Takuti korban pakai pistol mainan, debt collector ditangkap polisi
Merdeka.com - Seorang penagih utang atau debt collector berinisial Rh (43) warga Turi, Sleman diamankan oleh petugas karena membawa pistol mainan dan beberapa peluru aktif saat cekcok di daerah Ngaglik, Sleman. Rh membawa pistol mainan bertujuan untuk menakut-nakuti korban Rudini yang juga warga Turi, Sleman.
Kapolsek Ngaglik, Kompol Danang Kuntadi menceritakan jika pemicu cekcok antara pelaku dengan korban adalah masalah jasa penagihan utang piutang. Rudini awalnya menggunakan jasa Rh untuk menagih uang miliknya kepada seseorang.
"Total utang yang ditagih ada Rp 85 juta dan baru disetorkan pelaku ke korban sebesar Rp 40 juta. Korban dan pelaku bertemu di daerah Donoharjo, Ngaglik untuk membahas kekurangan uang setoran pelaku ke korban," ujar Danang, Kamis (7/9).
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Kenapa peluru itu diukir? Tulisan pada peluru katapel pertama digunakan pada abad ke-5 SM dari di Yunani hingga ke masa Romawi.
-
Kenapa pistol wanita itu ditembakkan? Ketika masuk ke mesin MRI, pistol tertarik oleh magnet, menembakkan satu tembakan ke arah dirinya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
Danang menerangkan karena tak ada titik temu antara korban dan pelaku, akhirnya terjadilah cekcok. Saat cekcok, tiba-tiba pelaku mengeluarkan pistol mainan dan enam butir peluru aktif untuk menakut-nakuti korban.
"Korban yang ketakutan karena pelaku membawa pistol langsung berteriak minta tolong. Kebetulan teriakan korban ini didengar oleh anggota Sabhara yang sedang melintas. Rh pun langsung diamankan dan diserahkan ke Polsek Ngaglik," jelas Danang.
Danang menyampaikan berdasarkan pengakuan pelaku, pelaku kesehariannya memang bekerja sebagai tukang tagih utang atau debt collector. Sedangkan pistol mainan yang dibawa merupakan kepunyaan rekan pelaku.
"Pistol mainan itu terbuat dari bahan kayu dan jenisnya revolver. Memang tidak berfungsi tapi sudah memenuhi unsur senjata api karena ada laras, pelatuk dan pemantiknya. Dari pengakuan pelaku sengaja membawa pistol itu untuk menakut-nakuti korban," urai Danang.
Danang menambahkan saat ini pelaku masih terus dimintai keterangan secara mendalam. Termasuk, kata Danang, darimana asal usul peluru yang dibawa oleh pelaku.
"Ada enam butir peluru dan sebuah pistol mainan berbentuk revolver yang kami amankan. Pelaku akan dijerat dengan undang-undang darurat No 12 tahun 1951 tentang kepemilikan senjata dan terancam dengan hukuman maksimal 10 tahun penjara," pungkas Danang. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua pelaku yang ditangkap yakni, JD (30) dan DI (41)
Baca SelengkapnyaAiptu FN mengaku tidak mengetahui mobil tersebut menunggak selama dua tahun.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Motif Aksi 'Koboi' Pria di Mampang Todong Senjata ke Pengendara Lain
Baca SelengkapnyaPenganiayaan diduga dipicu karena pelaku tidak terima mobilnya yang menunggak dirampas korban.
Baca SelengkapnyaPelaku lantas mengeluarkan senpi miliknya dan mengancam akan menembak korban lantaran cek-cok yang terjadi.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku lantaran ingin menakuti korban usai keduanya terlibat cekcok.
Baca SelengkapnyaSaat ini pihaknya masih melakukan tindakan persuasif terhadap keluarga agar FN untuk menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah mengamankan barang bukti. Antara lain video yang viral beredar dan CCTV.
Baca SelengkapnyaYunar menjelaskan, dalam peristiwa itu melibatkan 12 debt collector.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi berpangkat Aiptu F menembak debt collector di Palembang, Sunatera Selatan, Sabtu (23/3).
Baca SelengkapnyaPelaku terjatuh dan saat itulah Aiptu FN menikam RB berkali-kali yang mengenai leher, punggung, bahu kiri dan lengan kiri.
Baca SelengkapnyaAiptu FN menembak dan menikam dua debt collector karena tak terima mobilnya dicek
Baca Selengkapnya