Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tato rajah tubuh, sebuah seni atau simbol kejahatan?

Tato rajah tubuh, sebuah seni atau simbol kejahatan? Ilustrasi membuat tato. ©Shutterstock.com/Dmitry Berkut

Merdeka.com - Sebagian masyarakat Indonesia masih memandang seni tato identik dengan kejahatan. Pandangan sinis tertuju pada orang yang tubuhnya menggunakan seni rajah tersebut. Meski pelaku kejahatan memang kerap bertato, namun realitanya tidak semua orang bertato adalah penjahat.

"tato is not a crime," sebut pemilik Kent tato Indonesia, Yusepthia Soewardi, saat ditemui merdeka.com, di studionya, di Kompleks Margahayu Raya, Bandung.

Disadari Kent-kent, panggilan akrab Yusepthia, tato memang memiliki akar budaya yang dianggap dekat dengan kriminalitas, tapi dia yakin pergeseran itu akan terjadi. Kini tato tak ayal dijadikan trend gaya hidup.

"Kalau tato hingga kini masih diidentikkan dengan kejahatan mengapa banyak tokoh, pejabat, artis, yang ingin menggunakan tato?," tutur Kent yang juga kedua tangannya dipenuhi tato.

Sedikit meniliki sejarah, kata Kent, memang keberadaan tato tertua di dunia itu berasal dari Indonesia. Itu sudah dikukuhkan melalui hasil penelitian yang dilakukan Dosen Seni Rupa, Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, Ady Rosa.

Seni tato Mesir baru ada pada 1300 SM, tetapi orang Mentawai sudah menato badan sejak kedatangan mereka ke pantai Barat Sumatera tersebut, pada Zaman Logam, 1500 SM-500 SM.

Di Mentawai tato dijadikan sebuah simbol. Bagi warga Mentawai tato adalah simbol keseimbangan alam. Sehingga masyarakat di sana bebas menato tubuh sesuai kreativitasnya. Seni rajah di suku Mentawai ini dilakukan sesuai ritual Arat Sabulungan.

Arat Sabulungan merupakan satu sistem pengetahuan, nilai, dan aturan hidup yang dipegang kuat dan diwariskan oleh leluhur suku Mentawai. Mereka meyakini adanya dunia roh dan jiwa. Artinya bahwa setiap benda yang ada, hidup atau mati mempunyai roh dan jiwa seperti manusia.

"Setelah berpikir ke belakang bahwa tato memang kebudayaan kita, karena di Mentawai itu merupakan tato tertua di dunia," terangnya.

Tahun 1989 atau eranya orde baru, sebuah stigma tak mengenakkan diberikan kepada orang-orang bertato. Kala itu, ada istilah penembak misterius atau petrus yang bertugas membersihkan para preman-preman.

Tanpa ampun, mereka yang dicap sebagai penjahat menjadi sasaran pembunuhan. Orang bertato disikat Petrus. Karena tato diidentikkan dengan preman. Operasi bersih-bersih ini dilakukan hampir di seluruh daerah. Keadaan ini membuat orang bertato menjadi takut.

Kent yang memang menyukai desain saat itu coba melawan arus. Tahun 1989 Di Cihampelas Bandung ia memberanikan diri membuka studio tato. Ia yakin bahwa Tuhan memberi jalan dan keselamatan.

"Saya jalani dan lari ke bisnis, saat itu memang belum banyak, kadang saya tato dituker sama minuman, dituker barang, jadi memang zamannya petrus itulah tato acap kali diidentikan dengan premanisme," kata Kent.

Peralihan itu sedikit demi sedikit mulai terjadi, bahwa tato tak lagi dicap sebagai penjahat. Kata Kent, tato adalah identitas kebebasan aplikasi jiwa seseorang.

"Kalau saya lihat mahakarya besar tato itu ialah sebuah gambar yang benar-benar abadi," tandasnya.

16 Tahun sudah tato permanen menempel di kedua tangan Kent. Baginya itu adalah seni. Saat orang punya argumen tentang tato itu adalah hak.

"Asalkan tahu, bahwa setelah saya rasakan, dengan tato itu merasa lebih baik daripada tidak bertato. Memang Pertanggungjawabannya besar. Aku selalu menyarankan kepada orang yang ditato bahwa tato memang tidak membuat orang menjadi jago berkelahi, tapi ini adalah aplikasi jiwa seseorang," ceritanya.

Saat tato dibawa ke dalam sudut pandang agama, dia tak menampik bahwa ini akan terus menjadi pro dan kontra. Orang Indonesia yang sebagian besar menganut muslim seolah kikuk menghadapi tato.

"Kalau ini sudah bawa-bawa Agama, ini ga akan bisa dibahas selama satu, dua bahkan 100 tahun pun," katanya.

Hal itu sependapat juga dengan Verry, pelukis tato, pro dan kontra tato tidak akan ada akhirnya jika dibahas dan menghadirkan para ahli.

