaman mereka di perumahan sebuah perusahaan di Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (7/4) pukul 18.00 WIB. Ketika itu korban baru saja pulang dari warung membeli mi instan.
Namun, pelaku marah karena kakaknya membeli mi instan hanya sebungkus. RV kemudian memasak mi yang dibelinya.
-
Kenapa remaja itu bunuh diri? 'Aku jg ingin bahagia dan memiliki kehidupan normal'. 'DUNIA INI INDAH, TAPI TIDAK DENGAN DUNIAKU'. 'Im gagal'.
-
Bagaimana remaja itu bunuh diri? Diduga remaja tersebut bunuh diri dengan cara loncat dari ketinggian.
-
Apa yang menyebabkan bunuh diri pada remaja? Dalam seminar tersebut, dijelaskan bahwa penyebab bunuh diri pada remaja sangat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Direktur Kesehatan Jiwa, Imran Pambudi, menyebutkan bahwa faktor biologis, genetik, psikologis, budaya, hingga lingkungan memainkan peran besar dalam munculnya pikiran atau keinginan bunuh diri.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi? Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Kamis, mengatakan bahwa pelaku utama IS pada saat malam pertama sempat mengikuti Yasinan di rumah korban.
Ketika RV sedang mengiris bawang dan sayur, AL menyerangnya. Pelaku menonjok pipinya dan mencekik lehernya.
Emosi pelaku semakin tak terbendung. Dia mengambil sebilah pisau. Perut kakaknya ditikam. RV terkapar dan tak sadarkan diri.
Korban sempat dibawa ke klinik perusahaan, namun nyawanya tak tertolong. Dia tewas di tangan adik kandungnya.
Dini hari, pelaku diamankan tanpa perlawanan di rumahnya. Dia mengakui perbuatannya dan menyesal.
"Korban adalah kakak kandung tersangka sendiri. Korban terkena tusukan di perut oleh pisau cap garpu oleh adiknya," ungkap Kasi Humas Polres Musi Banyuasin AKP Susianto, Senin (10/4).
Dia mengatakan, pembunuhan dilatarbelakangi amarah tersangka karena korban hanya membeli sebungkus mi instan. Tersangka spontan menyerang korban yang dalam keadaan tak siap karena sedang memasak. "Korban ditonjok, dicekik, dan perutnya ditikam," ujarnya.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan orang meninggal. Barang bukti disita sebilah pisau yang digunakan dalam pembunuhan.
"Ancamannya 15 tahun penjara, tetapi dikurangi setengah hukuman dari orang dewasa karena tersangka masih anak di bawah umur," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaSebelum membunuh sang ibu, pelaku dimarahi ayahnya dengan kata-kata yang memicu emosi.
Baca SelengkapnyaPembunuhan terhadap S terjadi saat korban terlelap tidur, Rabu (19/6).
Baca SelengkapnyaPelaku MS tak terima anaknya ditusuk korban gara-gara membawa cucu bertandang ke rumah korban.
Baca SelengkapnyaPelaku memasukkan sianida ke dalam kopi yang diminum bocah remaja itu
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaRAS (16) menembakkan senapan angin PCP jenis Dejeluk hingga akhirnya terkapar dan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSaat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan guna mengetahui motif pelaku nekat menghabiskan nyawa ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah menangkap ayah kandung korban inisial BI (44).
Baca SelengkapnyaHoerrudin menduga kalau pembunuhan yang dilakukan pelaku kepada korban sudah terencana.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar rekonstruksi pembunuhan ibu kandung Tapos, Depok, Kamis (31/8). Pelaku RA (23) memperagakan sejumlah adegan, termasuk 43 kali menusuk korban.
Baca Selengkapnya