Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak dirawat, situs bersejarah di Tangsel kotor dan lumutan

Tak dirawat, situs bersejarah di Tangsel kotor dan lumutan situs bersejarah di tangsel. ©2016 merdeka.com/mitra ramadhan

Merdeka.com - Sebuah situs sejarah di bundaran Cisauk, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) terlihat tak terurus. Situs tersebut berupa Tugu Peringatan Rakjat Serpong.

Tugu tersebut merupakan simbol perlawanan rakyat terhadap agresi militer Belanda. Situs itu terhimpit oleh warung kelontong dan rumah makan Padang di samping kiri dan kanannya.

Kondisi Tugu Peringatan Rakjat Serpong saat ini memprihatinkan. Bangunan tugu ditumbuhi lumut dan beberapa bagiannya sudah retak. Di samping kiri dan kanan tugu itu pun sudah dibangun warung kelontong serta rumah makan Padang, yang bersebelahan persis dengan bangunan tugu.

Padahal, Tugu Peringatan Rakjat Serpong merupakan simbol perlawanan masyarakat saat itu terhadap Agresi Militer Belanda Kedua, tahun 1948. Dalam perlawanan di kala itu, tokoh-tokoh masyarakat bergabung dan bersama-sama warga menyerang tentara Belanda yang membuat pos jaga di sebuah bangunan yang kini menjadi Kantor Samsat Cilenggang.

Perlawanan mereka didasari atas keinginan mempertahankan kemerdekaan telah diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta pada Agustus tahun 1945.

Untuk memastikan adanya situs tersebut, harus mendekat terlebih dahulu ke warung. Bentuk bangunan situs itu tampak memiliki tinggi dua meter dilengkapi tiang dan Bendera Merah Putih di atasnya.

Adapun tulisan di tugu tersebut yaitu 'Tugu Peringatan Proklamasi 17 Agustus 1945-Didirikan Pada Hari Selasa Djam 6 Petang Tgl 27 Desember 1949 (5 Maulud 1369) Rakjat Serpong'.

"Enggak ada yang rawat ya gitu deh lama-lama. Jadi lumutan gini ya kan," ujar seorang penjaga restoran makan Padang.

Mantan Ketua Dewan Kesenian Tangerang Selatan, Agam Pamungkas Lubah mengatakan, mestinya Pemkot Tangsel memperhatikan situs bersejarah tersebut. Dia pun mengaku pernah bilang ke Wali Kota Tangsel agar situs itu dirawat.

"Harusnya Pemerintah Kota Tangerang Selatan lebih memperhatikan situs bersejarah yang ada di Tangsel. Saya sudah pernah bilang ke Bu Airin dari zaman dia baru jabat tahun 2010, sampai sekarang mana? Cuma dibiarkan begitu saja, tidak ada tindak lanjut," kata Agam.

Agam menilai, tidak ada keseriusan sama sekali dari pihak Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam memelihara situs bersejarah di daerahnya.

Padahal, dana dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) dianggap cukup untuk sekadar menata dan membuat situs bersejarah Tugu Peringatan Rakjat Serpong menjadi lebih terawat.

"Pemkot Tangsel kan banyak duit, bisa saja bebasin tanah di sana, tugu bisa ditata. Kalau sekarang kan ketutupan sama warung-warung punya pedagang," tutur Agam.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tidak Terawat, Begini Potret Makam Para Pejuang Indonesia di Sumedang Terbengkalai
Tidak Terawat, Begini Potret Makam Para Pejuang Indonesia di Sumedang Terbengkalai

Potret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Jejak Peninggalan Pertempuran Tengaran di Semarang, Melihat Tempat Ibadah Para Pejuang hingga Markas Belanda
Jejak Peninggalan Pertempuran Tengaran di Semarang, Melihat Tempat Ibadah Para Pejuang hingga Markas Belanda

Pertempuran Tengaran terjadi pada masa Agresi Militer II, tepatnya sekitar tanggal 25 Mei 1947

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Taman Makam Pahlawan Dreded Bogor, Dulu Jadi Saksi Kejamnya Eksekusi Pasukan Belanda
Cerita di Balik Taman Makam Pahlawan Dreded Bogor, Dulu Jadi Saksi Kejamnya Eksekusi Pasukan Belanda

Penamaan "Dreded" konon berasal dari bunyi senapan Belanda yang ditembakan secara membabi buta.

Baca Selengkapnya
Kisah Pemberontakan Batipuh 1841, Dampak Sistem Tanam Paksa Terhadap Rakyat Pantai Barat Sumatera
Kisah Pemberontakan Batipuh 1841, Dampak Sistem Tanam Paksa Terhadap Rakyat Pantai Barat Sumatera

Pemberontakan ini sebagai bentuk reaksi rakyat terhadap sistem tanam paksa oleh Belanda.

Baca Selengkapnya
Warga Lamongan Gambarkan Kejamnya Kerja Rodi Zaman Penjajah saat Karnaval Agustusan, Bikin Merinding
Warga Lamongan Gambarkan Kejamnya Kerja Rodi Zaman Penjajah saat Karnaval Agustusan, Bikin Merinding

Warga Lamongan tampilkan kekejazam kerja rodi zaman penjajahan Belanda. Bikin nangis.

Baca Selengkapnya
Potret Terkini Gedung CTN Lamongan, Dulu Bangunan Megah Kini Terkesan Kumuh dan Terbengkalai
Potret Terkini Gedung CTN Lamongan, Dulu Bangunan Megah Kini Terkesan Kumuh dan Terbengkalai

Gedung ini saksi bisu pendudukan Belanda di Babat, Lamongan

Baca Selengkapnya
Tragedi Berdarah di Kampung Rawagede, Ratusan Rakyat Sipil Jadi Korban Militer Belanda
Tragedi Berdarah di Kampung Rawagede, Ratusan Rakyat Sipil Jadi Korban Militer Belanda

Penyerangan di Rawagede ini dicap sebagai bagian dari kejahatan perang.

Baca Selengkapnya
Potret Candi Tawangalun Sidoarjo, Peninggalan Majapahit yang Kondisinya Mengenaskan
Potret Candi Tawangalun Sidoarjo, Peninggalan Majapahit yang Kondisinya Mengenaskan

Bangunan bersejarah ini masih sering dikunjungi untuk ritual

Baca Selengkapnya
Gedung Pancasila di Cirebon Ini Dibiarkan Terbengkalai, Intip Kisah di Baliknya
Gedung Pancasila di Cirebon Ini Dibiarkan Terbengkalai, Intip Kisah di Baliknya

Gedung terbengkalai ini dulu memiliki kisah sejarah yang jarang diketahui.

Baca Selengkapnya
Jelajah Benteng Besar Milik Tentara Jepang di Pantai Ulak Karang Padang, Kini Kian Terbengkalai
Jelajah Benteng Besar Milik Tentara Jepang di Pantai Ulak Karang Padang, Kini Kian Terbengkalai

Benteng Ulak Karang, aset peninggalan tentara Jepang di Padang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menengok Proses Konservasi Monumen Pembebasan Irian Barat
FOTO: Menengok Proses Konservasi Monumen Pembebasan Irian Barat

Konservasi tersebut dilakukan guna merawat dan melestarikan monumen-monumen bersejarah di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Sejarah Monumen Simpang Tinju, Simbol Perjuangan Bagindo Aziz Chan di Kota Padang
Sejarah Monumen Simpang Tinju, Simbol Perjuangan Bagindo Aziz Chan di Kota Padang

Kepalan tangan tersebut menjadi simbol perjuangan Bagindo Aziz Chan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Kota Padang.

Baca Selengkapnya