Tak Diberi Uang Beli Handphone, Pelajar di Rohul Nekat Gantung Diri
Merdeka.com - Seorang pelajar berinisial MA (17) di Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Korban melakukan itu diduga karena tidak diberi uang untuk membeli handphone.
"Korban berinisial MA seorang pelajar lelaki. Korban diduga bunuh diri karena tidak mendapatkan keinginannya," kata Paur Humas Polres Rohul, Aipda Mardiono, Selasa (9/11).
Data yang terangkum kejadian itu berawal, saat itu korban MA dan ibunya berinisial K (50) sedang duduk di depan rumahnya. Tiba-tiba korban meminta uang sebesar Rp5 juta untuk membeli handphone.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Kenapa polisi minta uang ke korban? 'Tim Paminal dari Polrestabes Bandung melakukan pemeriksaan kepada Aiptu US. Hasilnya, terbukti yang bersangkutan meminta uang untuk operasional mencari motor korban yang hilang.'
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Di mana lokasi kejadian bunuh diri? Motif satu keluarga bunuh diri sebuah Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara, masih misterius.
Sang ibu merasa permintaan korban terlalu besar, dan tidak mengindahkannya. Sebab, baru sepekan lalu korban sudah mendapatkan uang untuk membeli handphone.
"Orang tua korban sudah memberikan uang untuk beli handphone kepada korban. Setelah handphone dibelikan korban, tak lama handphone tersebut dijual korban tanpa alasan," jelasnya.
Dengan upaya keras korban mencoba membujuk orang tuanya agar dibelikan handphone lagi. Namun, orang tuanya tidak memberikan uang itu.
Karena merasa kesal dengan orang tuanya, korban langsung berkata ‘jangan nanti mamak menyesal ya’ sambil korban berjalan masuk ke dalam rumah.
Korban pertama kali diketahui tewas tergantung oleh kakak korban SL (22). Ketika itu, saksi hendak mengambil wudhu. Kakak korban menuju ke dapur dan melewati kamar korban, dan mencoba membuka gorden pintu untuk melihat adiknya.
"Saat membuka kain gorden, kakak korban melihat korban sudah meninggal tergantung," terang Mardiono.
Sang kakak yang melihat kejadian secara spontan berteriak dan memanggil orang tuanya serta warga untuk membantu menurunkan tubuh korban dalam keadaan terikat. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang bocah umur 10 tahun di Pekalongan ditemukan tewas tergantung dalam kamar
Baca SelengkapnyaPelaku memberi uang sebesar Rp330 ribu ke warga bernama Pahrudin untuk membunuh dirinya, namun permintaan itu tidak diindahkan oleh Pahrudin.
Baca SelengkapnyaPerlu pendekatan yang khusus agar anak tidak kecanduan terhadap handphone dan game online.
Baca SelengkapnyaSebelum membunuh sang ibu, pelaku dimarahi ayahnya dengan kata-kata yang memicu emosi.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang ayam potong berinial P (53) ditemukan tewas gantung diri di kediamannya, Kelurahan Cirimekar, Cibinong, Bogor.
Baca SelengkapnyaKorban SP tewas di tempat dengan banyak luka dan SL turut mengalami luka yang kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaAksi biadab dilakukan seorang anak terhadap ibu kandungnya sendiri di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/4/2024) lalu.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan kritis di dapur rumahnya di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Kamis (3/10) dini hari.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca Selengkapnya