Tak Terima Ditegur saat Mabuk, 4 Pemuda di Empat Lawang Bunuh Tetangga
Merdeka.com - Empat pemuda di Empat Lawang, Sumatera Selatan, tega membunuh seorang tetangganya hanya karena kesal ditegur saat mabuk di dekat masjid. Seorang di antara pelaku, BJ (21) langsung diamankan warga karena ditinggal rekannya yang kabur menggunakan motor.
Pembunuhan itu terjadi di Desa Air Kelisar, Empat Lawang, Jumat (14/4) malam. Awalnya, keempat pemuda itu pesta miras di dekat masjid dan ditegur warga untuk pergi. Mereka pun pergi ke satu tempat tetapi tetap melanjutkan pesta miras.
Kemudian datang korban, PK, bersama rekannya, PT. Mereka langsung mengambil minuman beralkohol itu. Spontan para pelaku marah dan menantang korban.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
Belum sempat direspons, pelaku dengan cepat menusuk punggung PK hingga terkapar. Lalu korban PK dan PT dikeroyok para pelaku.
Tiga pelaku langsung melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor. Sementara pelaku BJ tertinggal di TKP karena mabuk berat sehingga diamankan warga dan diserahkan ke polisi.
Kedua korban dilarikan warga ke rumah bidan desa. Namun nyawa korban PK tak dapat diselamatkan, sedangkan rekannya dirujuk ke rumah sakit.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, motif pembunuhan dilatarbelakangi kekesalan tersangka ditegur saat mabuk di masjid dan kedatangan korban yang tiba-tiba mengambil botol miras milik para pelaku.
"Korban tewas akibat luka tusuk di punggung, sementara pelaku baru satu diamankan, tapi yang lain identitasnya sudah diketahui, sedang diburu," ungkap Supriadi, Sabtu (15/4).Atas perbuatannya, tersangka BJ dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan juncto Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman pidana 15 tahun penjara.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca SelengkapnyaMereka diduga kuat masih ada kaitan dengan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi yang akan tawuran di daerah Jatiasih, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut telah dilaporkan Ke Polsek Pulogadung.
Baca SelengkapnyaAtas perbuatannya, pelaku MA terancam hukuman 5 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan detik-detik tujuh remaja lompat ke Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaAda hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaSadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.
Baca Selengkapnya