"Saya yakin tidak semua ahli agama menolak tidak semua juga mengiyakan. Tergantung keyakinan masyarakat masing-masing. Yang jelas. Ini ga bisa digeneralisir," ungkap Verry (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bukan Untuk Seni, Tato di Zaman Yunani Kuno Untuk Menandai Penjahat, Begini Sejarahnya
Bukan Untuk Seni, Tato di Zaman Yunani Kuno Untuk Menandai Penjahat, Begini Sejarahnya

Berdasarkan catatan sejarah, tato Yunani kuno sudah ada sejak abad ke-5 SM.

Baca Selengkapnya
Ratusan Cap Tangan Misterius Berusia 1.200 Tahun Ditemukan di Gua Ini, Ternyata Punya Makna Mendalam
Ratusan Cap Tangan Misterius Berusia 1.200 Tahun Ditemukan di Gua Ini, Ternyata Punya Makna Mendalam

Ratusan Cap Tangan Misterius Berusia 1.200 Tahun Ditemukan di Gua Ini, Ternyata Punya Makna Mendalam

Baca Selengkapnya
Kaos Kaki Bergaris Warna Warni Pertama Kali Dibuat Orang Mesir Kuno 1900 Tahun Lalu, Begini Bentuknya
Kaos Kaki Bergaris Warna Warni Pertama Kali Dibuat Orang Mesir Kuno 1900 Tahun Lalu, Begini Bentuknya

Kaos kaki di zaman manusia purba dibuat dari kulit dan bulu binatang. Namun pada zaman Mesir kuno, kaos kaki mulai dibuat dari kain atau benang rajut.

Baca Selengkapnya
Deretan Teknologi Zaman Mesir Kuno yang Sampai Sekarang Masih Dipakai
Deretan Teknologi Zaman Mesir Kuno yang Sampai Sekarang Masih Dipakai

Ternyata beberapa teknologi yang dipakai berawal dari zaman Mesir Kuno.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan 2.000 Pahatan Batu Berusia 2.100 Tahun, Dibuat Seniman yang Kecanduan Narkoba, Di Sini Lokasinya
Arkeolog Temukan 2.000 Pahatan Batu Berusia 2.100 Tahun, Dibuat Seniman yang Kecanduan Narkoba, Di Sini Lokasinya

Pahatan batu ini diduga menggambarkan seorang penari.

Baca Selengkapnya
Pahatan Batu Kuno Ini Gambarkan Konflik Berdarah Antarsuku di Malaysia 353 Tahun Lalu
Pahatan Batu Kuno Ini Gambarkan Konflik Berdarah Antarsuku di Malaysia 353 Tahun Lalu

Pahatan batu ini ditemukan di Gua Sireh, Sarawak, Malaysia.

Baca Selengkapnya
Manuskrip Kulit Mesir Kuno Berusia 4.000 Tahun Ditemukan Kembali, Ada Gambar Makhluk Gaib Tetapi Penulisnya Masih Misterius
Manuskrip Kulit Mesir Kuno Berusia 4.000 Tahun Ditemukan Kembali, Ada Gambar Makhluk Gaib Tetapi Penulisnya Masih Misterius

Manuskrip yang ditulis dalam lembaran kulit ini sempat hilang selama 70 tahun sebelum ditemukan kembali.

Baca Selengkapnya
Bukan di Eropa, Lukisan Gua Tertua di Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Umurnya 51.000 Tahun
Bukan di Eropa, Lukisan Gua Tertua di Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Umurnya 51.000 Tahun

Bukan di Eropa, Lukisan Gua Tertua di Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Umurnya 51.000 Tahun

Baca Selengkapnya
Arkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu
Arkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu

Arkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu

Baca Selengkapnya
Lukisan Gua Berusia 7.500 Tahun Bergambar Manusia Prasejarah Jago Memanjat Tali
Lukisan Gua Berusia 7.500 Tahun Bergambar Manusia Prasejarah Jago Memanjat Tali

Pada 2021 lukisan gua ditemukan di sebelah timur Spanyol bergambar manusia memanjat seutas tali untuk mencapai sarang lebah.

Baca Selengkapnya
Misteri Ukiran Bergambar Tas Tangan dalam Berbagai Peradaban Kuno, Pertanda Apa?
Misteri Ukiran Bergambar Tas Tangan dalam Berbagai Peradaban Kuno, Pertanda Apa?

Salah satu fenomena misterius yang muncul dalam seni ukiran kuno adalah gambaran tas tangan yang mirip dengan tas modern.

Baca Selengkapnya
Mana Lebih Dulu Ada di Mesir: Mumi atau Piramida? Ilmuwan Punya Jawabannya
Mana Lebih Dulu Ada di Mesir: Mumi atau Piramida? Ilmuwan Punya Jawabannya

Mana Lebih Dulu Ada di Mesir: Mumi atau Piramida? Ilmuwan Punya Jawabannya

Baca Selengkapnya